melawan parasit multi seluler seperti cacing helmints yang dihasilkan oleh pelepasan toksin protein kation.
c. Neutrofil
Neutrofil merupakan sel darah putih yang memiliki granul-granul pada sitoplasmanya. Granul sitoplama neutrofil dapat bereaksi dengan zat warna asam
maupun basa. Secara mikroskopis, neutrofil merupakan sel darah putih yang memiliki banyak inti Kresno, 1998. Neutrofil merupakan sel yang bergerak aktif
dan dalam waktu singkat dapat berkumpul di tempat yang diperlukan. Proses pergerakan sel sebagai respons terhadap rangsangan spesifik disebut kemotaksis
Guyton dan Hall, 2007; Colville dan Bassert, 2002. Bahan-bahan yang dapat merangsang neutrofil adalah racun yang dikeluarkan oleh bakteri, produk
degenerative dari jaringan yang meradang, beberapa produk reaksi “kompleks komplemen” yang diaktifkan dalam jaringan yang meradang dan beberapa reaksi
yang disebabkan oleh pembekuan plasma dalam area yang meradang Guyton dan Hall, 2007.
Jumlah neutrofil di dalam tubuh yaitu 62 dari jumlah keseluruhan leukosit pada orang dewasa jumlah leukosit sekitar 7000 per mikroliter darah.
Apabila jumlah neutrofil dalam darah lebih banyak dibandingkan dengan keadaan normal, dikatakan bahwa mengalami neutrofilia, sedangkan apabila jumlahnya
lebih sedikit daripada keaadan normal, dikatakan bahwa mengalami neutropenia Guyton dan Hall, 2007.
d. Basofil
Basofil dalam sirkulasi darah mirip dengan sel mast besar yang terletak tepat di sisi luar kapiler dalam tubuh Kresno, 1988. Basofil dan sel mast
Universitas Sumatera Utara
memiliki granul yang serupa, tetapi inti sel basofil mengalami segmentasi, sedangkan inti sel mast berbentuk bulat atau oval Vanteenhouse, 2006. Jumlah
basofil dalam sirkulasi hanya sedikit, sekitar 0,4 dari jumlah leukosit Kresno, 1988; Vansteenhouse, 2006. Sel basofil mengandung granul kasar yang bewarna
biru bila diwarnai dengan zat warna basa dan bewarna terang bila diwarnai dengan zat warna metakromatik. Sel yang mirip basofil sangat banyak dijumpai
dalam jaringan kulit, mukosa saluran nafas dan jaringan ikat. Sel-sel ini disebut mastisit yang mengandung histamin dalam granulnya dan bertanggung jawab
terhadap terjadinya reaksi alergi atau hipersensitivitas. Basofil dalam sirkulasi dan basofil dalam jaringan mempunyai fungsi dan sifat biokimia yang serupa Kresno,
1988.
e. Monosit