58
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN
4.1 Gambaran Umum Perusahaan
4.1.1 Sejarah Umum Perusahaan
Sejarah PT.PP London Sumatra Indonesia Tbk berawal dari satu abad yang lalu di tahun 1906 melalui inisiatif Harrisons Crossfield Plc, perusahaan
perkebunan dan perdagangan yang berbasis di London. Perkebunan London- Sumatra, yang kemudian lebih dikenal dengan nama Lonsum, berkembang
menjadi salah satu perusahaan perkebunan terkemuka di dunia, dengan lebih 100.000 hektar perkebunan kelapa sawit, karet, kakao dan teh di empat pulau
terbesar di Indonesia. Berbagai perusahaan perkebunan mengambil kesempatan
untuk memanfaatkan sumber daya alam yang ada. Kesempatan ini diambil oleh Horrison Crossfield Ltd, yang berdiri sejak
tahun 1884 di London dan beroperasi di Indonesia pada tahun 1906. Pada mulanya perusahaan ini bekas hak Concessie berdasarkan perjanjian antara
Zelfbestuur Deli dengan beberapa perusahaan Rubber Company Ltd, yang
disahkan President
Sumatera Timur.
Dalam rangka
konfersi Undang-Undang Pokok Agraria UU No. 5 Tahun 1960 Hak Concessie tersebut
konversi menjadi Hak Guna Usaha sebagaimana ditegaskan dalam surat Menteri Agraria tanggal 1 Maret 1962 No. Ka. 1371.
Pada tahun 1962-1964 perusahaan ini memperluas bidang usahanya dengan mengadakan penggabungan diantara perusahaan perkebunan Inggris yang
memiliki beberapa kebun di Sumatera Utara. Dengan adanya penggabungan ini terbentuklah PT. PP. London Sumatra Indonesia Tbk. PT. PP. London Sumatra
Universitas Sumatera Utara
Indonesia Tbk didirikan dengan akte pendirian No. 93 tanggal 18 Desember 1962 dihadapan notaris Raden Kardiman di Jakarta dan naskah No. 20
tanggal 9 September 1963 yang dibuat dihadapan notaris yang sama. Kemudian timbul pergolakan akibat adanya perubahan situasi antara pemerintahan Indonesia
dengan pemerintah Inggris. Pemerintah Indonesia berniat mengambil alih pengurusan perusahaan dan menyerahkan kepada bangsa Indonesia.
Pengambil alihan ini segera dilaksanakan pada tanggal 22 Januari 1964 yang pengurusannya berada dalam penguasaan dan pengawasan dari suatu badan
pemerintah dengan nama Badan Pengawas Perkebunan Asing Republik Indonesia BPPARI dan perkebunan ini diganti namanya menjadi PT. PP. Dwikora I II.
Kemudian berdasarkan ketetapan Presiden No. 6 tahun 1967, diadakan suatu perjanjian antara pemerintah Republik Indonesia dengan Horrison Crossfield
Ltd dan anak perusahaannya. Persetujuan perjanjian ini berlaku mulai tanggal 20 Maret 1968. Maksud dan tujuan dari perusahaan ini adalah:
1. Pengembangan hak milik penguasa dan pengusahaan dari pemerintah Republik
Indonesia kepada Horrison Crossfield Ltd terhadap perkebunan yang pernah dikelola.
2. Melakukan kerjasama untuk kepentingan bersama dalam hal perkebunan karet
dan kelapa sawit dan proyek pertanian lainnya serta proyek-proyek pangan yang mungkin dilaksanakan oleh perusahaan.
Terwujudnya perjanjian ini juga didasarkan atas pertimbangan: 1.
Instruksi Presiden Kabinet No. 28U1996 tertanggal 12 Desember 1996 dan semua peraturan lain yang bertalian dengan pengembalian perusahaan-
perusahaan asing di Indonesia.
Universitas Sumatera Utara
2. Undang-Undang No. 1 tahun 1967 mengenai penanaman modal asing
dan semua peraturan lain mengenai penanaman modal asing di Indonesia. Dengan adanya perjanjian ini maka kepemilikan dan penguasaan
perusahaan tersebut oleh pemerintah Republik Indonesia dikembalikan kepada pemiliknya semula yaitu Horrison Crossfield Ltd pada tanggal 1 April 1968 dan
diganti kembali namanya menjadi PT. PP. London Sumatra Indonesia, Tbk. Dalam perjanjian itu disebutkan tentang hak-hak eksploitasi termasuk menguasai
dan menjual hasil produksi dan hak untuk menanam semua jenis tanaman. Pada tanggal 21 November 1991, PT. PP. London Sumatra Indonesia, Tbk
melakukan marger dengan beberapa perusahaan dibawah ini: 1.
PT Nagodang Plantation Company 2.
