atasan memberikan petunjuk dan tugas sesuai dengan kemampuan yang dimiliki karyawan sehingga karyawaN mampu untuk memahami dan melaksanakannya.
Namun, masih ada karyawan yang tidak setuju dengan pernyataan tersebut dikarenakan kurangnya pemahaman pada dirinya.
4.3 Metode Analisis Data
4.3.1 Uji Hipotesis 4.3.1.1 Uji Signifikan Parsial Uji-t
Uji signifikan parsial uji-t dilakukan untuk melihat secara parsial individu pengaruh variabel independen bebas yaitu self efficacy dan motivasi
terhadap variabel dependen terkait yaitu kepuasan kerja karyawan. Apabila t
hitung
t
tabel
maka H ditolak dan H
a
diterima, sedangkan apabila t
hitung
t
tabel
maka H
diterima dan H
a
ditolak. Uji-t juga dapat dilihat berdasarkan tingkat signifikasi, yaitu apabila nilai
probabilitas yang dihitung 0.05 Sig. a0,05, maka H ditolak dan H
a
diterima. Sebalikanya, apabila nilai probabilitas yang dihitung 0,05 Sig.a0,05, maka H
diterima dan H
a
ditolak. Nilai dengan df= n – k yaitu 52 – 3 = 49, sehingga nilai pada taraf signifikan 5 yaitu t
tabel
adalah 2,00958. Hasil uji-t dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
Tabel 4.43 Hasil Uji Signifikasi Parsial Uji-t
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients T
Sig. B
Std. Error Beta
1 Constant
4.936 9.605
.514 .610
Total.x1 .362
.260 .156
1.392 .170
Total.x2 .774
.139 .624
5.550 .000
a. Dependent Variable: Total.y Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan tabel 4.43 diatas, dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Nilai t
hitung
untuk variabel self efficacy sebesar 1,392 dengan signifikasi sebesar 0.170. sedangkan t
tabel
pada ɑ = 0,05 adalah 1,67528. Hal ini
menunjukkan bahwa t
hitung
1,392 t
tabel
1,67528 dan nilai probabilitas 0.170 0.05 maka H
diterima dan H
a
ditolak. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa self efficacy X
1
berpengaruh secara tidak signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan. Nilai koefesien yang positif menunjukkan
bahwa self efficacy X
1
berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan. Artinya peningkatan variabel self efficacy X
1
dapat meningkatkan kepuasan kerja karyawan. 2. Nilai t
hitung
untuk variabel motivasi sebesar 5,550 dengan signifikasi sebesar 0.00. sedangkan t
tabel
pada ɑ = 0,05 adalah 1,67528. Hal ini menunjukkan
bahwa t
hitung
5,550 t
tabel
1,67528 dan nilai probabilitas 0.000 0.05 maka H
ditolak dan H
a
diterima. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa motivasi X
2
berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan PT. PP. London Sumatra Indonesia, Tbk Medan. Nilai koefesien
yang positif menunjukkan bahwa motivasi X
2
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan. Artinya peningkatan variabel
self efficacy X
1
tidak dapat meningkatkan kepuasan kerja karyawan. Bedasarkan hasil uji-t diatas dapat disimpulkan bahwa secara parsial
individu, variabel self efficacy tidak berpengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan dan variabel motivasi mempunyai pengaruh terhadap kepuasan kerja
karyawan.
Universitas Sumatera Utara
4.3.2.2 Uji Signifikan Simultan Uji-f
Uji signifikan simultan uji-f digunakan untuk menguji apakah variabel self efficacy X
1
dan motivasi X
2
memiliki pengaruh secara bersamaan terhadap kepuasan kerja karyawan PT. PP. London Sumatra Indonesia, Tbk Medan.
Apabila f
hitnung
f
tabel
maka H diterima dan H
a
ditolak. Uji-f juga dapat dilihat berdasarkan tingkat signifikasi, yaitu apabila nilai
probabilitas yang dihitung 0,50 Sig. ɑ 0,50, maka H
ditolak dan H
a
diterima. Sebaliknya, apabila probabilitas yang dihitung 0,50 Sig.
