Data Penduduk Setempat Kondisi Manusia Di Dua Wilayah

15 seperti jumlah, jenis kelamin, usia, etnis, pendidikan, pekerjaan. Untuk mendapatkan data penduduk yang dibutuhkan dari kedua kelurahan, kami harus mempersiapkan surat-surat izin untuk survey. Proses pengurusan surat izin survey ini merupakan proses yang sangat panjang memakan waktu selama seminggu, dimulai dari pembuatan surat izin survey dari Departemen Arsitektur USU yang ditujukan kepada Badan Penelitian dan Pengembangan Balitbang. Surat izin survey dari Balitbang yang dikeluarkan setelah satu minggu kemudian ini akan digunakan sebagai bukti izin melakukan survey ke kantor Kelurahan Aur dan Hamdan.

1.3.1 Data Penduduk Setempat

Dari proses survey yang dilakukan dikedua kantor Kelurahan dibantu oleh sekretaris lurah kami mendapat beberapa informasi tentang lokasi tapak dan juga didapat beberapa data tentang penduduk di lokasi tapak. Berikut adalah beberapa data yang kami kumpulkan. Tabel 1.1 Data Penduduk Kelurahan Aur dan Kelurahan Hamdan No. Lingkungan Jenis WNI WNI Turunan WNA KK Jumlah Jiwa 1 I L 233 130 - 219 715 P 200 152 - 2 II L 1478 425 2 550 2967 P 601 461 - 3 II L 260 240 - 280 988 P 203 285 - 4 IV L 901 56 - 493 1907 P 888 62 - 5 V L 21 86 - 118 219 P 31 81 - 6 VI L 30 15 - 86 110 P 54 11 - 7 VII L 18 87 - 121 190 P 19 66 - 8 VIII L 297 223 - 310 1300 P 508 272 - 16 9 IX L 202 163 6 170 765 P 201 192 1 10 X L 14 130 - 122 323 P 17 162 - Jumlah 4540 4537 9 2469 9484 Pada tabel berwarna diatas adalah data penduduk yang berada di lokasi tapak. Lingkungan IX merupakan wilayah kelurahan Aur dengan jumlah penduduk 323 orang termasuk 122 kepala keluarga didalamnya, sedangkan lingkungan X merupakan wilayah kelurahan Hamdan dengan jumlah penduduk 765 orang termasuk 170 kepala keluarga didalamnya. Data tentang pendidikan, pekerjaan dan etnis sangat sulit didapat karena data tersebut hanya dijelaskan secara keseluruhan dan tidak terbagi berdasarkan lingkungan masing-masing, sehingga kami harus mendata secara langsung terhadap warga yang tinggal dilokasi tapak tersebut. Berikut adalah data-data yang telah dikumpulkan Jumlah Penduduk Berdasarkan Suku dan Etnis Kelurahan Jawa Minang Melayu Aceh Batak Cina Nias Total Aur 290 2503 210 65 160 362 3590 Hamdan - - - 261 239 219 719 Berdasarkan data diatas kebanyakan warga yang tinggal dikelurahan ini merupakan suku dan etnis Minang. Data Tingkat Pendidikan Penduduk di Kelurahan Aur dan Kelurahan Hamdan No. Tingkat Pendidikan Jenis Kelamin Total LK orang PR orang 1 Usia 3-6 tahun yang belum masuk TK 42 47 89 17 2 Usia 3-6 tahun yang sedang TK play group 86 99 185 3 Usia 7-18 tahun yang tidak pernah sekolah 4 Usia 7-18 tahun yang sedang sekolah 307 328 635 5 Usia 18-56 tahun yang tidak pernah sekolah 6 Usia 18-56 tahun yang tidak tamat SD 208 215 423 7 Usia 18-56 tahun yang tidak tamat SLTP 283 297 580 8 Usia 18-56 tahun yang tidak tamat SLTA 202 696 898 9 Tamat SD sederajat 364 391 755 10 Tamat SMP sederajat 178 489 667 11 Tamat SMA sederajat 514 589 1103 12 Tamat D-1 sederajat 31 26 57 13 Tamat D-2 sederajat 19 17 36 14 Tamat D-3 sederajat 15 7 22 15 Tamat S-1 sederajat 23 29 52 16 Tamat S-2 sederajat 9 7 16 17 Tamat S-3 sederajat 2 2 18 Tamat SLB A 19 Tamat SLB B 20 Tamat SLB C Jumlah 2283 3237 5520 Dari data diatas penduduk dikelurahan ini merupakan tamatan SMAsederajat dan hanya sedikit yang melanjutkannya keperguruan tinggi. Ini dipengaruhi oleh pendapatan keluarga yang tidak mencukupi sehingga setelah tamat SMA warga langsung mencari pekerjaan. Berikut data penduduk berdasarkan mata pencaharian. Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian Kelurahan PNS ABRI POLRI Pensiun TNI Pegawai Swasta Pedagang Buruh Dokter Swasta Bidan Swasta Total Aur 352 122 118 - 1981 2110 1586 - - 6269 Hamdan 199 - - 119 - 9 - 2 3 322 Berdasarkan data diatas mata pencaharian sebagai pedagang lebih banyak dibanding dengan mata pencaharian lainnya diikuti dengan jumlah pegawai swasta dan 18 buruh, inilah yang mengakibatkan pendidikan keperguruan tinggi sangat sedikit dan hanya sampai SMA saja. Dari semua data yang terkumpul dari kedua kelurahan terdapat jumlah penduduk yang berbeda-beda dari total keseluruhan, sehingga tidak ada jumlah total pasti penduduk yang bertempat tinggal di lokasi tapak karena banyaknya penduduk yang keluar masuk kedalam wilayah kelurahan tanpa terdata. Hal ini menyebabkan timbulnya pemukiman yang tidak diinginkan yaitu membuka pemukiman kumuh disepanjang pinggiran sungai deli yang merupakan daerah sempadan sungai yang tidak boleh mendirikan bangunan berdasarkan Peraturan Daerah No. 10 Tahun 2009 Tentang izin mendidikan bangunan IMB disekita daerah aliran sungai DAS dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 38 Tahun 2011 Tentang Sungai, Pasal 9 untuk garis sempadan sungai tidak bertanggul didalam kawasan perkotaan, yaitu sebagai berikut : - Paling sedikit berjarak 10 m dari tepi kiri dan kanan palung sungai sepanjang alur, dalam hal kedalaman sungai kurang dari atau sama dengan 3 m. - Paling sedikit berjarak 15 m dari tepi kiri dan kanan palung sungai sepanjang alur sungai, dalam hal kedalaman sungai lebih dari 3 m sampai dengan 20 m. - Paling sedikit berjarak 30 m dari tepi kiri dan kanan palung sungai sepanjang alur sungai, dalam hal kedalaman sungai lebih dari 20 m. Untuk garis sempadan bangunan terhadap jalan harus berdasarkan Peraturan Pemerintan Kota Medan 2011 dan Dinas Tata Ruang dan Tata Bangunan menyatakan : - Jalan Let.Jend. Suprapto memiliki lebar jalan 26 m, dengan garis sempadan bangunan GSB yaitu 15 m. 19 - Jalan Mangkubumi memiliki lebar jalan 20 m, dengan garis sempadan bangunan GSB yaitu 3 m. - Jalan Badur memiliki lebar jalan 7 m, dengan garis sempadan bangunan GSB yaitu 5 m

1.3.2 Kawasan Perekonomian