Bentukan Massa Rotasi Bangunan

48

5.2.1 Bentukan Massa

Teringat tentang film Alm. Benyamin S yang berjudul “Biang Kerok”, diakhir cerita setelah capek dan lelah mengadu nasib dikota yang didapatkannya hanya kesialan- kesialan, ketika sedang memancing disungai pun dia mendapat kesialan, seharian memancing bukannya dapat ikan malah dapat sebuah sepatu butut. Ternyata sepatu tersebut bukan sembarang sepatu malah membawa sial juga. Setelah sepatu butut tersebut diambil dia langsung membuangnya, sepatu tersebut melayang diudara lalu mengenai pengendara sepeda motor dan terjadilah kecelakaan dan terjadilah cekcok diantara mereka. Hingga akhirnya almarhum pulang kampung dengan membawa sepatu butut tersebut sebagai oleh-oleh untuk istrinya dan kesialan-kesialan lainnya masih terus bermunculan. Gambar 5.8 Diagram bentukan massa 49 Dengan berlatar belakang dari cerita diatas, bentukkan massa mengambil konsep dari sepatu butut yang didapat dari sungai, tetapi bukan berarti untuk mendapat sebuah kesialan namun sebaliknya. Alm. Benyamin S mendapat sebelah sepatu butut dengan nilai negatif, tetapi di dalam konsep memakai sepasang sepatu butut dengan nilai negatif – negatif lalu menghasilkan nilai positif dan mendapat keberuntungan.

5.2.2 Rotasi Bangunan

Bangunan diposisikan mengarah dari timur ke barat untuk menghindari pemanasan bangunan. Dinding yang mendapat sinar matahari langsung hanya pada bagian timur yaitu pada saat pagi hari, dan dinding pada bagian barat mendapat sinar matahari pada saat sore hari. Gambar 5.9 Rotasi bangunan 50 Namun dalam bentukkan massa yang telah diciptakan terdapat masalah, yaitu terdapat sisi bangunan yang mengarah ke utara dan selatan. Untuk menghindari terjadinya pemanasan ruangan pada sisi ini ditambahkanlah shading yang berfungsi untuk menghalangi sinar matahari masuk kedalam ruangan. Jarak yang diberikan oleh balkon dan shading dapat menghindari masalah tersebut.

5.2.3 Balkon dan Shading