ɑ 0,50, maka H diterima dan H
a
ditolak. Pada penelitian ini diketahui jumlah sampel n sebanyak 52 responden dan jumlah keseluruhan variabel k sebanyak 3, sehingga
diperoleh: 1.
df pembilang = 3 – 1 = 2 2.
df penyebut = 52 – 3 = 50 Nilai f
tabel
pada ɑ = 5 adalah sebesar 3,19. Sedangkan nilai f
hitung
akan diperoleh dengan menggunakan bantuan program statistik yang dapat
dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.44 Hasil Uji Signifikan Simultan Uji-f
ANOVA
a
Model Sum of
Squares Df
Mean Square
F Sig.
1 Regression
1660.681 2
830.340 24.349
.000
b
Residual 1671.011
49 34.102
Total 3331.692
51 a. Dependent Variable: Total.y
b. Predictors: Constant, Total.x2, Total.x1 Sumber: Hasil Pengolahan Data,2017
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan tabel 4.44 diatas dapat dilihat bahwa f
hitung
sebesar 24,349 dengan tingkat signifikasi 0.000. sedangkan f
tabel
pada tingkat kepercayaan 95 ɑ = 0,05 adalah 3,19. Maka, f
hitung
24,349 f
tabel
3,19 dan nilai probabilitas 0,000 0,05 sehingga H
ditolak dan H
a
diterima. Hal ini menunjukkan bahwa variabel independen bebas yaitu self efficacy dan motivasi berpengaruh secara
serempak terhadap variabel dependent terkait yaitu kepuasan kerja karyawan PT. PP. London Sumatra Indonesia Tbk Medan. Dengan demiikian, faktor self
efficacy dan motivasi dapat meningkatkan kepuasan kerja karyawan. Namun, apabila salah satu variabel menurun, maka juga dapat menurunkan kepuasan kerja
karyawan.
4.3.2 Uji Instrumen 4.3.2.1 Uji Validitas
Pada uji Validitas ini, setiap item pernyataan akan diuji validitasnya. Untuk mengetahi validitas setiap item dalam instrument penelitian dapat dilihat
melalui kolom r
hitung
dan r
tabel
. Jika nilai r
hiting
lebih besar dari r
tabel
maka pernyataan tersebut dapat dinyatakan valid. Nilai r
tabel
dengan df= n-2 yaitu 52 – 2 = 50, sehingga nilai r
tabel
pada taraf signifikasi 5 adalah 0,2306. Apabila nilai r
hitung
r
tabel
0,2306 maka item pernyataan tersebut dinyatakan valid. 1. Variabel Self Efficacy X
1
Uji validitas kuesioner untuk variabel Self Efficacy X
1
dalam penelitian ini dilakukan kepada 52 responden dengan r
tabel
sebesar 0,2306. Hasil uji validitas untuk variabel self efficacy X
1
dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.45 Uji Validitas Self Efficacy X
1
Pernyataan r
hitung
r
tabel
Keterangan
P1.1 0,433
0,2306 Valid
P1.2 0,403
Valid P1.3
0,458 Valid
P1.4 0,498
Valid P1.5
0,503 Valid
P1.6 0,522
Valid P1.7
0,708 Valid
P1.8 0,633
Valid P1.9
0,608 Valid
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017 Tabel 4.45 menunjukkan semua butir pernyataan memiliki nilai Corrected
Item Total Correlation yang lebih besar dari nilai r
tabel
sebesar 0,2306. Dengan demikian semua butir pernyataan dinyatakan valid.
2. Variabel Motivasi X
2
Uji validitas kuesioner untuk variabel motivasi X
2
dalam penelitian ini dilakukan kepada 52 responden dengan r
tabel
sebesar 0,2306. Hasil uji validitas untuk variabel motivasi X
2
dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.46 Uji Validitas Motivasi X
2
Pernyataan r
hitung
r
tabel
Keterangan
P2.1 0,483
0,2306 Valid
P2.2 0,489
Valid P2.3
0,581 Valid
P2.4 0,614
Valid P2.5
0,707 Valid
P2.6 0,382
Valid
Universitas Sumatera Utara
P2.7 0,644
0,2306 Valid
P2.8 0,606
Valid P2.9
0,418 Valid
P2.10 0,530
Valid P2.11
0,394 Valid
P2.12 0,623
Valid P2.13
0,609 Valid
P2.14 0,554
Valid Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017
Tabel 4.46 menunjukkan semua butir pernyataan memiliki nilai Corrected Item Total Correlation yang lebih besar dari nilai r
tabel
0,2636 dengan demikian semua butir pernyataan dinyatakan valid.
