Desain Penelitian Populasi dan Sampel.

25 BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Menurut Erlina 2011 : 73 “desain penelitian merupakan rencana induk yang berisi metode dan prosedur untuk mengumpulkan dan menganalisis informasi yang dibutuhkan, menetapkan sumber-sumber informasi, teknik yang akan digunakan, metode sampling sampai dengan analisis data untuk dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian”. Dalam penelitian ini desain yang digunakan adalah desain kausal. Menurut Sugiyono 2005 : 15 “desain kausal berguna untuk menganalisis hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya atau bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lainnya”. Dalam penelitian ini menggunakan desai kausal yang terdapat variabel independen variabel yang mempengaruhinya dan variabel dependen variabel yang dipengaruhi. Penelitian ini akan menjelaskan pengaruh debt default, kualitas audit, opini audit terhadap penerimaan opini audit going concern.

3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel.

Menurut Jogiyanto 2010 : 62 “definisi operasional menjelaskan karakteristik dari objek perusahaan kedalam elemen-elemen yang dapat diobservasi yang menyebabkan konsep dapat diukur dan dioperasionalkan di dalam riset. Menurut Hermawan 2003 : 32 “variabel independen atau variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi terikat, karena adanya variabel bebas”. Di dalam penelitian ini variabel penelitian diklasifikasikan menjadi dua kelompok variabel, yaitu variabel bebas independent variable dan variabel terikat dependent variable. Variabel-variabel dalam penelitian ini yaitu : Debt Default, Kualitas Audit, Opini Audit sebagai variabel independen sedangkan Penerimaan Opini Audit Going Concern sebagai variabel dependen. Universitas Sumatera Utara 26

3.2.1 Variabel Dependen

Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah penerimaan opini audit going concern.Opini audit going concern merupakan opini audit yang dikeluarkan oleh auditor untuk memastikan apakah perusahaan dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya atau tidak SPAP, 2001. Going concern disebut juga sebagai kontinuitas akuntansi yang memperkirakan suatu bisnis akan terus berlanjut dalam waktu tidak terbatas Syahrul, 2000.Variabel ini menggunakan variabel dummy. Nilai 1 bila opini audit unqualified dengan going concern atau Going Concern Audit Report GCAR, sedangkan nilai 0 bila opini audit unqualified dengan non-going concern atau Non-Going Concern Audit Report NGCAR.

