42 Studi kasus dapat dibedakan menjadi 3 tipe, yaitu studi kasus
intrinsik, studi kasus instrumental, dan studi kasus kolekstif. Pada penelitian ini peneliti menggunakan studi kasus intrinsik. Menurut
Poerwandari 2009 metode ini dilakukan karena ketertarikan atau kepedulian peneliti pada suatu kasus khusus guna memahami secara utuh
tanpa maksud untuk menghasilkan atau mengembangkan suatu teori, serta tidak terdapat upaya untuk menggeneralisasikannya. Lesbian ini
merupakan kasus yang menarik menurut peneliti, namun pada penelitian kali ini peneliti hanya ingin mengetahui gambaran konflik pada remaja
lesbian saja tanpa berniat untuk menghasilkan atau mengembangkan suatu teori.
B. Metode Pengumpulan Data
Peneliti menggunakan metode wawancara dalam pengumpulan data. Ketika wawancara peneliti juga melakukan observasi, bukan secara
terpisah tetapi hanya sebagai pendukung data wawancara. Menurut Poerwandari 2009 wawancara adalah percakapan dan
tanya jawab yang diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu. Metode wawancara ini digunakan oleh peneliti untuk memperoleh pengetahuan
tentang makna-makna subjektif yang dipahami individu berkenaan dengan konfliknya sebagai lesbian. Wawancara ini digunaan peneliti untuk
mendapatkan hasil yang maksimal, sehingga data yang didapat akan lebih dalam. Penggunaan pengambilan data dengan wawancara yang dilakukan
peneliti dilakukan dengan observasi pendukung wawancara sekaligus.
Universitas Sumatera Utara
43 Wawancara sendiri memiliki 3 variasi dalam penelitian kualitatif,
yaitu: Wawancara informal, Wawancara dengan pedoman umum, Wawancara dengan pedoman terstandar yang terbuka.
Dalam penelitian kali ini peneliti menggunakan jenis wawancara dengan pedoman umum. Hal ini dipilih oleh peneliti dengan asumsi bahwa
dengan adanya pedoman peneliti akan mudah untuk menggali informasi yang dibutuhkan sesuai dengan rumusan masalah dalam peneliti.
Harapannya pertanyaan yang diajukan akan lebih efektif dan tidak akan melebar ke pembahasan yang lainnya. Meskipun telah menggunakan
pedoman di dalam proses wawancara, peneliti tetap melakukan probing pada informasi-informasi tertentu.
C. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di kota Medan, Sumatera Utara. Kemudian untuk proses pengambilan data sendiri dilakukan pada salah satu tempat di
Kota Medan atas permintaan subjek. Pengambilan data akan dilakukan pada tempat tertentu, tergantung permintaan subjek. Hal ini peneliti
lakukan supaya subjek merasa nyaman dalam memberikan data-data yang tentu akan dijaga kerahasiaannya.
D. Subjek Penelitian
1. Karakteristik Subjek
Subjek penelitian peneliti adalah remaja perempuan yang berorientasi seksual sebagai lesbian. Lesbian yang akan menjadi
Universitas Sumatera Utara
44 subjekpeneliti remaja yang berada di Sekolah Menengah Atas atau
di Perguruan Tinggi. Menurut Erikson pada usia inilah seseorang akan membentuk identitas dirinya. Subjek berdomisilidi kota
Medan. Menurut Cass terdapat enam tahapan pembentukan identitas
homoseksual, yaitu
identity confusion,
identity comparison, identity tolerance, identity acceptance, identity pride
, danidentity synthesis. Pada penelitian ini peneliti akan melibatkan
lesbian yang berada pada tahan 1, 2, 3 yaitu identity confusion, identity comparison, identity tolerance.
Hal ini dikarenakan lesbian yang telah memasuki tahapan keempat dan seterusnya telah
memandang positif orientasi seksualnya Cass, 1984
2. Teknik Pengambilan Subjek
Pada penelitian kali ini peneliti memutuskan akan menggunakan teknik pengambilan sampel dengan bola salju atau
lebih di kenal dengan sebutan snowball. Peneliti memilih hal tersebut dengan asumsi bahwa lesbian yang terbuka sangat sedikit
di kota Medan sehingga hal tersebut dilakukan guna mempermudah penelitian, peneliti hanya akan mencari satu remaja
lesbian dan selanjutnya peneliti akan meminta bantuan subjek tersebut untuk mengajak remaja lesbian yang subjek ketahui untuk
bergabung dengan penelitian peneliti hingga akhirnya peneliti memiliki banyak subjek.
Universitas Sumatera Utara
45 Subjek dalam penelitian ini sejumlah dua orang. Pada
awalnya peneliti telah menemukan tiga orang yang sesuai untuk menjadi subjek dalam penelitian ini namun satu diantaranya
mengundurkan diri dengan alasan tidak siap menceritakan kehidupan seksualnya kepada peneliti. Poerwandari 2009
mengatakan dengan bertanya kepada orang yang telah menjadi subjek peneliti mengenai siapa lagi yang dapat memberikan
informasi, maka rantai semakin lama akan semakin panjang dan bola salju semakin lama akan semakin panjang.
E. Alat Bantu Pengumpulan Data