Waste and Water Treatment

kebakaran perusahaan juga dilengkapi dengan menggunakan alat pemadam api fire estinghuiser.

2.6.6. Waste and Water Treatment

Waste and Water Treatment dilakukan dengan 2 cara yaitu: 1. Pengolahan air limbah diluar proses external control water treatment Pengolahan air limbah diluar proses bertujuan untuk menghilangkan kotoran- kotoran dan zat-zat yang pencemar tertentu. Tahapan-tahapan pengolahan air limbah diluar proses adalah sebagai berikut: a. Pengolahan Tahap Pertama Primery Treatment Pengolahan ini terdiri dari proses penggumpalanfloakulasi dan sedimentasi. Tujuannya untuk menghilangkan kandungan zat padat tersuspensi. Penggumpulan floakulasi dilakukan untuk membentuk ukuran partikel menjadi lebih besar sehingga sifatnya menjadi lebih mudah mengendap dan mudah dipisahkan secara fisika. Floakulasi dilakukan dengan cara pengadukan lambat dengan kecepatan tidak lebih dari 0,15 ms. Alat penggumpalan dan pengadukan ini disebut primery clariffier yang fungsi utamanya memisahkan zat padat tersuspensi yang terpisahkan 50-70 dari menurunkan BOD 20-40. b. Pengolahan Tahap Kedua Secondary Treatment Pengolahan tahap kedua menggunakan proses biologis, tujuan untuk mengurangi senyawa organik yang terlarut dengan memanfaatkan populasi mikro organisme yang dapat menguraikan zat organik menjadi bahan seluler Universitas Sumatera Utara baru dari energi. Pengolahan tahap kedua dilakukan dengan cara deacrasi secara mekanik dan dengan menggunakan bakteri nutrisi. c. Lumpur-lumpur yang telah dipisahkan dari proses sedimentasi airnya dipisahkan dewatering di screw press padatannya sebagai bahan bakar boiler. Air limbah yang telah diolah secara kombinasi antara tahap pertama dan kedua dikirim ke tertiery clarifier yang merupakan perlakuan terakhir pengolahan air limbah dan apabila standar kualitas air limbah mencapai batas aman maka akan dibuang ke sungai kampar. 2. Pengolahan air limbah didalam proses internal control water treatment Pengolahan air limbah cara ini dilakukan dengan jalan sistem tertutup. Sistem ini dimaksudkan agar bahan-bahan yang keluar dikembalikan lagi kedalam sistem untuk mengingkatkan effisiensi dan mengurangi jumlah pencemar. Cara ini dilakukan pada tahap-tahap proses pembuatan pulp dan kertas dengan mempertimbangkan pengaruh terhadap kualitas dan resiko yang mungkin timbul pada peralatan. Limbah dihasilkan tidak hanya limbah cair. Limbah padat juga dihasilkan oleh PT.RAPP. Limbah padat yang dihasilkan merupakan limbah dari hasil pemotongan dan pengerjaan kayu yang berupa sisa potongan balok kayu scrap dan serbuk kayu dust. Keseluruhan limbah padat ini merupakan sisa potongan kayu yang dimanfaatkan kembali sebagai bahan bakar boiler ketel uap. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Peningkatan persaingan pada bidang manufaktur membuat perusahaan harus melakukan perbaikan secara continuous untuk menjaga kestabilan perusahaan dalam mencapai visinya. Salah satu faktor yang perlu diperhatikan adalah sistem perawatan mesin. Perawatan yang terjadwal sangat diperlukan pada mesin produksi, karena merupakan unsur yang sangat penting dalam mendukung kelangsungan produksi sebuah perusahaan manufaktur yang sangat rawan dengan kerusakan mesin sehingga perlu ditingkatkan keandalan reliability mesin. PT. Riau Andalan Pulp and Paper PT. RAPP merupakan perusahaan manufaktur yang memproduksi pulp bubur kertas dan paper kertas dengan didukung oleh sejumlah mesin dan peralatan yang saling berinteraksi untuk mencapai produktivitas yang optimal. Mesin-mesin dan peralatan diupayakan untuk bekerja efektif dan efisien sehingga target perusahaan dapat tercapai. Kendala dalam produksi perusahaan saat ini adalah tidak berjalan lancarnya kegiatan produksi pulp bubur kertas akibat adanya kerusakan pada mesin electric motor di fiberline area yang dapat dilihat pada Tabel 1.1. Tabel 1.1. Data Downtime Mesin Produksi Pulp Bubur Kertas di Fiberline Area Tahun 2015 No. Nama Mesin Downtime Mesin Jam Jam Operasi Jam 1. Electric Motor 344 8760 2. MP Steam 23 8760 3. Knotter 12 8760 Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Pendekatan Reliability Centered Maintenance (RCM) Untuk Merencanakan Kegiatan Perawatan Mesin Di PT. SMART, TBK

18 107 121

Perencanaan Perawatan Mesin-Mesin Produksi Menggunakan Metode RCM (Reliability Centered Maintenance) DI PT Tjita Rimba Djaja

55 194 281

Perencanaan Perawatan Mesin dengan Menggunakan Metode Reliability Centered Maintenance (RCM) pada PT. Sumatera Timberindo Industry

7 103 57

Perancangan Preventive Maintenance Dengan Menggunakan Metode Reliability Centered Maintenance (RCM) dan Fault Tree Analysis (FTA) Pada PT. Pusaka Prima Mandiri

4 9 20

Perencanaan Perawatan Mesin Electric Motor dengan Menggunakan Metode RCM (Reliability Centered Maintenance) dan FTA (Fault Tree Analysis) di PT. RAPP

0 0 20

Perencanaan Perawatan Mesin Electric Motor dengan Menggunakan Metode RCM (Reliability Centered Maintenance) dan FTA (Fault Tree Analysis) di PT. RAPP

1 1 1

Perencanaan Perawatan Mesin Electric Motor dengan Menggunakan Metode RCM (Reliability Centered Maintenance) dan FTA (Fault Tree Analysis) di PT. RAPP

3 7 9

Perencanaan Perawatan Mesin Electric Motor dengan Menggunakan Metode RCM (Reliability Centered Maintenance) dan FTA (Fault Tree Analysis) di PT. RAPP

0 1 20

Perencanaan Perawatan Mesin Electric Motor dengan Menggunakan Metode RCM (Reliability Centered Maintenance) dan FTA (Fault Tree Analysis) di PT. RAPP

0 0 1

Perencanaan Perawatan Mesin Electric Motor dengan Menggunakan Metode RCM (Reliability Centered Maintenance) dan FTA (Fault Tree Analysis) di PT. RAPP

0 0 29