3.2.2 Variabel Independen

Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Debt Default Yaitu kegagalan perusahaan untuk membayar hutang pokok dan atau bunganya pada waktu jatuh tempo. Manfaat status default utang sebelumnya telah diteliti dan telah ditemukan hubungan yang kuat antara status default antara going concern. Variabel ini digunakan dengan menggunakan variabel dummy.Kode 1 diberikan jika perusahaan dalam status default, sedangkan kode 0 diberikan jika perusahaan dalam status tidak default. 2. Kualitas Audit Kualitas auditor diukur dengan reputasi auditor yang merupakan prestasi dan kepercayaan publik yang disandang auditor atas nama besar yang dimiliki auditor tersebut. Kualitas audit yang diproksikan dengan KAP The Big Four dan KAP The Non Big Four.Variabel ini digunakan dengan variabel dummy. Angka 1 diberikan kepada perusahaan yang menggunakan jasa KAP yang berafiliasi Universitas Sumatera Utara 27 dengan KAP The Big Four auditor. Sedangkan angka 0 diberikan kepada perusahaan yang tidak menggunakan jasa KAP yang berafiliasi dengan KAP The Big Four auditor. Adapun KAP The Big Four dalam penelitian ini adalah : a. KAP yang berafiliasi dengan Price Water House Coopers PWC, dengan partnernya di Indonesia Haryanto Sahari dan Rekan. b. KAP yang berafiliasi dengan Delloite Tauche Tohmatsu, dengan partnernya di Indonesia Osman, Ramli, Satrio dan Rekan. c. KAP yang berafiliasi dengan Klynveld Peat Marwick Goerdeler KPMG International, dengan partnernya di Indonesia Siddharta dan Harsono. d. KAP yang berafiliasi dengan Earnest and Young EY, dengan partnernya di Indonesia Prasetyo, Sarwoko dan Sandjaja. 3. Opini Audit Opini audit merupakan opini yang diberikan oleh auditor independen terhadap laporan keuangan audit tahun sebelumnya. Opini audit yang diproksikan dengan opini audit tahun sebelumnya. Variabel ini menggunakan variabel dummy, angka 1 jika opini audit tahun sebelumnya adalah opini going concern sedangkan 0 adalah bukan opini going concern. Universitas Sumatera Utara 28 Tabel 3.1 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel No Nama Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Skala 1. Debt Default Debt Default yaitu kegagalan perusahaan untuk membayar hutang pokok dan atau bunganya pada waktu jatuh tempo. Kode 1 bila perusahaan dalam keadaan default, sedangkan kode 0 tidak dalam keadaan default. Nominal 2. Kualitas Audit Kualitas auditor diukur dengan reputasi auditor yang merupakan prestasi dan kepercayaan publik yang disandang auditor atas nama besar yang dimiliki auditor tersebut. Kualitas audit yang diproksikan dengan KAP The Big Four dan KAP The Non Big Four. Angka 1 jika perusahaan menggunakan jasa KAP The Big Four, sedangkan angka 0 jika perusahaan tidak menggunakan jasa The Big Four. Nominal 3. Opini Audit Opini audit merupakan opini yang diberikan oleh auditor independen terhadap laporan keuangan audit tahun sebelumnya. Opini audit yang diproksikan dengan opini audit tahun sebelumnya. Angka 1 jika opini audit tahun sebelumnya adalah going concern, sedangkan angka 0 jika opini audit tahun sebelumnya adalah bukan going concern. Nominal 4. Penerimaan Opini Audit Going Concern. Opini audit going concern merupakan opini audit yang dikeluarkan oleh auditor untuk memastikan apakah perusahaan dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya atau tidak SPAP, 2001. Nilai 1 bila opini audit unqualified dengan going concern atau Going Concern Audit Report GCAR, sedangkan nilai 0 bila opini audit unqualified dengan non-going concern atau Non-Going Concern Audit Report NGCAR. Nominal

