5.1.3. Data Waktu Perbaikan Korektif Komponen Kritis
Data waktu perbaikan korektif diambil dari rata-rata waktu perbaikan atau pergantian komponen mesin selama periode Januari - Desember 2015.Data waktu
perbaikan korektif komponen kritis periode Januari-Desember 2015 dapat dilihat pada Tabel 5.5.
Tabel 5.5. Waktu Perbaikan Korektif Komponen KritisPeriode Januari
– Desember 2015 No.
Komponen Waktu Perbaikan
KorektifMenit
1 Cooling Fan
160 2
Terminal Block 115
3 Kumparan winding
455 4
Bearing NU 324 220
5 Shaft
265 6
Maunting Base 90
Sumber : PT. RAPP
5.2. Pengolahan Data
5.2.1. Kebijakan Perawatan Mesin Sekarang
Sistem perawatan mesin yang diterapkan di PT. RAPP yaitu bersifat corrective maintenance.Pada corrective maintenance, komponenhanya diganti
saat terjadi kerusakan.Sistem perawatan sekarang tidak memiliki jadwal pergantian komponen karena pergantian komponen dilakukan setelah terjadi
kerusakan.Kebijakan perawatan sekarang untuk mesin electric motor di fiberline area, yaitu :
1. Perawatan mesin sebelum kegiatan operasional dimulai
Perawatan yang dilakukan meliputi pemberian pelumasgreasepada mesin, penyetelan transmisi gigi dan pegaturan komponen lain yang diperlukan.
Universitas Sumatera Utara
2. Perawatan setelah kegiatan operasional selesai Kegiatan perawatan ini meliputi kegiatan penyetelan kembali transmisi gigi
danpemeriksaan komponen lain. 3. Perbaikan pada mesin electric motor yang rusak
Ketika terjadi kerusakan pada mesin electric motor aktivitas perbaikan ini merupakan langkah-langkah penanganan mesin electric motor yang
mengalami kerusakan. Penanganan yang dilakukan dimulai dari terjadi kerusakan sampai selesai perbaikan. Lama perbaikan bervariasi tergantung
pada jenis kerusakan yang terjadi. Aktivitas perawatan sekarang dalam bentuk flowchart ketika terjadi kerusakan komponen mesin dapat dilihat pada
Gambar 5.3.
Universitas Sumatera Utara
Kerusakan Komponen
Operator melaporkan kerusakan ke bagian maintenance
Apakah Mekanik Tersedia ?
Menunggu Tidak
Mekanik menganalisis kerusakan dan kebutuhan spare part Ya
Mekanik melaporkan hasil analisis ke supervisior
Acc Supervisior ? Tidak
Ya Mekanik mengisi form pengambilan spare part
Sumber daya tersedia ?
Menunggu Tidak
Mekanik melakukan perbaikan Ya
Mesin berfungsi kembali?
Tidak
Mekanik mencatat penyebab kerusakan, waktu perbaikan, dan tindakan perbaikan yang dilakukan
Ya
Selesai
Gambar. 5.3. Flowchart Sistem Perawatan Sekarang
Universitas Sumatera Utara
Flowchart sistem perawatan sekarang memiliki beberapa kelemahan yaitu tidak adanya jadwal pergantian komponen yang mengakibatkan kurangnya
persiapan sumber daya dalam menghadapi kerusakan, prosedur perawatan belum tersedia dengan jelas untuk tindakan pergantian komponen mesin electric motor.
Mesin electric motor merupakan mesin penggerak utama mesin-mesin pada proses produksi pulp bubur kertas di fiberline area. Fiberline area merupakan
area proses produksi pulp bubur kertas yang terdiri dari fiberlinecooking, washing dan bleaching. Selama pengamatan sistem perawatan aktual terdapat
enam komponen mesin electric motor yang mengalami kerusakan yaitu komponen cooling fan, terminal block, kumparan winding, Bearing NU 324 ,
shaft dan mounting base. Kerusakan yang terjadi pada mesin electric motor mengakibatkan dampak buruk bagi perusahaan yaitu mesin electric motor
berhenti beroperasi sehingga kegiatan produksi perusahaan menjadi tertunda dan menyebabkan kehilangan proses masak bubur kertas loose cook. Lose cook akan
mengakibatkan jumlahproduksi pulp bubur kertas menurun, karena 1 kali proses memasak bubur kertasselama 4 jam akan menghasilkan 90 ton pulp. Semakin
lama total waktu kerusakan maka semakin banyak kerugian bagi perusahaan. Oleh karena itu, perlu dilakukan identifikasi penyebab relatif tingginya downtime mesin
electric motor di fiberline area yang terjadi pada sistem perawatan sekarang dengan menggunakan Fault Tree Analysis FTA.
