Distribusi ukuran partikel Bobot jenis Pemeriksaan mikroskopik

16

3.9 Pemeriksaan Karakteristik Pati Sitrat

Analisa secara kualitatif yang meliputi distribusi ukuran partikel, bobot jenis, pemeriksaan mikroskopik, spektroskopi infra merah dan derajat substitusi.

3.9.1 Distribusi ukuran partikel

Distribusi ukuran partikel dari pati sitrat dapat ditentukan dengan pengayakan. Pengayakan dilakukan dengan menggunakan ayakan ukuran mesh 100, 40 dan 20. Pati sitrat dengan masing-masing ukuran mesh yang dilewati ditimbang dan dihitung data ukuran partikel masing-masing pati. Mengayak adalah metode yang paling umum digunakan untuk mengukur distribusi ukuran partikel karena murah, sederhana dan cepat. Prosedurnya meliputi penggoyangan sampel secara mekanis melalui suatu seri urutan ke ayakan yang lebih halus dan penimbangan bagian dari sampel yang tertinggal pada masing-masing ayakan Lachman, dkk., 1989. Pengayak dibuat dari kawat logam atau bahan lain yang cocok dengan penampang melintang yang sama di seluruh bagian Syamsuni, 2006. Rumus yang digunakan untuk menghitung distribusi ukuran partikel pati sitrat adalah:

3.9.2 Bobot jenis

Pati sitrat dimasukkan ke dalam gelas ukur 50 ml dan dilihat volume awal, lalu gelas ukur di tap sebanyak 15 kali setelah itu dilihat volumenya. Pati ditimbang lalu bobot jenis dihitung dengan rumus: Ukuran Partikel Pati = 100 serbuk seluruh Jumlah lewati serbuk ter Jumlah x gram gram Universitas Sumatera Utara 17 Keterangan: BJ1 = Bobot jenis awal BJ2 = Bobot jenis akhir

3.9.3 Pemeriksaan mikroskopik

Pemeriksaan dilakukan dengan alat EVO MA10 SEM Scanning Electron Microscope merek Zeiss pada laboratorium fisika UNIMED. Mikroskop elektron pemayaran atau SEM menggunakan berkas elektron yang mempunyai sumber pencahayaan dengan panjang gelombang yang jauh lebih pendek dari sinar ultraviolet sehingga daya pisahnya menjadi sangat besar dan menghasilkan bayangan tiga dimensi Pratiwi, 2008. Analisa mikroskopik pati sitrat dilakukan dengan prosedur sebagai berikut: a. Alat SEM dihidupkan dan program dijalankan berdasarkan standar operasional penggunaan SOP alat pada laboratorium fisika UNIMED. b. Vacuum di-vent hingga gas nitrogen terbuka seiring dengan chamber, kemudian gas nitrogen ditutup. c. Spesimen pati singkong dan pati sitrat yang sudah disalut dengan gold-coating lalu vacuum dipompa dan tekan gun pada menu di beemon. d. Gambar diambil sebagus mungkin dan disimpan, gun dimatikan. e. Vacuum di-vent hingga gas nitrogen terbuka seiring dengan chamber, kemudian gas nitrogen ditutup dan vacuum dipompa. f. Program dimatikan, ditekan tombol oranye pada alat dan ditunggu hingga 10 menit. Bobot jenis = 100 2 1 2 x BJ BJ BJ  Universitas Sumatera Utara 18

3.9.4 Uji spektroskopi infra merah