yang tidak larut dalam asam dihitung terhadap bahan yang telah dikeringkan Ditjen POM, 1995.
3.5 Pembuatan Ekstrak Etanol Daun Sirsak EEDS
Pembuatan ekstrak etanol daun Sirsak dilakukan dengan metode maserasi dengan menggunakan pelarut etanol 96. Menurut Depkes, 1979 caranya:
Sebanyak 570 serbuk simplisia dimasukkan ke dalam sebuah bejana, dituangi dengan 4,3 liter etanol, ditutup, dibiarkan selama 5 hari terlindung dari cahaya
sambil sesekali diaduk, diserkai. Ampas dicuci dengan etanol secukupnya hingga diperoleh 5,7 liter. Pindahkan kedalam bejana tertutup, biarkan di tempat sejuk
terlindung dari cahaya selama 2 hari, saring. Pemekatan ekstrak dilakukan dengan alat rotary evaporator pada suhu 40
o
C sampai diperoleh ekstrak kental.
3.6 Pembuatan Bahan Uji
Pembuatan pereaksi mencakup pembuatan suspensi Na-CMC 0,5, pembuatan suspensi prednison dosis 5 mgkgBB, pembuatan suspensi EEDS dosis
15 mgkg BB, 25 mgkg BB, 35 mgkg BB, dan pembuatan suspensi Stimuno
®
dosis 25 mgkg bb.
3.6.1 Pembuatan Suspensi Na-CMC 0,5
Sebanyak 0,5 g Na-CMC ditaburkan dalam lumpang yang berisi ±10 ml air suling panas. Didiamkan selama 15 menit lalu digerus hingga diperoleh massa
yang transparan, lalu digerus sampai homogen, diencerkan dengan air suling, dihomogenkan dan dimasukkan ke labu tentukur 100 ml, dicukupkan volumenya
dengan air suling hingga 100 ml.
Universitas Sumatera Utara
3.6.2 Pembuatan Suspensi Prednison 0,05 SP
Sebanyak satu tablet prednisone 5 mg dihaluskan, diambil dan dimasukkan ke dalam lumpang dan ditambahkan suspensi Na-CMC 0,5 bv sedikit demi
sedikit sambil digerus sampai homogen, volume dicukupkan hingga 10 ml.
3.6.3 Pembuatan Suspensi Stimuno dosis 0,25 SS
Sebanyak 25 mg serbuk Stimuno, diambil dan dimasukkan ke dalam lumpang dan ditambahkan suspensi Na-CMC 0,5 bv sedikit demi sedikit
sambil digerus sampai homogen, volume dicukupkan hingga 10 ml.
3.6.4 Pembuatan Suspensi Ekstrak Etanol Daun Sirsak SEDS
Dalam pengujian akan digunakan 3 variasi dosis yakni dosis 15 mgkg bb, 25 mgkg bb, dan 35 mgkg bb. Sejumlah 15 mg, 25 mg, dan 35 mg ekstrak etanol
daun sirsak masing-masing dimasukkan ke dalam lumpang dan ditambahkan suspensi Na-CMC 0,5 bv sedikit demi sedikit sambil digerus sampai homogen
hingga 10 ml. Diperoleh sediaan ekstrak etanol daun sirsak dengan konsentrasi 0,15, 0,25 dan 0,35.
3.7 Penyiapan Hewan Percobaan
Hewan percobaan yang digunakan dalam penelitian adalah mencit jantan dengan berat badan 30-40 g. Pada metode ini digunakan sebanyak 36 ekor mencit
dibagi dalam 6 kelompok, setiap kelompok terdiri dari 6 ekor mencit. kelompok tersebut adalah: 1 kelompok kontrol normal, 1 kelompok penginduksi, 1
kelompok kontrol positif, 3 kelompok uji. Sebelum pengujian dikondisikan terlebih dahulu selama 1 minggu dengan
kondisi lingkungan, makanan, suhu, dan minuman yang sama. Setelah 1 minggu,
dipilih mencit yang sehat ditandai dengan berat badan yang stabil atau meningkat.
Universitas Sumatera Utara
3. 8 Penentuan Parameter Hematologi
Hewan percobaan dikelompokkan menjadi 6 kelompok, masing-masing terdiri dari 6 ekor hewan percobaan. Kelompok tersebut adalah:
Kelompok I : Kontrol normal, tidak diberi perlakuan. Kelompok II: Kelompok kontrol penginduksi pada hari pertama diinduksi dengan
Suspensi Prednison SP 5 mgkg BB secara oral., pada hari kedua hingga hari kedelapan diberikan suspensi CMC 0,5 per BB
mencithari secara oral. Kelompok III: Kelompok uji, pada hari pertama diinduksi dengan SP 5 mgkg BB
secara oral pada hari kedua hingga hari kedelapan diberikan Suspensi Ekstrak Etanol Daun Sirsak SEDS dengan dosis 15
mgkg BB secara oral. Kelompok IV:Kelompok uji, pada hari pertama diinduksi dengan SP 5 mgkg BB
secara oral pada hari kedua hingga hari kedelapan diberikan SEDS dengan dosis 25 mgkg BB secara oral.
Kelompok V: Kelompok uji, pada hari pertama diinduksi dengan SP 5 mgkg BB secara oral pada hari kedua hingga hari kedelapan diberikan SEDS
dengan dosis 35 mgkg BB secara oral. Kelompok VI: Kelompok uji, pada hari pertama diinduksi dengan SP 5 mgkg
BB secara oral pada hari kedua hingga hari kedelapan diberikan Suspensi Stimuno dengan dosis 25 mgkg BB secara oral.
Universitas Sumatera Utara