PT Sibulan Plantation Company 3.
PT Perusahaan Perkebunan Bajue Kidoel 4.
PT Perusahaan Perkebunan Sulawesi Keempat perusahaan ini menggabungkan nama menjadi PT. PP. London
Sumatra Indonesia , Tbk. Status PT. PP. London Sumatra Indonesia, Tbk adalah perusahaan penanam modal Asing PMA berdasarkan surat Ketua Badan
Koordinasi Penanaman Modal tanggal 12 November 1991 Nomor 794IIIPMA1991.
Pada tanggal
27 Juli
1994, kepemilikan
saham PT. PP. London Sumatra Indonesia, Tbk sepenuhnya diambil oleh Pan London
Sumatra Plantation dengan komposisi saham 100. Dikarenakan krisis moneter yang melanda Indonesia menyebabkan komposisi saham mengalami beberapa kali
perubahan. Pada tahun 1998 kepemilikan saham PT. PP. London Sumatra Indonesia, Tbk adalah Pan London Sumatra Plantation dengan komposisi saham
sebesar 47,23, Commerzbank SEA Ltd Singapura sebesar 5,83, dan sisanya
Universitas Sumatera Utara
sebesar 46,94 dimiliki oleh masyarakat. Sejak tahun 1996, perusahaan ini menjadi perusahaan yang Go Public. Dengan demikian PT. PP. London Sumatra
Indonesia, Tbk telah dituntut untuk menjalankan aktivitasnya secara profesional lagi. Untuk melanjutkan usahanya PT. PP. London Sumatra Indonesia, Tbk telah
memperpanjang Hak Guna Usaha yaitu terhitung tanggal 1 Januari 1999.
Sejarah Gedung Lonsum Medan
Gambar 4.1 Gedung Lonsum Medan pada tahun 1906
Sumber: PT. PP. London Sumatra Indonesia, Tbk Hampir seluruh di wilayah Indonesia terdapat bangunan bersejarah.
Hal ini sebagai bukti historis perjalanan bangsa Indonesia yang sejak ratusan tahun yang lalu. Di kota Medan, Sumatera Utara terdapat berbagai situs
peninggalan sejarah yang masih terawat dengan baik, misalnya Kantor Pos Medan, Bank Indonesia, Gedung Jakarta Lioyd dan lainnya.
Universitas Sumatera Utara
Di pusat kota, jalan Ahmad Yani kota Medan terdapat pula gedung kantor PT. PP. London Sumatra Indonesia, Tbk Lonsum. Bangunan bersejarah
peninggalan kolonial Belanda ini telah menjadi cagar budaya dan sebagai salah satu ikon kota Medan. Gedung ini terletak sekitar 100 meter dari Lapangan
Merdeka Medan. Konon, menurut catatan sejarah yang didapat dari Badan Warisan Sumatera bahwa gedung tersebut dibangun pada tahun 1906 bersamaan
dengan lahirnya Ratu Juliana, Royal Dutch Family. Gedung yang bergaya arsitektur Eropa ini dibangun oleh perusahaan
Inggris yaitu Horison Crosfield Company HC. Perusahaan HC yang berpusat di Liverpool, Inggris ini merupakan perusahaan yang bergerak dalam
bidang perdagangan berbagai komoditas. Di Indonesia, perusahaan ini mulai merambah bisnis perkebunan karet di Sumatera, dan merupakan cikal bakal
lahirnya Lonsum. Setelah gedung ini dijual kepada pemerintah Belanda, namanya diubah sesuai nama puteri Belanda menjadi Juliana Building. Gedung berlantai
lima ini didominasi warna putih khas gedung Eropa bad 18-19. Model arsitekturnya pun dipengaruhi gaya Eropa seperti yang terlihat pada bentuk
jendela di sisi kiri dan sisi kanan. Sementara gaya arsitektur kolonial Belanda terlihat dari bentuk jendela panjang dan lebar plus tiang-tiang dan tangga besar di
depan pintu masuk.
Universitas Sumatera Utara
Lift Kuno di Gedung Lonsum Medan Gambar 4.2
Lift Kuno di Gedung Lonsum Medan
Sumber: PT. PP. London Sumatra Indonesia, Tbk Lonsum merupakan gedung pertama di Medan yang menggunakan
teknologi lift untuk memudahkan pengguna bangunan berlantai lima ini. Bentuk lift seperti sangkar besi bermotif bunga dengan dekorasi art deco.
Lift yang digunakan sejak tahun 1910 ini masih berfungsi baik. Untuk mengantarkan penumpang ke setiap lantai, lift ini dioperasikan secara
manual lewat bantuan operator. Untuk perawatan lift yang berusia ratusan tahun ini setiap hari Sabtu, bahkan setiap tahun didatangkan teknisi khusus dari Inggris.
