69 -
Tempat berlindung – karena terdapat dinding masif yang menutupi bangunan -
Tempat pameran – karena terdapat banyak objek yang dipamerkan didalam podium bangunan.
Guna :
- Tempat tinggal
- Tempat rekreasi
- Tempat berjualan
- Tempat belanja
- Tempat beristirahat sejenak
Sumber: Bani, E. 2013
6.2 Utilitas Menurut Ilmu Bangunan
Kemudian utilitas bangunan berdasarkan ilmu bangunan adalah suatu kelengkapan fasilitas bangunan yang digunakan untuk dapat menunjang tercapainya
unsur-unsur kenyamanan, kesehatan, keselamatan, keamanan, komunikasi, dan mobilitas bangunan. Perancangan utilitas tersebut terdiri dari, sanitasi, elektikal, pengkondisian
udara, sampah, keamanan, dan penanggulangan kebakaran.
6.2.1 Sanitasi
Sanitasi pada bangunan terdiri dari air bersih, air kotor cair, air kotor padat dan sampah. Air bersih, air kotor cair dan air kotor padat dimasukkan dalam rencana
plumbing dan dibagi menjadi tiga shaft untuk masing-masing air dan limbah, lalu peletakan shaft plumbing ini dibagi dua yang terdapat pada tiap core bangunan.
Sumber air bersih utama bangunan berasal dari PDAM Perusahaan Daerah Air Minum. Air bersih ditampung dalam wadah yang besar yaitu pada tangki air yang
70 ditempatkan pada atap juga pada basemen bangunan. Air bersih akan dibagi untuk
kebutuhan tiap hunian dan juga kolam. Air kotor cair atau limbah cair yang merupakan air bekas seperti mandi dan mencuci yang dibuang dikumpulkan pada suatu wadah yaitu
water treatment atau mendaur ulang kembali air untuk keperluan lainnya seperti air untuk menyiram tanaman dan juga untuk kebutuhan air sprinkle untuk sistem kebakaran pada
bangunan bangunan. Jika air yang dihasilkan dari hasil filtrasi pada water treatment berlebih maka air akan dibuang ke riol kota atau langsung kesungai, karena air sudah
melalui proses filtrasi sebelum dibuang maka air tidak akan mencemari sungai. Air kotor padat atau limbah padat yang dibuang dari tiap hunian langsung disalurkan menuju
pembungan setelah itu akan dibuang kedalam septictank.
Gambar 6.1 Skema Sanitasi
71
6.2.2 Elektrikal
Energi listrik bangunan berasal dari PLN Perusahan Listrik Negara yang dibagi berdasarkan area dan fungsi yang berbeda-beda seperti listrik untuk taman, podium
sebagai area mall dan basement, lalu hunian pada tower. Penyaluran utama energi listrik ditempatkan pada shaft elektrikal pada core bangunan sama halnya dengan shaft air atau
plumbing. Selain bersumber dari PLN, bangunan telah menyiapkan alat untuk menghasilkan energi listrik sebagai pendukung dan cadangan untuk bangunan, alat
tersebut berupa generator set atau genset dan juga solar cells atau panel surya yang menghasilkan energi listrik dari sinar matahari. Dengan adanya alat-alat ini energi listrik
bangunan tidak akan terganggu bila terjadi pemadaman lisrik secara tiba-tiba dari pihak PLN.
Gambar 6.2 Skema Pengolahan Limbah Cair Sumber : Nusa, IS. Haryoto, I. Nugro, R. Arie, H. 2015
72
6.2.3 Pengkondisian Udara