Alat Bantu Pengumpulan Data Prosedur Penelitian

45 Subjek dalam penelitian ini sejumlah dua orang. Pada awalnya peneliti telah menemukan tiga orang yang sesuai untuk menjadi subjek dalam penelitian ini namun satu diantaranya mengundurkan diri dengan alasan tidak siap menceritakan kehidupan seksualnya kepada peneliti. Poerwandari 2009 mengatakan dengan bertanya kepada orang yang telah menjadi subjek peneliti mengenai siapa lagi yang dapat memberikan informasi, maka rantai semakin lama akan semakin panjang dan bola salju semakin lama akan semakin panjang.

E. Alat Bantu Pengumpulan Data

Berdasarkan yang telah peneliti uraikan di atas bahwa proses pengambilan data dalam penelitian ini adalah wawancara yang disertai dengan observasi dan catatan harian sehingga peneliti membutuhkan alat bantu di dalam pengumpulannya. Alat bantu yang digunakan peneliti dalam proses pengambilan data adalah sebagi berikut: 1. Alat perekam Peneliti menggunakan telepon genggam dalam merekam wawancara yang terjadi, sebelum merekam proses wawancara, peneliti terlebih dahulu meminta izin kepada subjek. Peneliti tidak akan lupa menjelaskan bahwa apapun yang terjadi dalam proses wawancara akan terjaga kerahasiaannya. Universitas Sumatera Utara 46 2. Pedoman wawancara Peneliti menggunakan pedoman wawancara guna mempermudah peneliti dalam mengarahkan jalannya wawancara. Pertanyaan tersebut berisikan tentang apa yang subjek rasakan atau subjek alami sejak menyadari orientasi seksualnya adalah lesbian, untuk lebih jelas hal ini dicantumkan dalam lampiran I. Data yang akan diungkap dalam wawancara ini yaitu konflik yang subjek rasakan di dalam dirinya sendiri, keluarga dan teman berkaitan dengan orientasi seksualnya. Di dalam prosesnya peneliti kemudian menchecklist pertanyaan yang sudah terjawab. 3. Pedoman Observasi Pedoman wawancara ini digunakan sebagai pendukung saat melakukan wawancara. Pedoman wawancara ini berkaitan dengan bagaimana penampilan subjek, bagaimana tempat wawancara, bagaimana perilaku subjek ketika sedang wawancara, serta hal apa saja yang sering dilakukan subjek ketika sedang menjawab pertanyaan dari peneliti. 4. Alat Tulis Peneliti akan menggunakan alat tulis seperti, pena, pensil, penghapus, dan buku tulis pada proses pengambilan data. Alat tulis ini digunakan untuk mempermudah pencatatan data. Universitas Sumatera Utara 47

F. Prosedur Penelitian

1. Tahap Persiapan

Berikut rangkaian persiapan yang dilakukan oleh peneliti dalam penelitian ini: a. Mengumpulkan data Di tahap ini peneliti mencari segala sesuatu yang berhubungan dengan lesbian. Mulai dari pengertian, perjalanan seseorang hingga akhirnya memutuskan untuk menjadi lesbian dan lain sebagainya. Di tahap ini juga peneliti mencari subjek yang berkaitan dengan fenomena yang akan diangkat. Pencarian subjek dilakukan dengan menggunakan aplikasi khusus untuk para lesbian dan juga bantuan dari seorang lesbian. Pada akhirnya subjek diperoleh dari bantuan lesbian tersebut. Ketika telah menemukan orang yang tepat, lesbian tersebut memastikan ketersediaannya. Saat calon subjek tersebut telah bersedia, peneliti kemudian meminta kontaknya untuk mempermudah proses pendekatan. b. Menyusun pedoman wawancara Peneliti awalnya mencari teori yang tepat untuk penelitian ini. Setelah mendapatkan teori, dalam hal ini teori mengenai tipe konflik yang dikemukakan oleh Lewin dalam Hall, Lindzey, Loehlin, Locke, 1985. Kemudian Universitas Sumatera Utara 48 peneliti menyusun pedoman wawancara yang akan digunakan sebagai landasan dalam pengambilan data agar tidak terjadi penyimpangan pembahasan dalam prosesnya nanti. c. Mempersiapkan alat-alat penelitian Setelah menentukan pertanyaan yang akan digunakan selanjutnya peneliti mempersiapkan alat-alat yang akan digunakan dalam proses wawancara, seperti telepon genggam yang digunakan untuk merekam, serta pedoman wawancara. d. Memastikan subjek Di tahap ini peneliti menghubungi subjek untuk memastikan bahwa ia bersedia untuk membantu peneliti dalam mendapatkan data. Di tahap ini juga peneliti menjelaskkan hal-hal yang berkaitan dengan penelitian kepada subjek. Selain itu peneliti juga menyampaikan bahwa penelitian ini memang sensitif namun peneliti menegaskan bahwa subjek tidak perlu merasa cemas mengungkapkan apa yang ia rasakan karena data yang akan didapat hanya akan digunakan untuk kepentingan penelitian. Tahap ini disebut juga dengan pemberian informed consent. Setelah itu peneliti meminta persetujuan subjek untuk bergabung di dalam penelitian ini. Universitas Sumatera Utara 49 e. Membangun rapport Setelah mendapatkan persetujuan atau kesediaan dari subjek, selanjutnya peneliti mulai intens menjalin hubungan untuk mendekatkan diri dengan subjek. Peneliti menjalin komunikasi melalui nomor telepon, Line dan BBM. Hal ini peneliti lakukan untuk memudahkan proses pengambilan data nantinya.