Konon lift klasik tersebut hanya ada dua di dunia, yakni di Inggris dan di Indonesia, di Gedung Lonsum Medan. Tak heran bila, kelestarian gedung dan
lift yang berada di gedung Lonsum ini mendapat perhatian dari pemerintah setempat sebagai cagar budaya di kota Medan.
Universitas Sumatera Utara
4.1.2 Visi, Misi, dan Tujuan Perusahaan A. Visi
Visi PT. PP. London Sumatra Indonesia, TBK adalah menjadi perusahaan perkebunan yang efisien dengan memberikan strategi yang meliputi:
1. Perusahaan perkebunan dan peningkatan kapasitas produksi.
2. Efisien operasi dan biaya.
3. Pengembangan secara terus menerus dalam program penelitian,
pengembangan, serta produksi CPO Crude Palm Oil, karet dan cokelat.
B. Misi
Misi PT. PP. London Sumatra Indonesia, tbk adalah meningkatkan kesejahteraan rakyat dengan menyediakan lapangan pekerjaan yang luas dan
menjadi salah satu penghasil pajak terbesar untuk negara.
C. Tujuan
Tujuan PT. PP. London Sumatra Indonesia, Tbk adalah menjadi perusahaan terbaik dan menghasilkan keuntungan yang ditargetkan
4.1.3 Makna Logo Perusahaan Gambar 4.3
Logo PT. PP. London Sumatra Indonesia, Tbk
Sumber: PT. PP. London Sumatra Indonesia, Tbk
Universitas Sumatera Utara
Keterangan Gambar: 1.
Warna hijau: Mengandung pengertian bahwa perusahaan ini bergerak dalam bidang perkebunan dan bertujuan menghijaukan wilayah Indonesia.
2. Daun sawit: Melambangkan daunnya sedang berkembang dimana perusahaan
ini sedang giat-giatnya untuk terus menggunakan pohon sawit sebagai komoditas utama perusahaan walaupun perusahaan juga menanam pohon lain
seperti karet, kakao, kopi, dan teh.
4.1.4 Ruang Lingkup Perusahaan
PT. PP. London Sumatra Indonesia, Tbk adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang perkebunan dan pengolah hasil produksi dari bahan mentah menjadi
bahan baku. Ruang lingkup kegiatan perusahaan ini meliputi penanaman, pemeliharaan,
pemanenan, pengolahan
dan penjualan
hasil produksi.
Perusahaan ini mempunyai perkebunan yang tersebar di wilayah Republik Indonesia yaitu Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Jawa, Sulawesi dan
Kalimantan. Khusus wilayah Kabupaten Dati-II Deli Serdang terdapat 4 empat perkebunan yang terletak di Kecamatan Galang, Tanjung Morawa, Rampah,
dan Tebing Tinggi. PT. PP. London Sumatra Indonesia, Tbk menanam berbagai jenis tanaman
meliputi kelapa sawit, karet, coklat cocoa yang lokasi perkebunannya mayoritas berada di Sumatera Utara, sedangkan untuk tanaman karet dan kopi berada
di daerah Jawa yaitu di Jember dan Surabaya. Perkebunan-perkebunan lain terletak di Ujung Pandang, Palembang, Jakarta, Samarinda, Sampit, dan Kertasari
Bandung. Selain perkebunan PT. PP. London Sumatra Indonesia Tbk juga memilki bebarapa unit pabrik pengolahan yang berlokasi di dalam areal kebun
Universitas Sumatera Utara
untuk mengolah semua produk yang dihasilkan oleh kebun-kebun sendiri. Hal ini bertujuan untuk mencapai efisiensi kerja serta mempermudah pengolahan
dan penghematan biaya khususnya biaya angkut. Lokasi unit pengolahan yang ada di Deli Serdang adalah sebagai berikut:
1. R. Sialang POM untuk mengolah kelapa sawit
2. R. Sialang cocoa untuk mengolah biji kakao coklat
3. S. Merah Crumb Si Bulan Sheet untuk mengolah karet
Dengan adanya pabrik pengolahan tersebut maka seluruh hasil perkebunan dapat diolah sendiri tanpa harus mengirimkan ke tempat lain. Semua produk yang
dihasilkan merupakan komoditi ekspor seperti CPO, Latek dan biji coklat kering oleh karena itu produk tersebut termasuk komoditi yang mutunya diawasi oleh
pemerintah dalam hal ini adalah Departemen Perdagangan. Hasil produksi yang akan di ekspor tersebut dikirimkan ke Negara pengimport khususnya Singapura
dan bebebrapa Negara Lain seperti America, Jerman, Belanda, Italia, Kanada dan juga India. Hasil produksi tersebut dikirim menggunakan jasa perkapalan melalui
pelabuhan Belawan. Barang-barang yang telah dipersiapkan langsung dimuat ke kapal yang akan membawa ke Negara importer.
