Jumlah Sel Darah Putih WBC x 10 x 10

Hasil yang didapat dibandingkan dengan kontrol normal dan kelompok penginduksi. Data orientasi dosis ekstrak terlihat pada Lampiran 12, halaman 93. Hasil uji aktivitas imunostimulan yaitu pengukuran parameter hematologi darah hewan percobaan dapat dilihat pada Lampiran 10, halaman 69 merupakan data mentah yang belum diolah print out dari Cell Dyn-1800. Untuk melihat ada tidaknya perbedaan dari setiap perlakuaan pada tiap kelompok hewan percobaan, maka dilakukan analisis variasi ANAVA menggunakan program SPSS versi 15 terhadap parameter hematologi mencit. Hasil analisis variasi dapat dilihat pada Lampiran 11, halaman 87. Hasil analisis analisis variasi menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan antar parameter hematologi yang digunakan dengan nilai signifikansi p ≤ 0,05. Untuk mengetahui kelompok perlakuan mana yang memiliki efek yang sama atau berbeda antar satu perlakuan dengan perlakuan yang lain dilakukan uji post hoc Duncan untuk semua perlakuan. Hasil uji tersebut dapat dilihat pada Lampiran 11, halaman 89. Hasil yang didapat dalam penelitian ini:

a. Jumlah Sel Darah Putih WBC

Jumlah sel darah putih WBC yang didapat dengan menggunakan alat haematology analyzer Cell-Dyn 1800 dapat dilihat pada Tabel 4.4. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.4 Hasil pengukuran jumlah sel darah putih WBC mencit jantan, n = 6 Perlakuan Jumlah Kontrol normal Kelompok penginduksi Suspensi Ekstrak Daun Sirsak 15 mgkg BB Suspensi Ekstrak Daun Sirsak 25 mgkg BB Suspensi Ekstrak Daun Sirsak 35 mgkg BB Suspensi Stimuno 25 mgkg BB 9,7 2,7 8,2 8,9 9,6 8,2 10,2 2,8 8,6 8,4 10,1 8,0 8,8 3,4 8,3 9,8 9,2 7,4 9,7 3,9 7,7 10,0 9,6 9,1 8,7 3,9 8,0 8,0 9,9 9,6 8,8 4,1 7,6 8,0 8,2 7,5 Rata-rata ± SD 9,317 ± 0,6306 3,467 ± 0,6022 8,067 ± 0,3347 8,85 ± 0,8803 9,433 ± 0,6772 8,3 ± 0,8809 Gambar 4.1 Grafik hasil pengukuran jumlah sel darah putih mencit jantan pada berbagai perlakuan Keterangan: K-1: Kelompok normal K-4: SEDS dosis 25 mgkg BB K-2: Kelompok penginduksi K-5: SEDS dosis 35 mgkg BB K-3: SEDS dosis 15 mgkg BB K-6: SS dosis 25 mgkg BB SEDS= Suspensi Ekstrak Daun Sirsak SS = Suspensi Stimuno 9.317 x 10 3 3.467 x 10 3 8.067 x 10 3