2. Tahap Pelaksanaan

Setelah melakukan persiapan, prosedur selanjutnya adalah proses pelaksanaan. Di tahap ini peneliti melakukan beberapa hal, diantaranya: a. Konfirmasi Di tahap ini peneliti mengonfirmasi ulang waktu dan tempat wawancara yang akan dilakukan. Konfirmasi ulang ini dilakukan 2 hari dan beberapa jam sebelum melakukan wawancara. b. Wawancara Setelah mengkonfirmasi ulang dan mendapat persetujuan dari subjek, peneliti kemudian melakukan wawancara. Wawancara dilakukan dengan berdasarkan pada panduan wawancara yang telah dibuat. Sebelum melakukan wawancara peneliti meminta kesediaan subjek untuk direkam dengan tidak lupa menegaskan bahwa hasil Universitas Sumatera Utara 50 rekaman nanti tidak akan disebarluaskan. Rekaman tersebut hanya akan digunakan demi kepentingan penelitian. Pada subjek I Febri wawancara pertama dilakukan pada hari Senin, 4 April 2016 pada pukul 20.17-21.20 WIB. Wawancara dilakukan di salah satu restoran cepat saji yang berada di kota Medan. Wawancara kedua dilakukan pada hari Minggu, 10 April 2016 pada pukul 16.30-17.12 WIB di rumah subjek. Terakhir, wawancara ketiga dilakukan pada hari Jumat, 15 April 2016 pada pukul 14.48-15.30 WIB di rumah subjek juga. Pada subjek II April wawancara pertama dilakukan pada hari Sabtu, 19 Maret 2015 tepatnya pada pukul 12.11-13.03 WIB di salah satu tempat makan yang berada di kota Medan. Wawancara kedua dilakukan pada hari Sabtu, 23 April 2016 pukul 17.14- 18.23 WIB di tempat makan yang sama dengan wawancara pertama. Wawancara ketiga dilakukan pada hari Minggu, 8 Mei 2016 pada pukul 18.15-19.01 WIB di salah satu cafe yang ada di Medan.

3. Tahap Pencatatan

Pada tahap ini peneliti melakukan pencatatan data. Pencatatan dilakukan dengan memindahkan hasil rekaman ke dalam bentuk narasi atau yang lebih dikenal dengan sebutan Universitas Sumatera Utara 51 verbatim. Penulisan verbatim peneliti rancang dalam bentuk tabel supaya mempermudah proses penganalisaan. Di tahap ini juga peneliti membubuhkan kode-kode pada setiap data yang diperoleh. Pengkodean ini dikenal dengan istilah koding. Koding dimaksudkan untuk dapat mengorganisasikan dan mensistematisasikan data secara lengkap dan mendetail sehingga data dapat memunculkan gambaran tentang topik yang akan dipelajari Poerwandari, 2009. Pengkodean ini peneliti bubuhkan pada setiap jawaban dari responden yang berhubungan dengan topik yang telah peneliti tentukan.

G. Kredibilitas penelitian