Dari tahun ke tahun PT. PP. London Sumatra Indonesia, Tbk mengalami perkembangan yang pesat. Hal ini membuktikan bahwa perusahaan ini telah
memiliki metode pengolahan organisasi yang baik. Dengan keberhasilan yang diperoleh PT. PP. London Sumatra Indonesia, Tbk telah banyak memberikan
manfaat kepada pemerintah antara lain: 1.
Penghasil devisa Negara. 2.
Memberikan bantuan modal dalam pelaksanaan pembangunan. 3.
Mempertahankan dan melestarikan alam Indonesia.
Universitas Sumatera Utara
4. Menyerap tenaga kerja deengan menciptakan lapangan pekerjaan dan
memberikan kesempatan kerja sehingga dapat mengurangi jumlah pengangguran.
5. Memberikan sumbangan kepada Negara dalam bidang Pajak Bumi dan
Bangunan, Pajak Perseroan dan Pajak Ekspor. Perseroan mengelola lebih dari 112.000 hektar area perkebunan,
yang terdiri dari perkebunan inti dan perkebunan plasma di Sumatera, Jawa, Kalimantan dan Sulawesi. Pabrik kelapa sawit di Sumatera dan Kalimantan
yang dikelola oleh Lonsum memiliki total kapasitas pengolahan Tandan Buah Segar TBS hampir mencapai 2,3 juta ton per tahun. Lonsum juga
mengoperasikan beberapa fasilitas pengolahan karet, satu pabrik kakao dan satu pabrik teh.
Perseroan mengelola lebih dari 112.000 hektar area perkebunan, yang terdiri dari perkebunan inti dan perkebunan plasma di Sumatera, Jawa,
Kalimantan dan Sulawesi. Pabrik kelapa sawit di Sumatera dan Kalimantan yang dikelola oleh Lonsum memiliki total kapasitas pengolahan Tandan Buah
Segar TBS hampir mencapai 2,3 juta ton per tahun. Lonsum juga mengoperasikan beberapa fasilitas pengolahan karet, satu pabrik kakao dan satu
pabrik teh. Produksi minyak sawit lestari CSPO dimulai setelah perkebunan dan
pabrik kelapa sawit Lonsum di Sumatera Utara menerima sertifikasi Roundtable on Sustainable Oil Palm RSPO di awal tahun 2009. Kemudian, Perseroan juga
menerima sertifikasi RSPO untuk perkebunan dan pabrik kelapa sawitnya di Sumatera Selatan. Di akhir tahun 2014, Lonsum merupakan salah satu
produsen CSPO terbesar di Indonesia, dengan produksi CSPO mencapai sekitar
Universitas Sumatera Utara
44 dari total produksi minyak sawit CPO. Selain itu, pada akhir 2013 Lonsum juga telah meraih sertifikasi Indonesia Sustainable Palm Oil ISPO untuk tiga
area perkebunan dan satu pabrik di Sumatera Utara. Lonsum senantiasa mengadopsi praktek manajemen perkebunan dan
teknologi yang terbaik, serta berkomitmen membangun sumber daya manusia yang terampil dan berpengalaman. Kemampuannya di bidang riset
dan pengembangan memegang peranan penting dalam meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil perkebunan. Sampai tahun 2014, total tenaga kerja
Lonsum mencapai lebih dari 15.000 karyawan, yang bekerja di kantor pusat Perseroan di Jakarta, kantorkantor regional, serta di area perkebunan yang
berlokasi di Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi. Lonsum menjadi perusahaan terbuka di tahun 1996, serta mencatatkan
sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Surabaya, setelah Harrisons Crossfield menjual seluruh kepemilikan sahamnya kepada PT Pan London Sumatra
Plantations PPLS di tahun 1994. Di tahun2007, Lonsum menjadi bagian dari Grup Indofood ketika Indofood Agri Resources Ltd IndoAgri, anak perusahaan
PT Indofood Sukses Makmur Tbk Indofood di bidang agribisnis, melakukan akuisisi melalui anak perusahaannya di Indonesia, PT Salim Ivomas Pratama Tbk
SIMP. Pada tahun 2010, IndoAgri melakukan divestasi 8 kepemilikannya di Lonsum, di mana 3,1 dijual ke SIMP. Pelepasan kepemilikan ini telah
meningkatkan porsi saham bagi investor publik menjadi sebesar 40,5 dari 35,6.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.4 Struktur Pemegang Saham PT. PP. London Sumatra Indonesia, Tbk
Sumber: PT. PP. London Sumatra Indonesia, Tbk Untuk meningkatkan keahlian serta kemampuan para staff dan karyawan,
PT. PP. London Sumatra Indonesia, Tbk secara terus menerus melaksanakan program pelatihan dan mengikut sertakan staff dan karyawan pada kursus
dan seminar yang dilaksanakan di dalam maupun di luar perusahaan. Pelatihan yang dilaksanakan dari dalam perusahaan seperti kursus budi daya tanaman,
manajemen pengolahan tanaman. Selain itu yang diperoleh dari luar perusahaan seperti pelatihan administrasi akuntansi, perpajakan, komputer, pengendalian
hama penyakit
tanaman, pengolahan
dan perencanaan
pabrik. Perusahaan juga berusaha untuk tetap memperhatikan kesejahteraan pekerjanya
dengan memberikan sarana-sarana seperti perumahan, keagamaan, social, pelayanan kesehatan dan olahraga.