8.85 x 10

3 9.433 x 10 3

8.3 x 10

3 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 K-1 K-2 k-3 k-4 k-5 k-6 J um la h T o ta l Sel Da ra h P utih 1 3 Perlakuan Universitas Sumatera Utara Pada Gambar 4.1 dapat dilihat bahwa peningkatan jumlah sel darah putih bertambah dengan meningkatnya dosis SEDS yang diberikan. Jika dibandingkan dengan kelompok penginduksi, maka SEDS dosis 15, 25, 35 mgkg BB serta SS dosis 25 mgkg BB menunjukkan hasil yang berbeda signifikan. Apabila dibandingkan dengan kontrol normal maka SEDS dosis 15, 25, 35 mgkg BB dan SS dosis 25 mgkg BB menunjukkan jumlah sel darah putih yang berbeda signifikan sedangkan dosis 35 mgkg BB menunjukkan jumlah sel darah putih yang tidak berbeda signifikan dengan kontrol normal. Dapat diartikan bahwa SEDS dosis 15, 25, dan 35 mgkg BB menunjukkan aktivitas imunostimulan dengan meningkatkan jumlah sel darah putih. Pemberian SEDS dosis 35 mgkg BB memberikan efek peningkatan jumlah sel darah putih yang paling baik ditandai tidak adanya perbedaan yang signifikan jumlah sel darah putih dosis ini dengan kontrol normal jumlahnya 9,317 x 10 3 . Kelompok perlakuan SEDS 35 mgkg BB menyamai kelompok perlakuan kontrol normal. Apabila dibandingkan dengan obat imunostimulan yang sudah ada di pasaran yaitu Stimuno ® dengan dosis 25 mgkgBB maka SEDS dosis 15 dan 25 mgkg BB menunjukan hasil yang tidak berbeda signifikan dengan stimuno 25 mgkg BB. Dapat diartikan bahwa pada perlakuan SEDS dan SS dengan menggunakan dosis yang sama yaitu dosis 25 mgkg BB mempunyai aktivitas imunostimulan yang sama dengan ditandai tidak berbeda signifikan dalam peningkatan jumlah sel darah putih. Pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa SEDS dosis 35 mgkg BB merupakan dosis yang paling baik untuk meningkatkan jumlah sel darah putih hewan percobaan yang diinduksi prednison dan disimpulkan juga bahwa SEDS Universitas Sumatera Utara dan obat Stimuno ® terdiri dari ekstrak kering Phyllanthus niruri L. mempunyai aktivitas imunostimulan yang sama bila diberikan dengan dosis yang sama.

b. Jumlah Diferensial Sel Darah Putih

Dokumen yang terkait

Pengaruh Konsentrasi Bubur Buah Sirsak (Annona Muricata L.) Dengan Jahe (Zingiber Officinale Rosc) Dan Konsentrasi Gum Arab Terhadap Mutu Fruit Leather

6 90 107

Pemanfaatan Ekstrak Etanol Daun Srikaya (Annona reticulata L.) Menggunakan Matriks Nata De Coco Dan Gel Dalam Penyembuhan Luka Sayat

2 44 98

Pengaruh Ekstrak-Metanol Daun Sirsak (Annona Muricata Linn) Terhadap Daya Tetas Telus, Mortalitas Dan Perkembangan Larva Aedes Aegypti Linn

3 104 47

Pengaruh Perbandingan Bubur Buah Sirsak (Annona muricata L.) dengan Bubur Bit (Beta vulgaris) dan Konsentrasi Gum Arab terhadap Mutu Fruit Leather

0 48 123

Efek Pemberian Ekstrak Etanol Daun Sirsak (Annona Muricata L.) Sebagai Imunostimulan Terhadap Mencit Jantan Yang Diinduksi Dengan Prednison

0 1 13

Efek Pemberian Ekstrak Etanol Daun Sirsak (Annona Muricata L.) Sebagai Imunostimulan Terhadap Mencit Jantan Yang Diinduksi Dengan Prednison

0 0 2

Efek Pemberian Ekstrak Etanol Daun Sirsak (Annona Muricata L.) Sebagai Imunostimulan Terhadap Mencit Jantan Yang Diinduksi Dengan Prednison

0 1 7

Efek Pemberian Ekstrak Etanol Daun Sirsak (Annona Muricata L.) Sebagai Imunostimulan Terhadap Mencit Jantan Yang Diinduksi Dengan Prednison

0 0 16

Efek Pemberian Ekstrak Etanol Daun Sirsak (Annona Muricata L.) Sebagai Imunostimulan Terhadap Mencit Jantan Yang Diinduksi Dengan Prednison

0 1 3

Efek Pemberian Ekstrak Etanol Daun Sirsak (Annona Muricata L.) Sebagai Imunostimulan Terhadap Mencit Jantan Yang Diinduksi Dengan Prednison

0 0 49