Tempat Tinggal, Lingkungan dan Pengaruhnya Hidup Bersama Alam Di Tengah Kota

27 sangat mempengaruhi keduanya, kebutuhan tersebut adalah tempat tinggal. Fungsi utama tempat tingal adalah sebagai tempat berlindung dari berbagai hal, seperti perlindungan dari cuaca, serangan binatang buas, tempat menjaga anak-anak, dan juga tempat beristirahat yang aman dari ancaman dunia luar. Kebutuhan makanan tentu penting juga sebagai sumber nutrisi tubuh untuk menambah energi manusia untuk dapat melakukan aktifitas sehari-hari. Namun, dimana manusia akan makan dengan aman tanpa ada rasa khawatir mendapat serangan dari makhluk lain? Dimana manusia akan menyimpan makanan tanpa ada yang mencurinya? Begitu juga dengan kebutuhan pakaian, dimana manusia akan berganti pakaian? Juga dimanakah manusia akan menyimpan semua pakaian-pakaiannya tersebut? Tentu saja jawabanya adalah rumah, sebuah tempat tinggal yang memberikan perlindungan terhadap manusia, yang memberikan rasa aman dari segala gangguan dari luar.

3.2 Tempat Tinggal, Lingkungan dan Pengaruhnya

Manusia mempunyai satu impian dalam hidupnya yaitu hidup dengan nyaman dan bahagia. Tempat tinggal atau rumah bisa mewujudkan impian tersebut, namun beberapa keadaan bisa merubah tempat tinggal menjadi tidak nyaman dikarenakan oleh faktor-faktor seperti panas, pemanasan global, polusi dimana-mana, lingkungan dan masyarakat sekitar. Karena pengaruh panas dan polusi menjadikan masyarakat lebih banyak menghabiskan waktunya didalam ruangan ketimbang diluar ruangan, ini mempengaruhi kurangnya interaksi dan sosialisasi antar manusia dan masyarakat. Masyarakat selalu memakai kendaraan jika keluar rumah walaupun jaraknya hanya beberapa meter dengan alasan karena panas dan capek, kondisi ini yang 28 mengakibatkan terus melonjaknya kebutuhan akan kendaraan rumah tangga sehingga jalanan semakin ramai dan pada akan kendaraan pribadi. Dengan kendaraan yang sangat padat menyebabkan jalan raya semakin macet saja, polusi udara semakin menumpuk, bumi semakin diperas untuk kebutuhan bahan bakar dan ditambah dengan penipisan lapisan ozon bumi yang menimbulkan pemanasan global. Dengan permasalahan sekarang ini dan demi kepentingan diri sendiri tidak heran manusia mulai lupa dan tidak lagi memperdulikan alam sekitarnya, dengan rusaknya sungai ditambah sampah-sampah yang tercampur didalamnya, penebangan pohon-pohon dan pembakaran hutan untuk membuka lahan baru, bagaimana manusia akan merasa nyaman untuk hidup dibumi ini jika lingkungannya rusak. Dengan semakin canggihnya teknologi ditakutkan sifat sosial dan perduli lingkungan hidup yang dimiliki oleh manusia akan mulai menghilang dimakan zaman yang semakin maju.

3.3 Hidup Bersama Alam Di Tengah Kota

Hidup berasa alam di tengah kota merupakan subtema setelah tema sosiologi perkotaan, tema memiliki arti bahwa manusia hidup dengan lingkungan hidup yang bersih dan sehat walaupun berada ditengah kota yang padat. Dengan bertemakan Alam atau Nature, masyarakat kota nantinya bisa lebih peduli lagi dengan alam sekitar, menjaga dan merawatnya, juga dapat menjadikan masyarakat kota terdorong dan atusias terhadap lingkungan hidup yang tercemar khususnya di kota Pelestarian alam selain memperbanyak tanaman hijau seperti pepohonan yang tidak hanya berfungsi sebagai sumber oksigen untuk pernapasan tetapi juga sebagai peneduh dan relaksasi mata dari ketegangan dan kejenuhan, bangunan juga bisa 29 mendukung pelestarian alam dengan memanfaatan teknologi, material dinding yang lebih ramah lingkungan dan tidak menyerap panas dapat diterapkan pada bangunan. Juga pemanfaatan teknologi panel surya yang bisa menghasilkan energi dari matahari yang akan digunakan sebagai energi cadangan bangunan. Lalu teknologi yang baru-baru ini dikembangkan dari berbagai perguruan tinggi dalam rangka membersihkan sungai yang penuh sampah, ini inovasi canggih untuk melancarkan pelestarian sungai deli.

3.4 Penerapan Tema Pada Bangunan Dan Lingkungan