19
2.9 Penelitian Terdahulu
Penelitian sebelumnya dilakukan oleh beberapa peneliti mengenai debt default, kualitas audit, dan opini audit terhadap penerimaan opini going concern.Masing-masing penelitian ini
menggunakan variabel independen yang berbeda-beda dari tahun ke tahun. Berikut ini adalah beberapa penelitian sebelumnya yang berhubungan dengan
penelitian yang akan dilakukan : Mirna Dyah Praptitorini 2007 juga melakukan penelitian mengenai kualitas audit,
debt default, opinion shopping terhadap penerimaan opini going concern.Dimana sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 348 perusahaan manufaktur yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia periode 1997-2002. Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitas audit, debt default, opinion shopping. Metode penelitian yang
digunakan adalah regresi logistik logistic regression.Hasil penelitian menujukkan bahwa debt default berpengaruh positif signifikan terhadap penerimaan opini going
concern.Perbedaan dari penelitian sebelumnya dengan peneliti adalah pada variabel independen yaitu variabel Opinion Shopping, dimana peneliti menggunakan periode 2009-
2012.
Eko Budi Setyarno dkk 2006 melakukan penelitian ini mengenai kualitas audit, kondisi keuangan perusahaan, opini audit tahun sebelumnya, pertumbuhan perusahaan, dan
ukuran perusahaan terhadap opini going concern. Dimana sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 59 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
periode 2000-2004. Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitas audit, kondisi keuangan perusahaan, opini audit tahun sebelumnya, pertumbuhan dan ukuran
perusahaan. Metode penelitian yang digunakan adalah regresi logistik logistic regression. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kondisi keuangan perusahaan dan opini audit tahun
sebelumnya berpengaruh signifikan terhadap penerimaan opini audit going concern. Perbedaan dari penelitian sebelumnya dengan peneliti adalah pada variabel independen yaitu
variabel Kondisi Keuangan Perusahaan, Opini Audit Tahun Sebelumnya, Pertumbuhan Perusahaan, dan Ukuran Perusahaan, dimana peneliti menggunakan periode 2009-2012.
Indira Januarti dan Ella Fitriasari 2008 melakukan penelitian ini mengenai Faktor perusahaan, kualitas auditor, kepemilikan perusahaan mengenai terhadap penerimaan opini
going concern.Dimana sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 45 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 1997-2006.Metode yang
digunakan adalah regresi logistik logistic regression.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Debt default, sales, lamanya perikatan, opini audit tahun sebelumnya dan kualitas
auditor berpengaruh terhadap pemberian opini going concern.Perbedaan dari penelitian sebelumnya dengan peneliti adalah pada variabel independen yaitu Faktor Perusahaan,
Kepemilikan Perusahaan, dimana peneliti menggunakan periode 2009-2012.
Meliyanti Yosephani Surbakti 2001 melakukan penelitian ini mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan opini going concern.Dimana sampel yang digunakan dalam
penelitian ini adalah 28 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2007-2009.Metode yang digunakan adalah regresi logistik logistic regression. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa variabel debt default, kondisi keuangan, dan opini audit tahun sebelumnya berpengaruh signifikan terhadap penerimaan opini going concern,
sedangkan variabel kualitas audit, opinion shopping,audit lag tidak berpengaruh signifikan
Universitas Sumatera Utara
20
terhadap penerimaan opini audit going concern.Perbedaan dari penelitian sebelumnya dengan peneliti adalah pada variabel independen yaitu Kondisi Keuangan, Audit Lag, Opini Audit
Tahun Sebelumnya, dan Opinion Shopping, dimana peneliti menggunakan periode 2009- 2012.
Endah Adityaningrum 2012 melakukan penelitian ini mengenai analisis hubungan antara kondisi keuangan perusahaan dengan penerimaan opini audit going concern.Dimana
sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 26 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2007-2009.Metode yang digunakan adalah regresi logistik
logistic regression. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel current ratio CR, Gross profit margin GPM, net profit margin NPM, debt equity, leverage ratio dan
operating profit margin OPM berpengaruh secara signifikan terhadap penerimaan opini audit going concern, sedangkan variabel return in investment ROI, return on equity ROE,
inventory turnover TAT, price earning ratio EPR, dan price book value PBV tidak berpengaruh signifikan terhadap penerimaan opini audit going concern.Perbedaan dari
penelitian sebelumnya dengan peneliti adalah pada variabel independen yaitu variabel kondisi keuangan, dimana peneliti menggunakan periode 2009-2012.