Universitas Sumatera Utara
4.1.5 Struktur Organisasi Perusahaan
Struktur organisasi merupakan salah satu unsur terpenting dalam suatu organisasi atau perusahaan. Fungsi struktur organisasi diantaranya adalah untuk
pembagian wewenang, menyusun pembagian kerja dan merupakan suatu sistem komunikasi. Dengan demikian kegiatan yang beraneka ragam dalam suatu
perusahaan disusun secara teratur sehingga tujuan usaha yang telah ditetapkan sebelumnya dapat tercapai dengan baik. Dalam penerapannya struktur organisasi
dari suatu perusahaan selalu berbeda-beda antara yang satu dengan yang lainnya. Untuk menetapkan suatu struktur organisasi harus dilihat sesuai dengan jenis
perusahaan dan lingkup kebutuhan perusahaan yang menggunakannya. Struktur organisasi yang dipergunakan PT. PP. London Sumatra
Indonesia, Tbk Medan adalah struktur organisasi garis, yang perlimpahan wewenang berlangsung secara vertikal yaitu dari pimpinan tertinggi kepada para
bagian atau departemen yang bersangkutan. Dengan adanya struktur organisasi yang memisahkan fungsi dengan jelas, maka dapat diperoleh keuntungan sebagai
berikut: 1.
Terciptanya arus komunikasi yang baik dalam perusahaan. 2.
Terhindar dari konflik dalam pelaksanaan kegiatan kerja. 3.
Mendapatkan ketegasan fungsi dan tanggung jawab dari masing-masing karyawan.
4. Terwujudnya hubungan yang harmonis antar karyawan dalam perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.5 Struktur Organisasi PT. PP. London Sumatra Indonesia Tbk, Medan
Sumber: PT. PP. London Sumatra Indonesia Tbk
Universitas Sumatera Utara
4.1.6 Deskripsi Tugas Perusahaan
PT. PP. London Sumatra Indonesia, Tbk Medan adalah sebuah perusahaan terkemuka milik asing di Indonesia yang bergerak di bidang perkebunan dengan
kegiatan usaha mencakup pembudidayaan, pemanenan, dan pengolahan kelapa sawit, karet, coklat, kopi, teh, serta penjualan bibit kelapa sawit yang bermutu
tinggi, dan dalam melaksanakan kegiatannya memilki struktur organisasi sesuai dengan pembagian kerjanya masing-masing agar kegiatan perusahaan dapat
berjalan sesuai dengan harapan. Adapun tugas dan tanggung jawab masing-masing bagian yang ada dalam
struktur organisasi tersebut adalah sebagai berikut:
1. Board of Commissioner Dewan Komisaris
Dewan Komisaris adalah posisi tertinggi dalam struktur organisasi di PT. PP. London Sumatra Indonesia, Tbk.
Wewenang dan tanggung jawab dari Dewan Komisaris adalah sebagai berikut: a.
Mengawasi pekerjaan Direksi. b.
Berhak memeriksa dokumen kantor, gedung dan kekayaan perusahaan. c.
Meminta berbagai keterangan dari Direksi yang berkenaan dengan kepentingn perusahaan.
d. Berhak atas beban perusahaan serta meminta bantuan ahli untuk melakukan
pemeriksaan. e.
Mempertimbangkan serta memutuskan laporan tahunan dan program kerja tahunan yang diajukan President Direktur.
f. Menyetujui kebijaksanaan Presiden Direktur dalam penggunaan kekayaan
menurut cara pandang yang baik.
Universitas Sumatera Utara
2. President Director Presiden Direktur
Presiden direktur adalah pimpinan tertinggi yang berkuasa penuh terhadap perusahaan dengan berkewajiban mengawasi pekerjaan direktur.
Wewenang dan tanggung jawab dari presiden direktur adalah sebagai berikut: a.
Membuat kebijaksanaan yang diperlukan dalam pelaksanaannya. b.
