Konflik Gambaran Tipe Konflik pada Remaja Lesbian

17

BAB II LANDASAN TEORI

A. Konflik

1. Pengertian Konflik

Konflik berasal dari kata kerja Latin configere yang berarti saling memukul. Kurt Lewin dalam Hall, Lindzey, Loehlin, Locke, 1985 mendefinisikan konflik adalah suatu keadaan yang mana manusia memiliki dorongan yang saling bertentangan dan keduanya memiliki kekuatan yang sama. Konflik sangat dekat hubungannya dengan frustasi. Menurut Lahey 2007 konflik terjadi ketika motif dua orang atau lebih tidak dapat terpenuhi karena kedua belah pihak saling bertentangan. Menurut Webster 1966 istilah conflict di dalam bahasa aslinya berarti suatu “perkelahian, peperangan, atau perjuangan” yaitu berupa konfrontasi fisik antara beberapa pihak. Menurut Kamus Psikologi 2010 konflik adalah sebuah istilah yang sangat luas digunakan untuk mengacu situasi apapun yang di dalamnya terdapat kejadian atau peristiwa, motif, tujuan atau maksud, perilaku, impuls atau dorongan dan sebagainya, yang sama-sama antogonistiknya. Menurut Eggert dan Falzon 2012 konflik terjadi antara dua belah pihak atau lebih, bisa disebabkan karena salah satu pihak memiliki kekuatan dalam pemecahan masalahnya namun tidak dapat bernegosiasi, Universitas Sumatera Utara 18 atau ketika sumber daya yang ada terbatas, atau bahkan ketika adanya pihak yang menggagalkan pihak lain.

2. Tipe Konflik

Kurt Lewin Hall, Lindzey, Loehlin, Locke, 1985 , seorang ahli psikologi menggunakan istilah approach dan avoidance di dalam membahas konflik. Menurut Kurt Lewin dalam Hall, Lindzey, Loehlin, Locke, 1985 terdapat empat tipe konflik, yaitu: 1. Approach- approach conflict Dalam konflik tipe Approach- approach conflict ini individu harus memilih dua tujuan yang positif dari dua hal yang memiliki nilai yang kira-kira sama. Misalnya ketika seorang lulus dari sekolah kemudian terdapat dua bidang pekerjaan yang menawarkannya untuk bekerja. Kedua pekerjaan tersebut tampaknya adalah pekerjaan yang baik, prestise yang baik, dan gaji yang sama. ketika dua pekerjaan tersebut sangat baik, mengapa kita dapat merasa cemas? Mengapa ada beberapa di antara individu yang sampai sakit perut atau tidak dapat tidur karena memikirkannya? Meskipun kedua hal tersebut merupakan hal yang positif, kau harus memilih satu pekerjaan saja. Hal ini bisa membuat stres yang sangat berat pada individu. Universitas Sumatera Utara 19 2. Avoidance-avoidance conflict Tipe ini menggambarkan konflik yang mana individu harus memilih antara dua pilihan yang sama-sama memiliki nilai yang negatif. Ibarat seseorang yang menderita sakit gigi. Konflik tipe avoidance-avoidance conflict ini terjadi ketika dia diberi pilihan antara menahankan rasa sakit pada gigi tersebut terus menerus atau pergi ke rumah sakit untuk mengobati namun dalam proses pengobatannya akan sakit juga. 3. Approach-avoidance conflict Konflik tipe ini terjadi ketika sesuatu yang sebenarnya tujuannya positif namun memiliki dampak lain yang negatif. Contohnya, seseorang yang mendapat beasiswa kuliah ke luar negeri yang mana ini merupakan impiannya sejak dahulu namun di sisi lain dia sadar bahwa dia akan jauh dari keluarganya. 4. Multiple Approach-avoidance conflict Terkadang konflik yang terjadi sangat kompleks. Multiple approach-avoidance conflict terjadi ketika individu dihadapkan pada alternatif antara dua konsekuensi yang positif dan negatif. Situasi ini dapat terjadi misalnya ketika seseorang mendapatkan beasiswa di 2 sekolah atlit. Keduanya memiliki konsekuensi. Sekolah yang pertama memang memiliki rekor yang bagus dalam turnamen nasional namun pelatih dan beberapa pemainnya tidak menyenangkan bahkan dibenci orang tersebut. Sekolah yang kedua Universitas Sumatera Utara 20 pelatih dan pemainnya sangat menyenangkan namun memiliki citra yang memalukan di turnamen nasional.

3. Jenis Konflik

Terdapat 2 jenis konflik yang dikemukakan oleh Hunt dan Metcalf pada tahun 1996, yaitu: 1. Intrapersonal conflict Sumber konflik intrapersonal adalah diri sendiri. konflik intrapersonal terjadi dalam diri individu tersebut dan bersifat psikologis, misalnya saat individu menyakini hal yang bertentangan dengan nilai-nilai yang terdapat di masyarakat. Ketika seseorang tidak mampu mengatasi konflik ini maka dapat mengganggu kesehatan psikologisnya. 2. Interpersonal conflict Sumber konflik interpersonal adalah lingkungan sosial seperti keluarga, kelompok teman sebaya, sekolah, masyarakat atau bahkan negara. Konflik interpersonal ini terjadi antara satu individu dengan individu-individu lainnya. 4. Dampak Konflik Konflik yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari memiliki konsekuensi tertentu. Berikut dampak konflik menurut Eggert dan Falzon 2012: Universitas Sumatera Utara 21 1. Konflik dapat menyebabkan stres yang tinggi di antara kedua pihak yang terlibat 2. Menurunkan produktivitas 3. Menurunkan hubungan interpersonal dan dukungan antar mereka serta mulai memberikan stereotype antar satu dan lainnya 4. Status dan ego menjadi hal yang lebih penting daripada alasan dan kenyataan 5. Waktu yang dihabiskan di dalam memecahkan masalah habis terbuang 6. Membuat keputusan yang tidak pantas

B. Remaja