3. Variabel Kepuasan Kerja Y Uji validitas kuesioner untuk variabel kepuasan kerja Y dalam penelitian ini
dilakukan kepada 52 responden dengan r
tabel
sebesar 0,2306. Hasil uji validitas untuk variabel kepuasan kerja Y dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tabel 4.47 Uji Validita Kepuasan Kerja Y
Pernyataan r
hitung
r
tabel
Keterangan
P3.1 0,676
0,2306 Valid
P3.2 0,702
Valid P3.3
0,827 Valid
P3.4 0,519
Valid P3.5
0,496 Valid
P3.6 0,548
Valid P3.7
0,589 Valid
P3.8 0,641
Valid
Universitas Sumatera Utara
P3.9 0,661
0,2306 Valid
P3.10 0,549
Valid P3.11
0,709 Valid
P3.12 0,631
Valid P3.13
0,567 Valid
P3.14 0,655
Valid P3.15
0,379 Valid
P3.16 0,457
Valid Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017
Tabel 4.47 menunjukkan semua butir pernyataan memiliki nilai Corrected Item Total Correlation yang lebih besar dari nilai r
tabel
0,2636 dengan demikian semua butir pernyataan dinyatakan valid.
4.3.2.2 Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dilakukan dengan uji Cronbach’s Alpha. Apabila nilai Cronbach’s Alpha lebih besar dari 0,6 maka dapat dikatakan reliabel atau dapat
dianalisis lebih lanjut. Berdasarkan uji reliabilitas terhadap kuesioner yang dibagikan kepada responden, diperoleh hasil uji reliabilitas sebagai berikut:
1. Variabel Self Efficacy X
1
Hasil uji reliabilitas untuk variabel self efficacy X
1
dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.48 Uji Reliabilitas Variabel Self Efficacy X
1 Reliability Statistics
Cronbachs Alpha N of Items
.822 9
Sumber: Hasil Pengolahan Data,2017
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan tabel 4.48 dapat diketahui bahwa nilai r
alpha
sebesar 0,822. Sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai r
alpha
positif dan lebih besar dari r
tabel
0,822 0,60 maka item kuesioner dalam penelitian ini dinyatakan reliabel. 2. Variabel Motivasi X
2
Hasil uji reliabilitas untuk variabel motivasi X
2
dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel-tabel berikut ini:
Tabel 4.49 Uji Reliabilitas Variabel Motivasi X
2
Reliability Statistics
Cronbachs Alpha N of Items
.876 14
Sumber Pengolahan Data,2017 Berdasarkan tabel 4.49 diatas, dapat diketahi bahwa nilai r
alpha
sebesar 0,876. Sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai r
alpha
positif lebih besar dari r
tabel
0,876 0,60 maka item kuesioner dalam penelitian ini dinyatakan reliabel. 3. Variabel Kepuasan Kerja Y
Hasil Uji reliabilitas untuk variabel kepuasan kerja Y dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel-tabel sebagai berikut:
Tabel 4.50 Uji Reliabilitas Kepuasan Kerja Y
Reliability Statistics
Cronbachs Alpha N of Items .913
16 Sumber Pengolahan Data,2017
Berdasarkan tabel 4.50 diatas, dapat diketahi bahwa nilai r
alpha
sebesar 0,913. Sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai r
alpha
positif lebih besar dari r
tabel
0,913 0,60 maka item kuesioner dalam penelitian ini dinyatakan reliabel.
Universitas Sumatera Utara
4.3.3 Uji Asumsi Klasik 4.3.3.1 Uji Normalitas
Uji normalitas dalam penelitian ini dilakukan melalui perhitungan regresi dengan bantuan alat statistik yang dideteksi melalui dua pendekatan uji
Kolmogorov-Smirnov dan pendekatan grafik yang membandingkan antara dua observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal. Berikut ini
penjelasan uji normalitas dengan Kolmogorov-Smirnov dan pendekatan grafik. 1.
