Prednison 8 Penentuan Parameter Hematologi

demikian, respons imunologik kadang-kadang menyebabkan perubahan yang khas pada limfosit yang beredar dalam sirkulasi darah. Limfosit berfungsi dalam pembentukan antibody Coles, 1986.

2.5 Prednison

Prednison adalah kortikosteroid sintetik yang umum diberikan per oral, tetapi dapat juga diberikan melalui injeksi intra muskular im, iv, per nasal, atau melalui rektal. Dosis awal sangat bervariasi, dapat antara 5 – 80 mg per hari, bergantung pada jenis dan tingkat keparahan penyakit serta respon pasien terhadap terapi. Kortikosteroid bekerja dengan mempengaruhi kecepatan sintesis protein. Molekul hormone memasuki sel melewati membran plasma secara difusi pasif. Hanya di jaringan target hormon ini bereaksi dengan reseptor protein yang spesifik dalanm sitoplasma sel dan membentuk kompleks reseptor- steroid. Komplek ini mengalami perubahan konformasi, lalu bergerak menuju nukleus dan berikatan dengan kromatin. Ikatan ini menstimulasi transkripsi RNA dan sintesis protein spesifik. Induksi sintesis protein ini yang akan menghasilkan efek fisiologik steroid Suherman, 2007. Kortikosteroid dibedakan menjadi dua golongan besar yaitu glukokortikoid dan mineralkortikoid. Efek utama glukokortikoid ialah pada penyimpanan glikogen hepar dan efek anti inflamasi, sedangkan pengaruhnya pada keseimbangan air dan elektrolit kecil. Sebaliknya golongan mineralkortikoid efek utamanya adalah terhadap keseimbangan air dan elektrolit, sedangkan pengaruhnya pada penyimpanan glikogen hepar sangat kecil. Umumnya golongan Universitas Sumatera Utara mineralkortikoid tidak mempunyai khasiat anti inflamasi yang berar ti, kecuali 9 α- fluorokortisol Suherman, 2007. Struktur prednison dapat dilihat pada Gambar 2.1 Gambar 2.1 Struktur Prednison Nama kimia : 17,21-Dihidroksipregna-1,4-diena-3,11,20-trion Sinonim : Prednisonum, Deltasone, Liquid Pred, Orasone, Adasone, Rumus molekul : C 21 H 26 O 5 Berat molekul : 358,43 grmol Pemerian : Serbuk hablur putih atau praktis putih, tidak berbau, melebur pada suhu 230 o C disertai peruraian. Susut pengeringan : Tidak lebih dari 1,0, lakukan pengeringan pada 105 o C selama 3 jam. Kelarutan : Sangat sukar larut dalam air, sukar larut dalam etanol, dalam kloroform dalam dioksan dan dalam metanol. Toleransi dalam 30 menit harus larut tidak kurang dari 80 Q C 21 H 26 O 5 dari jumlah yang tertera pada etiket Ditjen POM, 1995. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dokumen yang terkait

Pengaruh Konsentrasi Bubur Buah Sirsak (Annona Muricata L.) Dengan Jahe (Zingiber Officinale Rosc) Dan Konsentrasi Gum Arab Terhadap Mutu Fruit Leather

6 90 107

Pemanfaatan Ekstrak Etanol Daun Srikaya (Annona reticulata L.) Menggunakan Matriks Nata De Coco Dan Gel Dalam Penyembuhan Luka Sayat

2 44 98

Pengaruh Ekstrak-Metanol Daun Sirsak (Annona Muricata Linn) Terhadap Daya Tetas Telus, Mortalitas Dan Perkembangan Larva Aedes Aegypti Linn

3 104 47

Pengaruh Perbandingan Bubur Buah Sirsak (Annona muricata L.) dengan Bubur Bit (Beta vulgaris) dan Konsentrasi Gum Arab terhadap Mutu Fruit Leather

0 48 123

Efek Pemberian Ekstrak Etanol Daun Sirsak (Annona Muricata L.) Sebagai Imunostimulan Terhadap Mencit Jantan Yang Diinduksi Dengan Prednison

0 1 13

Efek Pemberian Ekstrak Etanol Daun Sirsak (Annona Muricata L.) Sebagai Imunostimulan Terhadap Mencit Jantan Yang Diinduksi Dengan Prednison

0 0 2

Efek Pemberian Ekstrak Etanol Daun Sirsak (Annona Muricata L.) Sebagai Imunostimulan Terhadap Mencit Jantan Yang Diinduksi Dengan Prednison

0 1 7

Efek Pemberian Ekstrak Etanol Daun Sirsak (Annona Muricata L.) Sebagai Imunostimulan Terhadap Mencit Jantan Yang Diinduksi Dengan Prednison

0 0 16

Efek Pemberian Ekstrak Etanol Daun Sirsak (Annona Muricata L.) Sebagai Imunostimulan Terhadap Mencit Jantan Yang Diinduksi Dengan Prednison

0 1 3

Efek Pemberian Ekstrak Etanol Daun Sirsak (Annona Muricata L.) Sebagai Imunostimulan Terhadap Mencit Jantan Yang Diinduksi Dengan Prednison

0 0 49