Mengatur strategi agar pelaksanaan operasi perusahaan dapat berjalan dengan lancar.
c. Merencanakan dan mengendalikan kebijaksanaan keuangan yang telah dibuat
oleh bagian keuangan termasuk menyetujui anggaran belanja dan biaya perusahaan.
d. Seluruh strategi dan kebijaksanaan yang dilakukan harus dapat
dipertanggungjawabkan kepada Dewan Komisaris.
3. Director Research
Wewenang dan tanggung jawab dari Director Research adalah sebagai berikut:
a. Mengadakan diskusi dan menemani para ahli dari konsultan perusahaan
selama kunjungan ke perusahaan. b.
Mengontrol produksi bibit sawit, coklat, karet, dan hasil pemeliharaan bibit unggul.
4. Director Production
Wewenang dan tanggung jawab dari Director Production adalah sebagai berikut:
a. Bertugas dan bertanggung jawab atas perencanaan, pengaturan bidang
produksi termasuk kelancaran proses produksi baik kualitas maupun kuantitas.
Universitas Sumatera Utara
b. Membawahi pekerjaan yang dilaksanakan oleh bagian produksi.
5. Director Accounts
Wewenang dan tanggung jawab dari Director Accounts adalah sebagai berikut:
a. Merencanakan dan mengawasi keuangan perusahaan dalam hal pengadaan
atau perolehan dana agar tidak terjadi suatu pemborosan atau penggunaan yang tidak tepat.
b. Mengawasi dan mengatur karyawan bagian keuangan.
c. Bertanggung jawab terhadap pengukuran atas pelaporan keuangan
perusahaan. d.
Mengendalikan atau mengadakan pengawasan terhadap arus uang masuk dan uang keluar.
6. Head of Government and Community Relations Kepala Bagian Hubungan Masyarakat
Wewenang dan tanggung jawab dari Kepala Bagian Hubungan Masyarakat adalah sebagai berikut:
a. Bertanggung jawab kepada President Direktur.
b. Memimpin dan mengelola Government Community Relations.
c. Membuat kebijakan perusahaan mengenai Government Community
Relations d.
Membina hubungan antara perusahaan dengan masyarakat atau Pemerintah dengan melaksanakan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat bagi masyarakat
disekitar perusahaan. e.
Membawahi Community Relations Manager Government Relations Manager.
Universitas Sumatera Utara
7. Coorporate Secretary and Head of Legal Affairs Sekretaris Direksi
Wewenang dan tanggung jawab dari Sekretaris Direksi adalah sebagai berikut:
a. Bertanggung jawab kepada Presiden Direktur.
b. Berperan sebagai Sekretaris Perusahaan.
c. Menangani masalah hukum yang ada di perusahaan.
d. Memimpin dan mengolah pelaksanaan dan administrasi perizinan serta
dokumentasi. e.
Membawahi Legal Affair Manager.
8. Head of Coorporate Communications Kepala Bagian Komunikasi Perusahaan
Wewenang dan tanggung jawab dari Kepala Bagian Komunikasi Perusahaan adalah sebagai berikut:
a. Bertanggung jawab kepada Presiden Direktur.
b. Memimpin dan mengelola aktivitas Coorporate Communication, termasuk:
1 Mengkonsolidasi informasi tentang aktivitas perusahaan.
2 Menyediakan media komunikasi internal dan eksternal.
3 Membina hubungan dengan wartawan.
c. Membawahi internal Communication Manager dan Eksternal
Communication Manager.
9. Head of Investor Relations Kepala Bagian Investasi
Wewenang dan tanggung jawab dari Kepala Bagian Investasi adalah sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
a. Bertanggung jawab kepada Presiden Direktur.
b. Menyiapkan informasi positif untuk investor dan calon investor dengan
koordinasi dengan seluruh departemen. c.
Menjalin dan menjaga hubungan baik dengan investor dan selalu berupaya memperluas jaringan komunikasi dengan cara berperan aktif dilembaga
investasi, pasar, bursa, perusahaan sekuritas, Bapepam, emitendan calon emiten.
d. Menjadi pendamping bagi investor yang berminat melihat perusahaan secara
langsung, serta berkoordinasi dengan bagian-bagian terkait. e.
Mengidentifikasi isu internal yang dapat mempengaruhi citra perusahaan dimata investor dan mencari penyelesaiannya dengan berkoordinasi dengan
pihak-pihak terkait. f.
Mengkoordinasi pertemuan BOD dengan investor.
10. Head of Internal Audit and Risk Management Kepala Bagian Internal Audit dan Manajemen Resiko
Wewenang dan tanggung jawab dari Kepala Bagian Internal Audit dan Manajemen Resiko adalah sebagai berikut:
a. Bertanggung jawab kepada Presiden Direktur
b. Memimpin dan mengelola kegiatan Internal Audit dan Risk Management
c. Membuat kebijakan Risk Management.
d. Membuat Audit dan menyiapkan laporan Audit.
e. Memastikan perusahaan telah memiliki dan menjalankan semua standar yang
diperlukan. f.
