Remaja Gambaran Tipe Konflik pada Remaja Lesbian

21 1. Konflik dapat menyebabkan stres yang tinggi di antara kedua pihak yang terlibat 2. Menurunkan produktivitas 3. Menurunkan hubungan interpersonal dan dukungan antar mereka serta mulai memberikan stereotype antar satu dan lainnya 4. Status dan ego menjadi hal yang lebih penting daripada alasan dan kenyataan 5. Waktu yang dihabiskan di dalam memecahkan masalah habis terbuang 6. Membuat keputusan yang tidak pantas

B. Remaja

1. Definisi Remaja

Setiap manusia memiliki jalan yang berbeda-beda pada kehidupannya, namun satu hal yang pasti setiap manusia mengalami perkembangan. Konsep perkembangan yang merupakan proses seumur hidup, yang dapat dipelajari secara ilmiah disebut dengan life span development . Perjalanan dari masa kanak-kanak menuju kedewasaan ditandai dengan tidak dengan satu peristiwa, melainkan dengan periode panjang yang disebut dengan masa remaja Papalia, Old, Fielman, 2009. Remaja dalam bahasa ingris disebut dengan adolescence yang berasal dari bahasa latin adolescere kata bendanya adolescentia yang berarti remaja. Universitas Sumatera Utara 22 Adolescere berarti tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa. Istilah adolescence mempunyai arti yang luas, mencakup kematangan mental, seksual, emosional dan fisik Hurlock,1980. Masa remaja merupakan peralihan masa perkembangan yang berlangsung sejak usia sekitar 10 atau 11, atau bahkan lebih sampai masa remaja akhir atau usia dua puluhan awal, serta melibatkan perubahan besar dalam aspek fisik, kognitif, dan psikososial yang saling berkaitan Papalia, Old, Fielman, 2009. Secara umum, masa remaja ditandai dengan munculnya pubertas. Pubertas merupakan proses yang harus dilewati seseorang untuk mencapai kematangan seksual hingga akhirnya mampu untuk melakukan reproduksi Papalia, Old, Fielman, 2009. Masa remaja merupakan masa konstruksi sosial, anak-anak dalam budaya barat memasuki masa dewasa saat mereka matang secara fisik atau saat mereka mulai bekerja. Saat ini persiapan menuju kedewasaan membutuhkan waktu lebih panjang dan tidak memiliki batasan yang jelas. Pubertas mulai lebih awal dibandingkan masa sebelumnya namun proses memasuki dunia kerja cenderung terjadi lebih lambat pada masyarakat yang kompleks, yang membutuhkan periode pendidikan atau pelatihan kerja lebih panjang untuk mempersiapkan tanggungjawab sebagai orang dewasa. Masa remaja awal, sekitar usia 10 atau sampai 11 sampai 14 tahun merupakan peralihan masa kanak-kanak, masa kesempatan untuk tumbuh Universitas Sumatera Utara 23 baik itu segi kognitif, dan sosial, otonomi, harga diri dan keintiman. Namun sebagian remaja mengalami masalah dalam menghadapi berbagai perubahan yang terjadi secara bersamaan dan membutuhkan bantuan dalam mengatasi bahaya saat menjalani masa ini.

2. Tahapan Perkembangan Pada Masa Remaja

Menurut erikson remaja berada ditahapan identity versus identity confusion. Tugas utama dari masa remaja adalah menghadapi krisis dari tahapan ini untuk menjadi orang dewasa yang memiliki keunikan tersendiri serta memiliki pernanan yang bernilai di masyarakat. Identitas yang terbentuk saat remaja berkaitan dengan 3 hal yaitu, pilihan pekerjaan, pemilihan nilai-nilai untuk diterapkan dalam hidup dan perkembangan identitas seksual yang memuaskan. Krisis remaja jarang terselesaikan di masa remaja sepenuhnya, isu-isu berkaitan identitas tersebut akan muncul berulang kali di masa dewasa juga. 3. Karakteristik Pemikiran Remaja Menurut Elkind Menurut Elkind 1998 ketidakmatangan cara berpikir pada masa remaja setidaknya terjadi dalam enam ciri berikut: 1. Idealisme dan mudah mengkritik Remaja meyakini bahwa dirinya lebih baik dibandingkan orang dewasa dalam melakukan segala hal, mereka sering melihat bahwa cara yang digunakan oleh orangtua mereka dalam menyikapi sesuatu sering kali salah. Universitas Sumatera Utara 24 2. Sifat argumentatif Remaja terus menerus mencari kesempatan untuk mematahkan pendapat orang tua mereka dengan menggunakan fakta yang ada disertai dengan logika berpikir mereka. 3. Sulit untuk memutuskan sesuatu Remaja memiliki alternatif dalam setiap permasalahan namun mereka cenderung tidak memiliki kemampuan atau keyakinan untuk memutuskan satu cara yang tepat untuk menyelesaikan sesuatu. 4. Kemunafikan yang tampak nyata Remaja tidak mampu untuk mengekspresikan sesuatu dengan ideal. 5. Kesadaran diri Remaja sering kali beranggapan bahwa orang lain memiliki pemikiran yang sama akan dirinya. Remaja menganggap bahwa orang lain akan terus memperhatikan dirinya. 6. Keistimewaan dan kekuatan Elkind menggunakan istilah personal fable untuk menjelaskan hal ini. Personal fable adalah keyakinan bahwa seseorang itu spesial, unik dan merasa bahwa aturan yang ada dalam dunia ini tidak berlaku untuknya. Universitas Sumatera Utara 25