Fault Tree Analysis FTA digunakan untuk mendapatkan suatu penilaian ahli potensial terhadap probabilitas resiko kegagalanyang terjadi pada electric
motor.Probabilitas FTA didapat secara subjektif, dalam ini digunakan
Universitas Sumatera Utara
kuesionerprobabilitas FTA.Kuesioner ini bertujuan untuk mengidentifikasi probabilitas terjadinya suatu kegagalan terhadap seluruh kegagalan yang
terjadi.Metode sampling yang digunakan dalam pengisian kuesioner probabilitas FTA adalah metode judgment sampling. Dengan judgment sampling responden
terlebih dahulu dipilih berdasarkan pertimbangan tetrtentu karena kemampuannya diantara orang lain dalam memberikan data dan informasi yang dibutuhkan
peneliti Sukaria S,2014. Kuesioner akan disebar kepadaresponden ahli untuk menentukan probabilitas daribasic event.Ahli disini adalah orang-orang yang
berhubungan terhadap masalah yang terjadi dan memiliki hak untuk mengambil keputusan terhadap masalah pemeliharaan mesin electric motor di fiberline
area.Perkiraan dari probabilitas kejadian dari basic event bergantung pada pengalaman dan informasi tentang projek sebelumnya Abbas M. Burhan,
2010.Lembar Kuesioner probabilitas FTA dapat dilihat pada Lampiran 3.Beberapa pertimbangan yang dilakukan dalam memilih responden ahli:
1. Nama, merupakan orang yang berhubungan langsung ahli dengan mesin
electric motor di fiberline area PT. RAPP. 2.
Jabatan, merupakan jabatan yang dimiliki responden ahli bisa menunjukkan tingkat keahliannya dalam pekerjaannya.
3. Pengalaman kerja yang dimiliki oleh responden ahli menunjukan semakin
lama pengalaman kerja yang dimiliki maka diharapkan pengetahuan yang dimiliki di bidangnya semakin baik.
Rekapitulasi daftar responden ahli FTA dan pembobotan kuesioner probabilitas FTA selanjutnya dapat dilihat pada Lampiran 4.
Universitas Sumatera Utara
Dalam pengkonstruksian FTA,sebuah peristiwa puncak yang merupakan defenisi dari kegagalan suatu sistem system failure harus ditentukan terlebih
dahulu berdasarkan informasi dari pengamatan langsung terhadap mesin electric motor dan wawancara dengan ahli.Hasilinformasi kemudian dianalisis untuk
menentukan semua kemungkinan atau kejadian yang sering terjadi atau disebut dengan peristiwa puncak top event.
Peristiwa puncak top event penelitian ini adalah mesin electric motor bermasalah yaitu mesin berhenti beroperasi.Identifikasi akar penyebab masalah
kerusakan mesin electric motor yang mengakibatkan tingginya tingkat downtime mesinada yang mempunyai penyebab yang sama, akan tetapi mungkin saja
mempunyai probabilitas yang berbeda. Faktor yang mungkin menjadi penyebab masalah adalah manusia, mesin dan lingkungan. Faktor-faktor penyebab
kerusakan mesin
electric motorkemudian
menjadibasic event
dalam pengkonstruksian FTA.
Hasil identifikasi akar penyebab masalah pada Gambar 5.3. yaitu terdapat enam komponen mesin yang mengalami kerusakan, yaitu komponen cooling fan,
terminal block, kumparan winding, Bearing NU 324 , shaft dan mounting base. Masalah
kerusakan yang
terjadi pada
komponen mesin
electric motormenyebabkanmesin berhenti beroperasi. Terdapat 11 akar penyebab
masalah kerusakan komponen mesin yang menjadi basic event dari Fault Tree Analysis FTA. Fault Tree Analysis FTA mesin electric motor dapat dilihat
pada Gambar 5.4.
Universitas Sumatera Utara
Mesin Electric Motor Bermasalah berhenti beroperasi
OR
Cooling Fan rusak Terminal block rusak
Kumparan rusak winding failure
OR
Bearing Rusak Bearing damage Shaft rusak
PD
1 3
4 5
2 6
OR
Usia pakai sudah lama
life time OR
Mounting base rusak PE
PF
7 9
10 11
PA PB
PC
AND
8
OR
Overheat Overload
Overheat
Excessive starting yang menimbulkan
arus awal 5 kali lebih besar
Debu yang terakumulasi pada
permukaan fan Kontaminasi oli
pada permukaan terminal block
Tegangan tidak stabil akibat naik
turun tegangan dengan drastis
Kontaminasi oli winding insert grease
Overheat
Rotor menyentuh stator rotor touching to stator
Ball bearing pecah
Aus pada bearing
Usia pakai sudah lama
life time Minyak pelumas
grease kurang
Usia pakai sudah lama
life time Pemasangan shaft
tidak seimbang rotor unbalance
Operator tidak teliti
memasang shaft
Baut longgarlepas Overvibration
Operator tidak teliti
memasang baut
Operator tidak teliti
memasang shaft
Operator tidak teliti
memasang baut
Suplai arus listrik dari
generator tidak stabil
Operator tidak teliti
memasang baut
Ventilasi udara kurang tersedia
Lingkungan Operator tidak
teliti saat starting motor
Minyak pelumas grease kurang
Kecepatan putar bearing rpm
berkurang Aus pada shaft
Kecepatan putar shaft berkurang
Pemasangan rotor tidak seimbang
rotor unbalance Overvibration
mesin karena baut longgarlepas
Overvibration mesin karena baut
longgarlepas
Gambar 5.4. Fault Tree Analysis Mesin Electric Motor
V -12
Universitas Sumatera Utara
5.2.2. Reliability Centered Maintenance RCM