tujuan yang diinginkan. Individu yang diyakinkan secara verbal cenderung akan berusaha lebih keras untuk mencapai suatu keberhasilan.
4. Kondisi Psikologis Physiological State
Individu akan mendasarkan invormasi mengenai kondisi psikologis mereka untuk menilai kemampuannya. Ketegangan fisik dalam situasi
yang menekan dipandang individu sebagai suatu tanda ketidakmampuan karena hal itu dapat melemahkan performansi kerja individu.
2.3.4 Indikator Self Efficacy
Menurut bandura Ghufron dan Risnawati, 2010:80 indikator self efficacy yaitu:
1. Dimensi Tingkat Level
Dimensi ini berkaitan dengan derajat kesulitan tugas ketika individu merasa mampu untuk melakukannya. Dimensi ini memiliki implikasi terhadap
pemilihan tingkah laku yang akan dicoba atau dihindari. 2.
Dimensi Kekuatan Strength Dimensi ini berkaitan dengan tingkat kekuatan dan keyakinan atau
pengharapan individu mengenai kemampuannya. 3.
Dimensi Generalisasi Generality Dimensi ini berkaitan dengan luas bidang tingkah laku yang mana individu
merasa yakin akan kemampuannya. Individu dapat merasa yakin atas kemampuan dirinya.
2.4 Kerangka Konseptual
2.4.1 Pengaruh Self Efficacy Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan
Di dalam perusahan sangatlah penting setiap karyawan memiliki self efficacy, hal ini dapat berguna bagi perusahaan dan juga karyawan untuk
Universitas Sumatera Utara
menimbulkan rasa kepuasan kerja dan dengan adanya self efficacy yang terdapat pada diri setiap karyawan maka akan sangat membantu perusahaan dalam
pencapaian sasaran yang telah di tetapkan perusahaan. Menurut Bandura Ghufron dan Risnawati Self Efficacy adalah
kemampuan individu mengenai kemampuan dirinya dalam melakukan tugas atau tindakan yang diperlukan untuk mencapai tujuan tertentu. Apabila karyawan
merasa mampu dalam mengerjakan suatu pekerjaan maka rasa kepuasan kerja akan muncul sehingga berdampak terhadap semangat kerja karyawan tersebut.
2.4.2 Pengaruh Motivasi Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan
Motivasi merupakan faktor pendorong bagi karyawan dalam melakukan suatu aktivitas yang memiliki pengaruh sangat besar terhadap kepuasan kerja
karyawan. Motivasi mempersoalkan bagaimana caranya mendorong gairah kerja bawahan, agar mereka mau bekerja keras dengan memberikan semua kemampuan
dan keterampilannya untuk mewujudkan tujuan perusahaan. Motivasi seseorang dalam melakukan pekerjaan terjadi karena adanya suatu kebutuhan hidup yang
harus dipenuhi kebutuhan ini dapat berupa kebutuhan ekonomis yaitu uang dan kebutuhan non ekonomis yaitu dapat diartikan sebagai penghargaan, pengakuan,
dan keinginan lebih maju. Menurut Sutrisno 2009:117 menyebutkan bahwa motivasi adalah sesuatu
yang menimbukan semangat atau dorongan kerja. Motivasi untuk bekerja ini sangat penting bagi tinggi rendahnya produktifitas perusahaan. Tanpa adanya
motivasi diri pada para karyawan untuk bekerja sama bagi kepentingan perusahaan maka tujuan yang telah ditetapkan tidak akan tercapai.
Motivasi pada dasarnya adalah proses yang menentukan seberapa banyak usaha yang dicurahkann untuk melaksanakan pekerjaan. Motivasi atau dorongan
Universitas Sumatera Utara
untuk bekerja ini sangat menentukan bagi tercapainya suatu tujuan. Maka manusia akan dapat menumbuhkan motivasi kerja setinggi-tingginya bagi karyawan dalam
perusahaan.
2.4.3 Pengaruh Self Efficacy dan Motivasi Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan
Pengaruh self efficacy dan motivasi terhadap kepuasan kerja karyawan
adalah self efficacy dan motivasi dapat mempengaruhi kepuasan kerja karyawan perusahaan tersebut, artinya jika self efficacy yang dimiliki seorang karyawan
didukung dengan pemberian motivasi maka kepuasan kerja dirasakan oleh setiap karyawan, sebaliknya jika tingkat self efficacy yang ada pada diri karyawan
rendah dan karyawan jarang diberikan motivasi maka kepuasan kerja tidak akan dirasakan pada setiap karyawan.
Menurut George dan Jones Priansa, 2016:291 yang mendefenisikan kepuasan kerja merupakan sekumpulan perasaan, keyakinan, dan pikiran tentang
bagaimana respon seseorang terhadap pekerjaannya. kepuasan kerja merupakan sekumpulan perasaan pegawai atau karyawan
terhadap pekerjaannya, apakah senangsuka atau tidak senangtidak suka sebagai hasil interaksi pegawai dengan lingkungan pekerjaannya atau sebagai presepsi
sikap mental, juga sebagai hasil penilaian pegawai terhadap pekerjaannya. Oleh karena itu, penilaian kepuasan kerja sangat perlu dilakukan oleh perusahaan
untuk mengetahui sejauh mana karyawan mampu berperan dalam perkembangan dan pertumbuhan perusahaan.
Dengan adanya self efficacy dan motivasi yang baik diharapkan dapat meningkatkan semangat kerja karyawan guna menumbuhkan rasa kepuasan
terhadap pekerjaan dan mencapai tujuan perusahaan tersebut. Pengaruh self
Universitas Sumatera Utara
Self Efficacy X
1
Kepuasan Kerja Y
efficacy dan motivasi dengan kepuasan kerja dapat digambarkan secara sederhana dalam kerangka konseptual sebagai berikut :
Gambar 2.2 Kerangka Konseptual
Sumber: Peneliti 2017
2.4 Penelitian Terdahulu