Tabel 5.8. Fungsi Sistem dan Kegagalan Fungsi Kode
Fungsi Kode
Deskripsi Fungsi
Kode Kegagalan
fungsi Uraian Fungsi dan Kegagalan Fungsi
A A.1.
Berfungsi sebagai sirkulasi udara pendingin mesin
A.1.1. Mesin menjadi cepat panas, mesin berhenti
beroperasi dan mengurangi umur mesin life time
A.2 Berfungsi sebagai tempat sambungan
kabel-kabel power suplay A.2.1
Tidak adanya suplay arus listrik mesin tidak beroperasi
A.3 Sebagai penghantar arus listrik
A.3.1. Mesin electric motor terbakar motor burn
out sehingga mesin berhenti beroperasi A.4.
Berfungsi sebagai bantalan tempat berputarnya poros, sehingga menjaga
perputaran poros tetap stabil. A.4.1.
Gerakan perputaran poros tidak konstan A.5
Berfungsi untuk menahan dan membantu perputaran roll dengan melakukan rotator
untuk meneruskan tenaga bersama-sama dengan putaran
A.5.1 Batang Shaftas gagal melakukan rotator
A.6. Berfungsi sebagai dudukan mesin electric
motor pada chasisframetetap stabil dari vibrasi yang berlebih.
A.6.1 Dudukan mesin tidak stabil
Sumber : Pengolahan Data
5.2.2.5. Failure Mode and Effect Analysis FMEA
Universitas Sumatera Utara
MelaluiFMEA didapatkan hasil penialaian Risk Priority Number RPN komponen mesin electric motor cooling fan, terminal block, kumparan winding,
Bearing NU 324, shaft dan mounting base. RPN merupakan hasil perhitungan matematis dari keseriusan effect
severity, kemungkinan terjadinya kegagalan yang berhubungan dengan effect occurrence, dan kemampuan untuk mendeteksi kegagalan sebelum terjadi
detection.Hasil dari RPN menunjukkan tingkatan prioritas komponen yang dianggap beresiko tinggi, sebagai penunjuk ke arah tindakan perbaikan.
Contoh pengisian tabel FMEA untuk komponen Cooling fan yaitu: A.1.1.Mesin menjadi cepat panas, mesin berhenti dan mengurangi umur mesin.
1.Komponen yang mungkin menimbulkan kerusakan adalah cooling fan. 2.Mode kerusakan failure mode adalah cooling fan rusak.
3.Penyebab kerusakan failure causes antara lain: Over heating karena excessive starting yang dapat menimbulkan arus awal 5 kali lebih besar dan Overload
karena kotorandebu yang terakumulasi pada permukaan fan. 4.Efek kegagalan mesin cepat panas, mesin berhenti beroperasi, produksi pulp
bubur kertas menjadi tertunda dan waktu downtime bertambah. 5.TingkatSeverityS: 6 Downtime diantara 1-4 jam.
6.TingkatOccuranceO: 3 Frekuensi kerusakan 5-10 kali. 7.TingkatDetectionD: 5 Kesempatan yang sedang untuk terdeteksi.
8.NilaiRPN= Severity x Occurrence x Detection=6x3x 5 = 90
PenyusunanFailure Mode and Effect Analysis FMEA dilihat pada Tabel 5.9.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.9. Penyusunan Failure Mode and Effect Analysis Mesin Electic Motor
No. Component Failure
Mode Failure Causes
Failure Effect S
O D
RPN RANK Local
System Plant
1 Cooling
Fan Cooling
fan rusak Overheat karena
excessive starting yang dapat menimbulkan arus
awal 5 kali lebih besar Mesin menjadi
cepat panas, mesin berhenti
beroperasi dan mengurangi umur
mesin life time Mesin electric motor
berhenti beroperasi Kegiatan produksi
menjadi tertunda 6
3 5
90 3
Overload karena kotorandebu yang
terakumulasi pada permukaan fan
Jumlah produksi pulp bubur kertas menjadi
berkurang Downtime Perusahaan
meningkat
2 Terminal
Block Terminal
Block rusak
Overheat karena kontaminasi airoli pada
permukaan terminal block Tidak adanya
suplay arus listrik Mesin electric motor
berhenti beroperasi Kegiatan produksi
menjadi tertunda 6
3 3
54 5
Overheat karena tegangan tidak stabil mengalami
kenaikan dan penurunan tegangan drastis
Jumlah produksi pulp bubur kertas menjadi
berkurang Downtime Perusahaan
meningkat
3 Kumparan
winding Kumparan
rusak winding
failure Kontaminasi oli winding
insert grease Mesin electric
motor terbakar motor burn out
Mesin electric motor berhenti beroperasi
Kegiatan produksi menjadi tertunda
7 5
5 175
1 Rotor menyentuh stator
rotor touching to stator Jumlah produksi pulp
bubur kertas menjadi berkurang
Downtime Perusahaan meningkat
Bearing NU 324
Bearing NU 324
Rusak bearing
damage Ball Bearing pecah
Gerakan perputaran poros
tidak konstan Mesin electric motor
berhenti beroperasi Kegiatan produksi
menjadi tertunda 6
4 6
144 2
Aus pada Bearing Jumlah produksi pulp
bubur kertas menjadi berkurang
Downtime Perusahaan meningkat
Shaft Shaft
Rusak Aus pada Shaft
Batang Shaft gagal melakukan
rotator Mesin electric motor
berhenti beroperasi Kegiatan produksi
menjadi tertunda 7
3 4
84 4
Pemasangan shaft tidak seimbang rotor
unbalance Jumlah produksi pulp
bubur kertas menjadi berkurang
Downtime Perusahaan meningkat
V -24
Universitas Sumatera Utara
6 Mounting
Base Mounting
base rusak
Baut longgarlepas akibat vibrasi yang berlebihan
Dudukan mesin tidak stabil
Mesin electric motor berhenti beroperasi dan
Jumlah produksi pulp bubur kertas berkurang
Kegiatan produksi menjadi tertunda dan
downtime meningkat 6
2 3
36 6
Universitas Sumatera Utara
5.2.2.6. Logic Tree Analysis LTA