Membawahi Internal Audit Manager dan Risk Management Manager.
Universitas Sumatera Utara
11. Head of Human Resources Kepala Bagian Personalia
Wewenang dan tanggung jawab dari Kepala Bagian Personalia adalah sebagai berikut:
a. Bertanggung jawab kepada Managing Director HR Human Resources dan
GS General Services. b.
Memimpin, mengelola dan mengendalikan aktifitas pengembangan dan pengelola SDM guna mendukung pencapaian bisnis.
c. Mengembangkan strategi dan system pengembangan SDM serta mengelola
pelaksanaannya. d.
Membawahi HR Services Manager, HR Planning dan Recruitment Manager.
12. Head of General Services Kepala Bagian Umum
Wewenang dan tanggung jawab dari Kepala Bagian Umum adalah sebagai berikut:
a. Bertanggung jawab kepada Managing Director HR dan GS.
b. Memimpin, mengelola, dan mengkoordinasi keseluruhan aktifitas yang
berhubungan dengan layanan umum, kesehatan, dan keamanan kerja. c.
Menyediakan sarana pendukung yang memadai dan menunjang kelancaran operasi perusahaan.
d. Membawahi Support Facilities Manager, Health and Safety Manager dan GS
Administration Staff.
13. Head of Security Kepala Bagian Keamanan
Wewenang dan tanggung jawab dari Kepala Bagian Keamanan adalah sebagai berikut:
a. Bertanggung jawab kepada Managing Director and Director HR dan GS.
Universitas Sumatera Utara
b. Memimpin dan mengelola aktifitas yang berhubungan dengan keamanan
untuk melindungi fasilitas dan kegiatan perusahaan. c.
Memantau pelaksanaan sistem dan prosedur keamanan di seluruh wilayah. d.
Berkoordinasi dengan pihak-pihak eksternal terkait mengenai masalah kemanan untuk melindungi fasilitas dan kegiatan perusahaan.
e. Membawahi semua Regional Security Manager dan Security Coordinator.
14. Head of Treasury Kepala Bagian Bendahara
Wewenang dan tanggung jawab dari Kepala Bagian Bendahara adalah sebagai berikut:
a. Bertanggung jawab kepada Managing Director Finance.
b. Memimpin dan mengelola dana Penerimaan, penempatan, dan pengeluaran
perusahaan terselenggara dengan baik. c.
Membawahi Financial Instuition Relations Manager, Cash Management, dan Payment Manager, Pension Fund Supervisor dan Plasma Financing serta
Administration Manager.
15. Head of Accounting and Tax Kepala Bagian Akuntansi dan Perpajakan
Wewenang dan tanggung jawab dari Kepala Bagian Akuntansi dan Perpajakan adalah sebagai berikut:
a. Bertanggung jawab kepada Managing Director Finance.
b. Memimpin, mengelola dan mengkoordinasi seluruh aktifitas akuntansi dan
pajak perusahaan agar selalu berjalan sesuai dengan kebijkasanaan perusahaan.
c. Melakukan semua koordinasi dengan semua Regional Finance Manager
untuk pelaksanaan pencatatan akuntansi dimasing-masing wilayah.
Universitas Sumatera Utara
d. Membawahi Recording and Consilidation Manager and Fixed Asset
Manager.
16. Head of Procurement and Logistic Kepala Bagian Penerimaan dan Persediaan
Wewenang dan tanggung jawab dari Kepala Bagian Kepala Bagian Penerimaan dan Persediaan adalah sebagai berikut:
a. Bertanggung jawab kepada Managing Director Finance.
b. Memimpin, mengelola dan mengkoordinasi seluruh kegiatan pengadaan,
penyimpanan dan distribusi barang agar dapat mendukung kegiatan bisnis perusahaan secara optimal.
c. Membawahi Logistic Procurement Administration Manager, Estate and
Planting Procurement Manager, Direct Material dan General Supllies Procurement Manager, Infrastructure and Non Planting Pricyrenebt
Manager, Logistic Manager.
17. Co-Head of Procurement and Logistic Wakil Kepala Bagian Penerimaan dan Persediaan
Wewenang dan tanggung jawab dari Wakil Kepala Bagian Penerimaan dan Persediaan adalah sebagai berikut:
a. Bertanggung jawab terhadap Head of Procurement and Logistic.
b. Membantu Head of Procurement and Logistic untuk mengelola dan
mengkoordinasi kegiatan pengadaan barang.
