34
4.7 Derajat Substitusi Pati Sitrat
Derajat substitusi dilakukan untuk mengetahui jumlah gugus hidroksil yang tergantikan oleh pati sebagai penanda terbentuknya pati sitrat. Dalam hal ini, pati
sitrat diartikan sebagai ester yang terbentuk dari hasil sintesis asam sitrat dan pati singkong. Hasil dari perhitungan derajat substitusi disajikan dalam Tabel 4.5.
Tabel 4.5 Data derajat substitusi pati sitrat
No Pati Sitrat
Abs –OH
Abs Ester Derajat Substitusi
1. I
0,1024 0,1675
0,61 2.
II 0,0969
0,1426 0,68
3. III
0,2218 0,2518
0,88
Dari data yang diperoleh, maka dapat diamati perbandingan derajat substitusi pati sitrat dalam sebuah grafik yang menggambarkan hubungan linieritas masing-
masing pati sitrat.
Gambar 4.10 Grafik derajat substitusi pati sitrat
Universitas Sumatera Utara
35
Dari grafik di atas, dapat dilihat hubungan linieritas antara pati sitrat yang meningkat seiring dengan semakin meningkatnya jumlah asam sitrat yang
dipergunakan. Dengan kata lain, semakin naiknya berat molekul dari pati sitrat tersebut maka akan meningkatkan derajat substitusi pati sitrat.
Penentuan derajat substitusi pati sitrat secara kualitatif menunjukkan perbandingan jumlah asam sitrat yang akan meningkatkan harga derajat substitusi
pati sitrat itu sendiri. Semakin kecil jumlah asam sitrat yang digunakan, semakin rendah harga derajat substitusi dari pati sitrat. Semakin besar jumlah asam sitrat yang
digunakan, semakin tinggi harga derajat substitusi dari pati sitrat. Akan tetapi, hubungan harga masing-masing derajat substitusi berbanding
lurus. Sehingga jumlah asam sitrat yang berbeda tidak terlalu memberikan perbedaan yang jauh terhadap menentukan harga derajat substitusi. Dengan kata lain
diterangkan bahwa harga derajat substitusi dari pati sitrat I, pati sitrat II dan pati sitrat III tidak menunjukkan kisaran harga dengan perbedaan yang signifikan.
Universitas Sumatera Utara
36
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN