17
3. Masalah intern
Sebagai contoh, pemogokkan kerja atau kesulitan hubungan perburuhan yang lain, ketergantungan besar atas sukses proyek tertentu, komitmen jangka panjang yang tidak
bersifat ekonomi, kebutuhan secara signifikan memperbaiki operasi. 4.
Masalah luar yang terjadi Sebagai contoh, pengajuan gugatan pengadilan, keluarnya undang-undang, atau masalah-
masalah yang lain kemungkinan membahayakan kemampuan satuan usaha untuk beroperasi, kehilangan frenchise, lisensi, atau paten yang penting, kehilangan pelanggan
atau pemasok utama, kerugian akibat bencana besar seperti gempa bumi, banjir atau kekeringan yang tidak diasuransikan atau diasuransikan dengan pertanggungan rendah.
2.8 Opini Going Concern
Opini audit going concern merupakan opini audit yang dikeluarkan oleh auditor untuk memastikan apakah perusahaan dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya SPAP,
2004. Menurut Gray dan Manson dalam Praptitorini dan Januarti, 2007“going concern merupakan salah satu konsep yang paling penting yang mendasari pelaporan keuangan”.
Pihak manajemen bertanggung jawab untuk melakukan kelayakan dari persiapan laporan keuangan menggunakan dasar goingconcern dan auditor bertanggung jawab untuk
meyakinkan dirinya bahwa penggunaan dasar going concern oleh perusahaan adalah layak dan diungkapkan secara memadai dalam laporan keuangan.
Arens dalam Fanny dan Saputra, 2005, menyatakan bahwa terdapat beberapa faktor yang menimbulkan ketidakpastian mengenai kelangsungan hidup perusahaan adalah :
1. Kerugian usaha yang besar secara berulang atau kekurangan modal kerja.
2. Ketidakmampuan perusahaan untuk membayar kewajibannya pada saat jatuh
tempo dalam jangka pendek. 3.
Kehilangan pelanggan utama, terjadinya bencana yang tidak diasuransikan, seperti gempa bumi atau banjir atau permasalahan perburuhan yang tidak biasa.
4. Perkara pengadilan, gugatan hukum atau masalah serupa yang sudah terjadi dan
dapat membahayakan kemampuan perusahaan untuk beroperasi.
Universitas Sumatera Utara
18
PSAP seksi 341 memberikan pedoman kepada auditor tentang dampak kemampuan satuan usaha dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya terhadap opini auditor sebagai
berikut : 1.
Jika auditor yakin terdapat keraguan mengenai kemampuan satuan usaha dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya dalam jangka waktu pantas, maka auditor
harus: a.
memperoleh informasi mengenai rencana manajemen yang ditujukan untuk mengurangi dampak kondisi dan peristiwa tersebut.
b. menetapkan kemungkinan bahwa rencana tersebut secara efektif direncanakan.
2. Jika manajemen tidak memiliki rencana untuk mengurangi dampak kondisi dan peristiwa
terhadap kemampuan satuan usaha dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya, maka auditor mempertimbangkan untuk memberikan pernyataan tidak memberikan
pendapat disclaimer opinion. 3.
Jika manajemen memiliki rencana untuk mengurangi dampak kondisi dan peristiwa diatas, maka auditor menyimpulkan berdasarkan pertimbangannya atas efektivitas
rencana tersebut. 4.
Jika auditor berkesimpulan bahwa rencana tersebut tidak efektif, maka auditor menatakan tidak memberikan pendapat disclaimer opinion.
5. Jika auditor berkesimpulan bahwa rencana tersebut dalam catatan atas laporan keuangan,
maka auditor menyatakan pendapat wajar tanpa pengecualian unqualified opinion. 6.
Jika auditor berkesimpulan bahwa rencana tersebut efektif, tetapi klien tidak mengungkapkannya dalam catatan atas laporan keuangan, maka auditor menyatakan
pendapat tidak wajar adverse opinion.
Universitas Sumatera Utara
19
2.9 Penelitian Terdahulu