18. Head of Project Management Office Kepala Bagian Manajemen Proyek
Wewenang dan tanggung jawab dari Kepala Bagian Manajemen Proyek adalah sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
a. Bertanggung jawab terhadap Manager Director Finance.
b. Memimpin, mengelola dan mengkoordinasi kegiatan monitoring
perkembangan proyek-proyek yang sedang berjalan. c.
Melaporkan proyek-proyek yang sedang berjalan.
19. Head of Information System and Business Process Kepala Bagian Sistem dan Proses Bisnis
Wewenang dan tanggung jawab dari Kepala Bagian Sistem dan Proses Bisnis adalah sebagai berikut:
a. Bertanggung jawab terhadap Manager Director Finance.
b. Mengelola dan mengkoordinasi seluruh kegiatan sistem informasi agar dapat
mendukung seluruh kegiatan perusahaan secara optimal. c.
Memahami Management Information System and Application Support Manager, IT Quality Manager Infrastructure, Communication and Data
Center Operation Manager, Business Process dan System Prosedur Manager.
20. Training Section
Wewenang dan tanggung jawab dari Training Section adalah sebagai berikut:
a. Merencanakan training.
b. Mengadakan pelatihan-pelatihan kepada tenaga kerja yang baru maupun yang
lama baik staff maupun karyawan.
21. General and Home Affect
Wewenang dan tanggung jawab dari General and Home Afffect adalah menangani dan mengendalikan masalah, problem dan gangguan yang terjadi di
rumahkediaman atau dimana saja dari para Dewan Komisaris, Presiden Diektur dan Direktur.
Universitas Sumatera Utara
22. Clinic Section
Wewenang dan tanggung jawab dari Clinic Section adalah Menangani pengobatan para staff dan karyawan kantor di klinik-klinik dan juga pelayanan
yang diberikan oleh medis yang disediakan perusahaan.
4.1.7 Kode Etik dan Budaya Perusahaan
Kode Etik Perseroan ditetapkan oleh Direksi pada tanggal 20 Januari 2006, dan guna memenuhi ketentuan POJK 33 maka telah disusun dan ditetapkan Kode
Etik Perseroan yang baru oleh Direksi dan Dewan Komisaris yang berlaku efektif mulai tanggal 1 Desember 2015 untuk menggantikan Kode Etik Perseroan
sebelumnya. Kode Etik Perseroan disusun guna memberikan pengarahan kepada Dewan Komisaris, Direksi, karyawan Perseroan dan anak perusahaan Perseroan
“Grup Lonsum”, serta pendukung organ Grup Lonsum dalam menjalankan etika berbisnis dan pekerjaan masing-masing Dewan Komisaris, Direksi, karyawan
Grup Lonsum “Anggota Perusahaan” dan Pendukung Organ Grup Lonsum “Pendukung Organ”.
Kode Etik terdiri terdiri dari kebijakan Etika Bisnis Perusahaan dan Etika Kerja Pekerja dan Pendukung Organ. Kode Etik tersebut berlaku bagi seluruh
Anggota Perusahaan dan Pendukung Organ dimana setiap pelanggaran Kode Etik merupakan bentuk pelanggaran terhadap persyaratan ketenagakerjaan serta dapat
mengakibatkan pemberian tindakan disipliner. Kode Etik dapat diakses melalui portal internal Perseroan dan dikomunikasikan kepada Anggota Perusahaan dan
Pendukung Organ dalam kegiatan orientasi.
Universitas Sumatera Utara
Kebijakan Etika Bisnis Perusahaan mengatur hal-hal berikut:
a. Ketaatan terhadap hukum dan peraturan
b. Hubungan dengan pemegang saham
c. Hubungan dengan pelanggan
d. Hubungan dengan mitra usaha
e. Kerahasiaan informasi
f. Tanggung jawab sosial perusahaan,
g. Pemeliharaan lingkungan,
h. Keselamatan dan kesehatan kerja, dan
i. Perlakuan yang wajar
Etika Kerja Pekerja mengatur antara lain hal-hal berikut:
a. Ketaatan terhadap hukum dan
peraturan b.
Penyalahgunaan kekuasaan dan tindak kekerasan
c. Perlindungan dan penggunaan
aset berwujud dan aset tidak berwujud
d. Kesehatan dan Keselamatan Kerja
e. Pekerjaan lain di luar perusahaan
f. Benturan kepentingan dan
transaksi dengan pihak terkait g.
Perilaku atau tindakan yang dilarang
h. Gratifikasi
i. Obat-obatan terlarang dan
minuman keras,Perjudian, j.
Senjata, k.
Penyalahgunaan media komunikasi dan media sosial,
l. Hubungan organisasipolitik,
m. Insider trading,
n. Hubungan keluarga, dan
o. Kebijakan informasi pengaduan
pelanggaranWhistleblowing Policy.
Universitas Sumatera Utara
4.2 Penyajian Data