Uraian Proses Produksi 1.Fiberline Area
2.6.3. Uraian Proses Produksi 2.6.3.1.Fiberline Area
Fiberline area merupakan tempat proses produksi pulp bubur kertas yang terdiri dari 3 tahapan produksi, yaitu pemasakan di dalam digester,
pencucian dan penyaringan washing dan screening dan pemutihan bleaching. 1.
Pemasakan cooking Digester merupakan tempat pemasakan chip menjadi pulp. Tujuan pemasakan
adalah untuk memisahkan selulosa dan lignin dengan menggunakan bahan kimia. Jenis yang digunakan adalah Super Bacth Digester yang memiliki
kapasitas produksi sebanyak 90 ton pulp bubur kertas sekali pemasakan pulp cook dengan total waktu pemasakan adalah 4 jam.Proses pemasakan terdiri
atas beberapa tahap, yaitu: a. Pengisian Chip Chip Filling
Chip filling adalah proses pengisiaan serpihan kayu chip yang dikirim chip storaging atau chip screening dengan menggunakan belt conveyor ke chip
shilo. Dari chip silo serpihan di masukkan ke degester dengan menggunakan screw conveyor pada waktu pengisian chip, udara yang ada didalam
degester dihilangkan melalui saringan sirkulasi dengan menggunakan blower. Tahap ini memakan waktu sekitar 30 menit.
b. Impregnation atau Pengisian cairan kimia liquor Impregnation merupakan tahapan pengisian cairan kimia liquor yang
dipompakan ke dalam digister dengan menggunakan MP Steam . Pengisian cairan kimia ini terdiri dari pengisian warm black liquor WBL dan
Universitas Sumatera Utara
pengisian Hot Black Liquor HBL. Pengisian warm black liquor WBL ke dalam digester bertujuan sebagai pemanasan tahap awal. Mekanismenya
adalah dengan cara memasukkan warm black liquor WBL ke dalam digester melalui bagian dasar digester sampai seluruhnya penuh overflow
dengan tekanan 3 bar. Tekanan ini bertujuan untuk menyempurnakan penghilangan udara di dalam rongga-rongga chip kayu dan udara di dalam
digester. Adapun suhu cairan WBL yang dimasukkan adalah 95º C-100º C. Pengisian WBL berlangsung sekitar 28 menit. Pengisian Hot Black Liquor
HBL merupakan proses penambahan cairan kimia liquor yang dipompakan ke dalam digester untuk menaikkan panas dari WBL yang
berada di bawah 100º C menjadi 140-145ºC dalam mempecepat proses pemasakan cooking.
c. Heating and cooking Setelah pengisian HBL selesai, cairan dalam digester disirkulasikan
sehingga temperatur dalam digester merata sambil di panaskan heating sehingga temperatur mencapai 160ºC - 170º C dengan menggunakan MP
steam. Setelah itu dilanjutkan dengan proses pemasakan cooking dengan mengaduk campuran cairan kimia liquor dengan chip kayu menggunakan
electric motor sampai campuran chip berubah menjadi pulp bubur kertas yang siap diproses ke tahap selanjutnya. Proses ini berlangsung sekitar 60
menit.
Universitas Sumatera Utara
d. Discharging Setelah pemasakan selesai, pompa sirkulasi dihentikan, kemudian black
liquor dipompakan ke tangki discharge. Black liquor yang digunakan adalah filtrat dari washing plant yang sudah didinginkan mencapai suhu ±
85º C, black liquor tersebut dimasukkan untuk menggantikan black liquor yang ada di dalam digester, sehingga suhu di dalam digester turun mencapai
± 100º C. Discharging merupakan proses pemompaan pulp bubur kertas yang sudah dimasak dari digester ke dalam tangki discharge. Fase ini
merupakan tahap akhir dari proses pemasakan yang terjadi di digester dan siap untuk diproses selanjutnya.
2. Pencucian dan Penyaringan Washing and Screnning
Pencucian washing dan penyaringan screening dilakukan dengan tujuan untuk memisahkan material-material yang tidak diinginkan yang terdapat di
dalam pulp bubur kertas yang sudah dimasak dan dapat menghilangkan sisa- sisa bahan kimia yang terjadi akibat proses pemasakan dengan menggunakan
air panas hot water. Adapun proses pencucian ini di lakukan sistem berlawanan arah countercurrent.