Uji Kolmogorov-Smirnov Uji Kolmogorov-Smirnov yaitu pedoman pengambilan keputusan tentang
data distribusi normal berdasarkan uji statistik dengan menggunakan pendekatan Kolmogorov-Smirnov Z yang dapat dilihat dari kriteria berikut:
a. Jika nilai Asymp.sig 2 tailed 0,05 maka data berdistribusi normal.
b. Jika Nilai Kolmogorov-Smirnov Z 1,97, data dikatakan normal.
Tabel 4.51 Hasil Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual N
52 Normal Parameters
a,b
Mean 0E-7
Std. Deviation
5.72406579 Most Extreme Differences
Absolute .092
Positive .089
Negative -.092
Kolmogorov-Smirnov Z .664
Asymp. Sig. 2-tailed .769
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017
Universitas Sumatera Utara
Pada tabel hasil pengolahan data primer diatas dapat dilihat besarnya perolehan nilai Asym.sig 2tailed adalah 0,769. Artinya perolehan ini lebih besar
dari 0,05 dan untuk nilai Kolmogorov-Smirnov Zadalah 0,664 dimana angka ini lebih kecil dibandingkan nilai ketetapan 1.97. Dengan demikian, uji statistik telah
memenihi kedua kriteria yang dipersyaratkan dan data dapat dikatakan berdistribusi serta memenuhi asumsi normalitas.
2. Pendekatan Grafik
Cara kedua untuk Uji Normalitas dapat dilakukan melalui perhitungan regresi dengan bantuan program statistik yang dideteksi dengan melalui dua
pendekatan grafik yaitu analisa grafik histogram dan analisa grafik normal p-polt yang membandingkan antara dua observasi dengan distribusi yang mendekati
distribusi normal. Berikut ini penjelasan dari grafik-grafik tersebut: a.
Grafik Histogram
Gambar 4.6 Histogram Uji Normalitas
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017
Universitas Sumatera Utara
Pada pambar 4.6 terlihat bahwa residual data berkontribusi normal, hal ini ditunjukkan oleh distribusi data yang berbentuk lonceng dan tidak melenceng ke
kanan dan ke kiri. b.
Grafik Normal P-Polt Gambar 4.7: Grafik Normal P-Polt
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017 Pada gambar 4.7 terlihat bahwa gambar menunjukkan data menyebar
disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal. Oleh karena itu, data dikatakan berkontribusi normal.
4.3.3.2 Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah variabel pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Model regresi yang
baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Berikut ini
Universitas Sumatera Utara
disajikan cara mendeteksi multikolinearitas dengan menganalisis matriks korelasi antar variabel dan perhitungan nilai.
Tabel: 4.52 Uji Multikolinearitas
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients T
Sig. Collinearity
Statistics B
Std. Error Beta
Tolerance VIF
Constant 4.936 9.605
.514 .610 Total.X1
.362 .260
.156 1.392 .170 .810 1.234
Total.X2 .774
.139 .624 5.550 .000
.810 1.234 a. Dependent Variable: Total.Y
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017 Berdasarkan tabel 4.52 dapat dilihat bahwa:
1. Nilai VIF dari self efficacy dan motivasi adalah lebih kecil atau dibawah 5
VIF 5, ini berarti tidak terkena multikolinearitas antara variabel independen dalam model regresi.
2. Nilai Tolerence self efficacy dan motivasi kerja adalah lebih besar dari 0,1
Tolerence 0,1 ini berarti tidak terdapat multikolinearitas antara variabel independen dalam model regresi.
4.3.3.3 Uji Heterokedastisitas
Uji heterokedastisitas dilakukan melalui metode analisis grafik yaitu grafik Scatterpolt, dimana tidak terjadi heterokedastisitas apabila titik-titik menyebar
secara acak, tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas, dan tersebar baik diatas maupun dibawah angka nol pada sumbu Y.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.8 Grafik Scatterpolt
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017 Berdasarkan gambar 4.8 diatas, menunjukkan bahwa titik-titik yang
menyebar secara acak, tersebar baik diatas maupun dibawah angka nol pada sumbu Y dan titik membentuk sebuah pola tertentu yang jelas. Oleh karena itu,
model regresi dikatakan tidak mengalami heterokedastisitas.