4. Ciri-ciri Masa Remaja

Masa remaja merupakan periode dalam rentang kehidupan yang memiliki ciri tertentu. Adapun ciri-ciri masa remaja adalah sebagai berikut: a. Masa remaja sebagai periode yang penting Remaja dikatakan masa yang penting sebab memberikan dampak yang besar pada sikap dan perilaku jangka pendek maupun jangka panjang. Selain itu pada masa ini mempengaruhi fisik dan psikologis seseorang. b. Masa remaja sebagai periode peralihan Pada periode ini status individu masih belum jelas dan terdapat keraguan akan peran yang harus dilakukannya. Pada masa ini, individu bukanlah anak-anak namun juga bukan orang dewasa. c. Masa remaja sebagai periode perubahan Perubahan fisik berkembang pesat pada masa ini, di samping itu perubahan perilaku dan sikap juga berlangsung cepat. Terdapat beberapa perubahan yang hampir universal terjadi seperti, meningginya emosi, perubahan tubuh, minat dan peran, nilai yang dianut. Kemdian dimana ini juga terjadi ambivalensi terhadap setiap perubahan, remaja menginginkan perubahan namun mereka takut akan tanggungjawab yang harus diemban. Universitas Sumatera Utara 26 d. Masa remasa sebagai usia bermasalah Remaja biasanya sulit mengatasi masalah yang terjadi, hal ini dikarenakan sepanjang masa kanak-kanak masalah yang terjadi pada mereka diselesaikan oleh orangtua ataupun orang terdekatnya ataupun karena penyelesaian masalah yang mereka lakukan tidak sesuai dengan harapan mereka. e. Masa remaja sebagai masa mencari identitas Identitas diri yang dicari remaja berupa usaha untuk menjelaskan siapa dirinya, apa peranannya dalam masyarakat. Pada tahun-tahun awal masa remaja, penyesuaian diri dengan kelompok masih tetap penting, namun lambat laun mereka mulai mendambakan identitas diri dan tidak puas dengan menjadi sama dengan teman- teman. f. Masa remaja sebagai usia yang menimbulkan ketakutan Stereotype yang muncul pada masa ini remaja tidak rapi, cenderung merusak dll mempengaruhi konsep diri dan sikap remaja terhadap dirinya sendiri. g. Masa remaja sebagai masa yang tidak realistik Remaja cenderung menilai dirinya dan orang lain sebagaimana yang ia inginkan bukan sebagaimana adanya. Universitas Sumatera Utara 27 h. Masa remaja sebagai ambang masa dewasa Semakin mendekatnya usia kematangan yang sah para remaja menjadi semakin gelisah karena akan meninggalkan usia belasan.

5. Tugas Perkembangan Remaja

Setiap kelompok budaya mengharapkan seseorang memiliki keterampilan dan pola perilaku yang disetujui pada berbagai usia sepanjang rentang kehidupan. Havighurst 1972 menamakan hal tersebut dengan tugas-tugas dalam perkembangan. Havighurst dalam Hurlock, 1990 mengemukakan bahwa tugas perkembangan adalah tugas yang muncul pada saat atau sekitar suatu periode tertentu dari kehidupan individu, yang jika berhasil akan menimbulkan rasa bahagia dan membawa ke arah keberhasilan dalam melaksanakan tugas-tugas berikutnya. Menurut Havighurst dalam Hurlock, 1990 masa remaja memiliki tugas- tugas sebagai berikut: 1. Mencapai hubungan baru dan yang lebih matang dengan teman sebaya baik pria maupun wanita. 2. Mencapai peran sosial pria, dan wanita. 3. Menerima keadaan fisiknya dan menggunakan tubuhnya secara efektif. Universitas Sumatera Utara 28 4. Mengharapkan dan mencapai perilaku sosial yang bertanggungjawab. 5. Mencapai kemandirian emosional dari orang tua dan orang dewasa lainnya. 6. Mempersiapkan karir ekonomi. 7. Mempersiapkan perkawinan dan keluarga. 8. Memperoleh perangkat nilai dan sistem sebagai pegangan untuk berperilaku mengembangkan ideologi.

C. Lesbian