Tahap pecucian pulp antara lain : a.Deknoting
Deknotting adalah proses awal pada area washing. Proses ini bertujuan untuk memisahkan pulp dengan knott, yaitu dengan menggunakan knotter. Knott
adalah padatan chip yang tidak masak pada saaat pemasakan chip dalam digester. Pulp dari discharge tank di pompakan ke dalam pemisah pulp
Universitas Sumatera Utara
knotter dengan konsistensi 5 kemudian diencerkan sampai konsistensi 2,5. Pengenceran ini bertujuan memudahkan proses pemisahan hasil
accept dan sisa reject. Knotter terdiri dari primary knotter dan secondary knotter. Dari primary knotter yang accept akan dikirimkan ke washer
sedangkan yang reject akan dikirimkan ke secondary knotter. Accept dari secondary knotter akan dikirim ke intlet washer, sedangkan yang reject akan
dikirim ke reject tank yang selanjutnya ke digester untuk dimasak kembali. b.Pencucian Washing
Pencucan dilakukan untuk memisahakan serat dari kotoran-kotoran yang dapat larut dalam air, yang terdiri dari senyawa organic lignin dan juga
senyawa inorganic yang merupakan sisa dari bahan kimia pemasak. Pencucian campuran pulp dan black liquor dilakukan didalam 4 tahap dengan
arah aliran pencucian berlawanan dengan arah aliran pulp. Sebagai cairan pencuci digunakan air panas dengan suhu ± 70º C agar di dapat pencucian
yang efisien. Pulp yang sudah dicuci dikirim untuk disaring kembali ke pressure screen, sedangkan black liquor yang merupakan filtrate digunakan
sebagai larutan pengencer secara sirkulasi dalam sistem pencucian sendiri dan selebihnya dikirim ke digester plant yang selanjutnya dikirim ke chemical
black liquor recovery. c.Penyaringan Screnning
Penyaringan Screnning adalah proses pemisahan serat fiber berdasarkan ukuran, dengan menggunakan saringan. Penyaringan dilakukan terhadap pulp
yang masih berwarna coklat untuk memisahkan bahan-bahan pengotor yang
Universitas Sumatera Utara
dapat mengurangi kualitas pulp dan dapat mengakibatkan pemborosan bahan kimia pada proses-proses pemutihan. Serat yang belum terfiberasi dengan
baik akan digunakan sebagai bahan bakar, sedangkan pulp yang lolos ditampung ke tangki penampungan pulp. Screnning yang dilakukan biasanya
mempunyai beberapa tingkatan, hal ini bertujuan untuk menyaring kembali sisa reject dari screen sebelumnya. Tahapan pada screening adalah primary
screening, secondary, tertiary, dan quartenary screnning. d. Delignifikasi Oksigen Oxygen Delignification
Sebelum tahap delignifikasi oksigen terlebih dahulu ada tahap pre oksigen dimana pada tahap ini bertujuan untuk menaikkan nilai brightness dari pulp
yang akan dihasilkan. Hasil dari pre oksigen ini dimasukkan kedalam MC tank, Setelah pre oksigen barulah masuk tahap delignifikasi oksigen. Pada
proses ini kadar ilgin di turunkan sebelum memasuki tahap bleaching. Kadar lignin pulp setelah pemasakan di digester mempunyai harga bilangan kappa
sebesar ± 16 dan setelah melalui proses delignifikasi oksigen bilangan kappanya menjadi ± 10. Kappa number adalah parameter kadar lgnin dalam
pulp. Bahan kimia yang aktif dalam reaksi delignifikasi oksigen adalah gas oksigen dan lindi putih oksidasi NaOH. Dalam proses ini digunakan reactor
oksidasi. Pada saat reaksi oksigen PH pulp ± 11 dengan waktu reaksi 60 menit. Suhu pada saat proses ini adalah 95 - 100º C dengan konsistensi
10- 20 . Hasil dari proses delignifikasi oksigen ini dimasukkan ke dalam 02 blow tank. Setelah melewati proses delignifikasi oksigen, tahap selanjutnya
adalah tahap post oksigen yang berfungsi juga untuk menaikan derajat
Universitas Sumatera Utara
brightness dari pulp. Hasil dari post oksigen ini kemudian dimasukkan ke unbleach tank brown stock.
3. Pemutihan Bleaching Bleaching bertujuan untuk menghasilkan derajat putih dan membersihkan pulp
serta mengurangi lignin dari selulosa. Bleaching terdiri dari 4 tahap yaitu : a. Tahap Dioksida Awal
Pada tahap ini pulp mempunyai konsistensi 12 dengan temperatur 60º C dan waktu yang diperlukan 60 menit pada pH 1,8-2,0. Bahan kimia yang
dinginkan adalah CIO
2
. Tujuan penambahan zat ini adalah untuk menghilangkan lignin.
b. Tahap Ektrasi Oksidari EO Konsistensi pulp pada tahap ini adalah 12 dengan temperatur 70º C dan
waktu yang diperlukan 90 menit pada pH 10,8. Bahan kimia yang digunakan adalah NaOH dan O
2
. Tujuan dari penambahan zat ini adalah untuk melarutkan lignin setelah chlorinasi dan menghilangkan lignin dengan
O
2
dan larutan NaOH panas. c. Tahap Cholorin Dioksida 1
Pada tahap ini konsistensitas pulp 12 dengan temperatur 70ºC dan waktu yang di butuhkan 80 menit pada pH 3,5-3,8. Bahan kimia yang digunakan
adalah ClO
2
. Penambahan zat ini bertujuan untuk memutihkan pulp. d. Tahap Cholorin Dioksida 2
Universitas Sumatera Utara
Konsistensi pulp 12 dengan temperatur 70, sedangkan waktu yang dibutuhkan sekitar 60 menit dengan pH 4,5-5. Bahan kimia yang digunakan
adalah ClO
2
. Proses ini bertujuan unuk meningkatkan keputihan pulp.
2.6.3.2.Pulp Machine
Tujuan dari rancangan mesin pulp adalah untuk memisahkan air dari pulp bubur kertas serta mengubah suspensi pulp menjadi lembaran dengan kadar
air 10 secara efisien tanpa merusak serat pulp. Sebelum memasuki proses di dalam pulp machine terlebih dahulu diuji untuk menentukan layak atau tidaknya
pulp diproses lebih lanjut di dalam laboratorium. Adapun yang diuji adalah brightness, dirty count, pH, fareness derajat giling dan konsistensi. Kemudian
dilakukan pembentukan, pengeringan, pemotongan, pengebalan, pengunitan dan packing pulp untuk mempermudah pengangkutan produk pada konsumen.