4.3.4 Uji Analisis Regresi Berganda
Analisis linier berganda dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel self efficacy X
1
dan motivasi X
2
terhadap kepuasan kerja Y pada karyawan PT. PP. London Sumatra Indonesia, Tbk Medan. Adapun hasil koefesien regresi
linier berganda dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.53 Koefisien Regresi Linier Berganda
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. B
Std. Error Beta
1 Constant
4.936 9.605
.514 .610
Total.X1 .362
.260 .156
1.392 .170
Total.X2 .774
.139 .624
5.550 .000
a. Dependent Variable: Total.y Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017
Berdasarkan hasil pengolahan regresi berganda yang ditunjukan dalam tabel 4.53 maka diperoleh persamaan regresi berganda sebagai berikut:
Y= 4,936 + 0,362 X
1
+ 0,774 X
2
+ e Persamaan regresi linier berganda tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Koefesien regresi konstanta sebesar 4,936, artinya jika variabel independen
bebas yaitu motivasi = 0 maka produktivitas kerja karyawan PT. PP. London Sumatra Indonesia, Tbk Medan akan sebesar 4,936.
2. Koefisien regresi variabel X
1
self efficacy sebesar 0,362 positif, menunjukkan bahwa self efficacy berpengaruh positif terhadap kepuasan
kerja karyawan PT. PP. London Sumatra Indonesia, Tbk Medan. Nilai ini juga menunjukkan bahwa setiap adanya penambahan satu satuan pada self
efficacy, maka kepuasan kerja karyawan PT. PP. London Sumatra Indonesia, Tbk Medan akan meningkat 0,362 satuan
3. Koefisien regresi variabel X
2
Motivasi sebesar 0,774 positif, menunjukkan bahwa motivasi berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja
karyawan PT. PP. London Sumatra Indonesia Tbk, Medan. Nilai ini juga menunjukkan bahwa setiap adanya upaya penambahan sebesar satu satuan
Universitas Sumatera Utara
pada motivasi, maka kepuasan kerja karyawan PT. PP. London Sumatra Indonesia, Tbk Medan akan bertambah 0,774 satuan
Dari persamaan regresi diatas dapat diketahui bahwa self efficacy dan motivasi berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja karyawan PT. PP. London
Sumatra Indonesia, Tbk Medan. Artinya peningkatan terhadap masing-masing variabel akan diikuti dengan peningkatan kepuasan kerja karyawan. Dengan
demikian, self efficacy dan motivasi tepat akan mempengaruhi karyawan dalam meningkatkan kepuasan kerja.
Berdasarkan hasil regresi tersebut juga dapat diketahui faktor yang paling dominan mempengaruhi kepuasan kerja karyawan, yakni variabel motivasi X
2
dengan nilai koefesian regresi sebesar 0,774 kemudian diikuti variabel self efficacy X
1
dengan nilai koefesien regresi sebesar 0,362.
4.3.5 Koefisien Determinasi R Tabel 4.54
Hasil Uji Koefesien Determinasi R
2
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate 1
.706
a
.498 .478
5.83972 a. Predictors: Constant, Total.X2, Total.X1
b. Dependent Variable: Total.y Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017
1. Nilai R sebesar 0,706 berarti hubungan antara self efficacy X
1
dan motivasi X
2
terhadap kepuasan kerja karyawan Y sebesar 0,706. Artinya hubungan antar variabel tergolong sangat erat.
2. Nilai R Square adalah 0,498. Hal ini berarti 49,8 kepuasan kerja karyawan
Y PT. PP. London Sumatra Indonesia, Tbk Medan dapat dipengaruhi oleh
Universitas Sumatera Utara
variabel self efficacy X
1
dan motivasi X
2
. Sedangkan sisanya 50,2 dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak termasuk pada penelitian ini.
4.4 Pembahasan