3.3 Populasi dan Sampel.

Menurut Usman dan Akbar 2009 : 79 “populasi adalah sebuah nilai baik hasil perhitungan maupun pengukuran, baik kuantitatif maupun kualitatif daripada karakteristik tertentu mengenai sekelompok objek atau subjek yang lengkap dan jelas”. Sementara menurut Indiarto dan Supomo 2002 : 115 “populasi merupakan sekelompok orang, Universitas Sumatera Utara 29 kejadian, atau segala sesuatu yang mempunyai karakteristik tertentu”. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah semua perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI tahun 2009-2012.Dengan alasan perusahaan3 Manufaktur cenderung tanggap dengan kondisi lingkungan serta periode tahun yang diteliti cenderung mencerminkan kondisi perekonomian yang relatif stabil. Menurut Usman dan Akbar 2009 : 80 “Sampel adalah sebagaian anggota populasi yang diambil dengan menggunakan teknik tertentu yang disebut dengan teknik sampling”. Metode yang digunakan dalam pemilihan objek dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Menurut Jogiyanto 2010 : 79 “purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel dari populasi berdasarkan suatu kriteria tertentu. Adapun kriteria yang dimaksudkan adalah sebagai berikut : 1. Perusahaan tersebut terdaftar di BEI pada tahun 2009 hingga dengan 2012 dan tidak sedang berada pada proses delisting pada periode tersebut. 2. Sampel yang diambil adalah perusahan manufaktur yang telah listing di BEI sebelum periode pengamatan. 3. Mengalami laba bersih setalah pajak negatif sekurang-kurangnya dua periode laporan keuangan selama periode pengamatan 2009-2012. Universitas Sumatera Utara 30 Table 3.2 Proses Sampel Berdasarkan Kriteria Sumber : Diolah oleh Peneliti, 2014 No Kriteria Jumlah Akumulasi 1. Perusahaan tersebut terdaftar di BEI pada tahun 2009 hingga dengan 2012 dan tidak sedang berada pada proses delisting pada periode tersebut. 126 2. Sampel yang diambil adalah perusahan manufaktur yang telah listing di BEI sebelum periode pengamatan. 15 111 3. Mengalami laba bersih setalah pajak negatif sekurang-kurangnya dua periode laporan keuangan selama periode pengamatan 2009-2012 karena auditor cenderung tidak memberikan opini audit going concern pada perusahaan yang memperoleh laba positif. 83 28 4. Data tidak tersedia 7 Jumlah sampel total selama periode pengamatan 35 Universitas Sumatera Utara 31 Table 3.3 Perusahaan Yang Menjadi Sampel Penelitian Sumber: Data Diolah Peneliti, 2014 No Kode Nama Perusahaan 1. IKAI IntiKeramik Alam Asri Industry Tbk 2. GDST Gunawan Diandjaya Steel Tbk 3. INAI Indal Alumunium Industry Tbk 4. KRAS Krakatau Steel Tbk 5. NIKL Pelat Timah Nusantara Tbk 6. BRPT Barito Pasific Tbk 7. INCI Intan Wijaya International Tbk 8. SOBI Sorini Argo Asia Corporindo Tbk 9. AKKU Aneka Kemasindo Utama Tbk 10. SIMA Siwani Makmur Tbk 11. SULI Sumalindo Lestari Jaya Tbk 12. TIRT Tirta Mahakam Resources Tbk 13. INKP Indah Kiat Pulp Paper Tbk 14. INRU Toba Pulp Lestari Tbk 15. SAIP Surabaya Agung Industry Tbk 16. PRAS Prima Alloy Steel Universal Tbk 17. ARGO Argo Pantes Tbk 18. CNTX Centex Tbk 19. CNTB Centex Tbk-saham Seri B 20. ERTX Eratex Djaya Tbk 21. ESTI Ever Shine Textile Industry Tbk 22. KARW Karweel Indonesia Tbk 23. MYTX Apac Citra Centertex Tbk 24. PAFI Pan Asia Filament Tbk 25. PBRX Pan Brothers Tbk 26. POLY Asia Pasific Fibers Tbk 27. SSTM Sunson Textile Manufacturer Tbk 28. UNIT Unitex Tbk 29. SIMM Surya Intrindo Tbk 30. PTSN Sat Nusantara Persada Tbk 31. ADES Alkasha Wira International Tbk 32. DAVO Davomas Abadi Tbk 33. RMBA Bentoel International Tbk 34. MERK Merck Tbk 35. KICI Kedaung Indah Can Tbk Universitas Sumatera Utara 32

3.4 Jenis dan Sumber Data

Dokumen yang terkait

Pengaruh Debt Default, Kualitas Audit, Dan Opini Audit Terhadap Penerimaan Opini Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

4 74 78

PENGARUH DEBT DEFAULT, KUALITAS AUDIT, OPINI AUDIT TAHUN SEBELUMNYA DAN AUDIT DELAY TERHADAP PENERIMAANOPINI GOING CONCERN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI.

0 5 18

PENGARUH DEBT DEFAULT, KUALITAS AUDIT, DAN PERTUMBUHAN PERUSAHAAN TERHADAP PENERIMAAN OPINI Pengaruh Debt Default, Kualitas Audit, Dan Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Ter

0 1 15

PENGARUH DEBT DEFAULT, KUALITAS AUDIT, DAN PERTUMBUHAN PERUSAHAAN TERHADAP PENERIMAAN OPINI Pengaruh Debt Default, Kualitas Audit, Dan Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Ter

0 3 15

Analisis Pengaruh Debt Default, Kualitas Audit, dan Opini audit Terhadap Penerimaan Opini Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di BEI

0 0 11

Analisis Pengaruh Debt Default, Kualitas Audit, dan Opini audit Terhadap Penerimaan Opini Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di BEI

0 0 2

Analisis Pengaruh Debt Default, Kualitas Audit, dan Opini audit Terhadap Penerimaan Opini Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di BEI

0 1 7

Analisis Pengaruh Debt Default, Kualitas Audit, dan Opini audit Terhadap Penerimaan Opini Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di BEI

0 0 17

Analisis Pengaruh Debt Default, Kualitas Audit, dan Opini audit Terhadap Penerimaan Opini Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di BEI

0 1 2

Analisis Pengaruh Debt Default, Kualitas Audit, dan Opini audit Terhadap Penerimaan Opini Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di BEI

0 0 7