22
4.3 Distribusi Ukuran Partikel Pati Sitrat
Ukuran partikel pati sitrat diperoleh dari pengayakan dengan ayakan bertingkat yaitu mesh ukuran 100, 40 dan 20. Sehingga didapatkan masing-masing
berat dari ukuran partikel mesh 100, 40 dan 20. Hasil dari pengayakan yang diperoleh dapat dilihat pada Lampiran 6 dan perhitungan distribusi ukuran partikel
pati sitrat dapat dilihat pada Lampiran 7.
Tabel 4.1 Data ukuran partikel pati sitrat
No. Ayakan
Pati Sitrat I Pati Sitrat II
Pati Sitrat III 1.
Mesh 100 7,07
6,24 17,26
2. Mesh 40
43,25 35,27
21,88 3.
Mesh 20 50,68
58,31 60,86
Berdasarkan Tabel 4.1, dapat dilihat bahwa pati sitrat III melewati ayakan mesh ukuran 20 dengan jumlah terbanyak 60,86 dari pada jumlah distribusi
ukuran partikel yang terlewati oleh pati sitrat I 50,68 dan pati sitrat II 58,31. Sedangkan pada ayakan mesh ukuran 40, pati sitrat I memiliki jumlah distribusi
ukuran partikel yang lebih besar 43,25 dibandingkan pati sitrat II sebanyak 35,27 dan pati sitrat III sebanyak 21,88.
Selanjutnya pada ayakan mesh ukuran 100, distribusi ukuran partikel pati sitrat II sebanyak 6,24, pati sitrat I sebanyak 7,07 dan pati sitrat III sebanyak
17,26. Efisiensi dan kecepatan pemisahan partikel berbanding terbalik dengan jumlah partikel termuat Syamsuni, 2006. Waktu merupakan faktor penting pada
pengayakan, karena waktu yang dibutuhkan dipengaruhi beban atau ketebalan serbuk per satuan luas dari ayakan Lachman, dkk., 1989.
Universitas Sumatera Utara
23
Gambar 4.3 Persentase distribusi ukuran partikel pati sitrat
Pada Gambar 4.3 terlihat bahwa grafik persentase distribusi ukuran partikel menunjukkan perbandingan yang searah dan tidak sedikitpun terdapat perbandingan
yang berbanding terbalik. Hanya saja distribusi ukuran partikel dari pati sitrat III menunjukkan jumlah distribusi ukuran partikel yang berdekatan antara mesh ukuran
40 dan 100. Hal ini disebabkan asam sitrat dengan jumlah yang lebih banyak menunjukkan kelembaban permukaan partikel yang lebih besar, sehingga terbentuk
granul yang tidak banyak dapat melewati ayakan ukuran mesh 100. Perbandingan distribusi ukuran partikel masing-masing pati sitrat tidak
menunjukkan perbedaan terlalu jauh, efisiensi ukuran menentukan kecocokan terhadap pengunaan pati sebagai bahan preformulasi tablet baik sebagai pengisi,
Universitas Sumatera Utara
24
pengikat maupun
pengembang. Temperatur
kinetik yang
tinggi dapat
menghanguskan bahan obat organik dan menyebabkan formasi ikatannya diikuti perekatan dingin sehingga menjadi rumit, namun hasil akhirnya selalu sama
Lachman, dkk., 1989.
4.4 Penentuan Bobot Jenis Pati Sitrat