Table 2.1 Ringkasan Peneltian Terdahulu
No Nama peneliti dan Judul
penelitian Variabel Penelitian
Hasil penelitian
1. Mirna Dyah Praptitorini
2007 “Analisis Pengaruh
Kualitas Audit, Debt Default, dan Opinion
Shopping Terhadap Penerimaan Opini Going
Concern Pada Perusahaan Manufaktur Yang
Terdaftar di BEI”. Variabel independen:
kualitas audit, debt default, opinion
Shopping. Variabel dependen:
Penerimaan audit going concern.
Variabel debt default berpengaruh positif signifikan terhadap penerimaan opini
going concern.
2. Eko Budi Setyarno dkk
2006 “Pengaruh Kualitas Audit, Kondisi Keuangan
Perusahaan, Opini Audit Tahun Sebelumnya,
Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Opini Audit
Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur
Yang Terdaftar di BEI”. Variabel independen :
kondisi keuangan perusahaan,
pertumbuhan penjualan, kualitas
audit, opini audit tahun sebelumnya.
Variabel dependen : Opini audit going
concern. Kondisi keuangan perusahaan dan opini
audit tahun sebelumnya berpengaruh signifikan terhadap penerimaan opini
audit going concern sedangkan kualitas audit dan pertumbuhan penjualan tidak
berpengaruh signifikan terhadap penerimaan opini audit going concern.
3. Indira Januarti 2008
“Analisis Pengaruh Faktor Perusahaan, Kualitas
Auditor, Kepemilikan Perusahaan Terhadap
Penerimaan Opini Audit Going Concern Pada
Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di BEI”.
Variabel independen : Faktor perusahaan,
kualitas auditor, kepemilikan
perusahaan. Variabel dependen :
Penerimaan opini audit going concern.
Debt default, in sales, lamanya perikatan, opini audit tahun sebelumnya dan
kualitas auditor berpengaruh terhadap pemberian opini going concern,
sedangkan Audit lag, opinion shopping, kepemilikan manajerial, dan kepemilikan
konstitusional tidak berpengaruh terhadap pemberian opini going concern.
4. Meliyanti Yosephani
Surbakti 2011 “Faktor- Variabel independen :
Debt default, kualitas Debt default, kualitas audit, audit lag dan
opini audit tahun sebelumnya
Universitas Sumatera Utara
21 faktor Yang
Mempengaruhi Opini Audit Going ConcernStudi
Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang
Terdaftar di BEI”. audit, kondisi
keuangan,audit lag, opini audit tahun
sebelumnya, opinion shopping.
Variabel dependen : Penerimaan opini audit
going concern. berpengaruh positif terhadap penerimaan
opini audit going concern, sedangkan kondisi keuangan, opinion shopping
tidak berpengaru terhadap penerimaan opini audit going concern.
5. Endah Adityaningrum
2012 “ Analisis Hubungan Antara Kondisi
Keuangan Perusahaan Dengan Penerimaan Opini
Audit Going Concern”. Variabel independen :
CR, GPM, NPM, Debt Equity, Leverage
Ratio, OPM, ROI, ROE, TAT, Inventory
Turnover, PER, PBV. Variabel dependen :
Penerimaan opini audit going concern.
Current Ratio CR, Gross Profit Margin GPM, Net Profit Margin NPM, Debt
Equity, Leverage Ratio dan Operating Profit Margin OPM berpengaruh
secara signifikan terhadap penerimaan opini audit going concern, sedangkan
variabel Return On Investment ROI, Return On Equity ROE,
InventoryTurnover TAT, price earning ratio EPR, dan price book value PBV
tidak berpengaruh signifikan terhadap penerimaan opini audit going concern.
2.10 Kerangka Konseptual