Uji Spektroskopi Infra Merah

29 kepadatan partikel ini menunjukkan perbandingan yang relatif antara pati singkong dan pati sitrat, seperti ditunjukkan pada Tabel 4.3. Tabel 4.3 Perbandingan mikroskopik pati singkong dan pati sitrat No. Kriteria Pati Singkong Pati Sitrat 1. Jumlah Majemuk, tunggal Majemuk 2. Bentuk Topi baja Topi baja 3. Ukuran diameter 20 µm 20 µm 4. Hilus Titik, garis lurus, bercabang tiga terletak di tengah Titik, garis lurus, bercabang tiga terletak di tengah 5. Lamela Konsentris tidak jelasblur Konsentris tidak jelasblur 6. Bentuk dinding luar Bulat Bulat 7. Sisi dinding persekutuan Rata Rata 8. Jarak kerja 17,5 mm 24,0 mm

4.6 Uji Spektroskopi Infra Merah

Uji spektroskopi infra merah dilakukan untuk mengetahui gugus fungsi dari suatu senyawa pada bilangan gelombang yang sudah ditentukan, dimana hasilnya dapat terlihat dari spektrum-spektrum yang dihasilkan. Analisa gugus fungsi dilakukan saat spektrum berada pada rentang bilangan gelombang yang menentukan adanya suatu gugus fungsi. Spektrum yang diperoleh akan menandai terbentuknya suatu senyawa. Pengujian dilakukan meliputi pati sitrat I, pati sitrat II dan pati sitrat III, untuk mengetahui apakah pati sitrat telah terbentuk atau tidak. Pendekatan dari analisis spektrum infra merah dapat dilakukan dengan cara memfokuskan analisis pada penentuan gugus fungsi. Beberapa gugus fungsi C=O, O-H, N-H, C-O, C=C, C ≡N dan NO 2 akan memunculkan informasi struktur sedini Universitas Sumatera Utara 30 mungkin. Analisis spektrum yang dilakukan dengan menentukan gugus karbonil C=O, absorbsi yang kuat berada pada rentang bilangan gelombang 1650-1900 cm -1 . Jika terdapat C=O, maka Tabel 3.4 dapat digunakan untuk menentukan gugus fungsi yang terbentuk dari hasil spektrum. Tabel 4.4 Penentuan gugus fungsi dengan adanya gugus karbonil No. Gugus Fungsi Kriteria 1. Asam OH pada bilangan gelombang 3400-2400 cm -1 2. Amida -NH pada bilangan gelombang 3500 cm -1 3. Ester C-O pada bilangan gelombang 1300-1000 cm -1 4. Anhidrat Dua gugus C=O pada bilangan gelombang 1810 dan 1760 cm -1 5. Aldehid CH- pada bilangan gelombang 2850-2750 cm -1 6. Keton Jika tidak satupun kriteria terpenuhi Pavia, dkk., 2009 Pada spektrum infra merah pati sitrat I ditemukan gugus C=O di rentang bilangan gelombang 1650-1900 cm -1 yaitu 1732,08 cm -1 , sehingga analisis spektrum dapat dilanjutkan. Kemudian spektrum pada bilangan gelombang 2889,37 cm -1 menunjukkan gugus asam dikarenakan -OH pada bilangan gelombang 3400-2400 cm -1 , yang merupakan struktur sitrat. Spektrum pada bilangan gelombang di sekitaran 2850-2750 cm -1 menunjukkan -CH dari gugus aldehid yang menandakan struktur pati, yaitu pada bilangan gelombang 2823,79 cm -1 . Selanjutnya gugus ester yang menunjukkan terbentuknya pati sitrat tercatat pada bilangan gelombang 1300- 1000 cm -1 , yaitu 1215,15 cm -1 . Dengan demikian, spektroskopi infra merah telah menginformasikan spektrum yang menunjukkan bahwasanya telah terbentuk pati sitrat I. Universitas Sumatera Utara 31 Gambar 4.7 Spektrum infra merah pati sitrat I Pada spektrum infra merah pati sitrat II ditemukan gugus C=O di rentang bilangan gelombang 1650-1900 cm -1 yaitu 1735,93 cm -1 , sehingga analisis spektrum dapat dilanjutkan. Kemudian spektrum pada bilangan gelombang 2877,79 cm -1 menunjukkan gugus asam dikarenakan -OH pada bilangan gelombang 3400-2400 cm -1 , yang merupakan struktur sitrat. Spektrum pada bilangan gelombang di sekitaran 2850-2750 cm -1 menunjukkan -CH dari gugus aldehid yang menandakan struktur pati, yaitu pada bilangan gelombang 2820,09 cm -1 . Selanjutnya gugus ester yang menunjukkan terbentuknya pati sitrat tercatat pada bilangan gelombang 1300- 1000 cm -1 , yaitu 1195,87 cm -1 . Dengan demikian, spektrum infra merah menunjukkan bahwasanya telah terbentuk pati sitrat II. Universitas Sumatera Utara 32 Gambar 4.8 Spektrum infra merah pati sitrat II Pada spektrum infra merah pati sitrat III ditemukan gugus C=O di rentang bilangan gelombang 1650-1900 cm -1 yaitu 1732,08 cm -1 , sehingga analisis spektrum dapat dilanjutkan. Kemudian spektrum pada bilangan gelombang 2877,79 cm -1 menunjukkan gugus asam dikarenakan -OH pada bilangan gelombang 3400-2400 cm -1 , yang merupakan struktur sitrat. Spektrum pada bilangan gelombang di sekitaran 2850-2750 cm -1 menunjukkan -CH dari gugus aldehid yang menandakan struktur pati, yaitu pada bilangan gelombang 2816,07 cm -1 . Selanjutnya gugus ester yang menunjukkan terbentuknya pati sitrat tercatat pada bilangan gelombang 1300- 1000 cm -1 , yaitu 1002,98 cm -1 . Dengan demikian, spektrum infra merah menunjukkan bahwasanya telah terbentuk pati sitrat III. Universitas Sumatera Utara 33 Gambar 4.9 Spektrum infra merah pati sitrat III Dari hasil uji spektroskopi infra merah pati sitrat telah menunjukkan reaksi sintesis antara asam sitrat dan pati singkong, dimana hasil sintesis ditunjukkan pada gugus fungsi yang membentuk ester. Baik pati sitrat I, pati sitrat II maupun pati sitrat III menunjukkan bilangan gelombang pada gugus fungsi yang menandakan adanya struktur gugus fungsi ester. Penentuan hasil spektrum diidentifikasi dari adanya gugus karbonil 1820- 1660 cm -1 yang kemudian menentukan ester pati sitrat pada rentang bilangan gelombang 1300-1000 cm -1 . Dari hasil uji spektroskopi infra merah menunjukkan pati sitrat I, pati sitrat II dan pati sitrat III tidak memperlihatkan hasil struktur yang berbeda melainkan nilai intensitas yang sedikit berbeda. Berdasarkan uji spektroskopi infra merah, disimpulkan bahwa pati sitrat I, pati sitrat II dan pati sitrat III tidak menunjukkan perbedaan karakteristik yang signifikan. Universitas Sumatera Utara 34

4.7 Derajat Substitusi Pati Sitrat