“Ya menghiburnya kayak apa yang dia sukalah. Mau ngapain mau bermain ya itu aja sih yang bisa kami lakukan disini”
Partisipan 6
3.4. Manfaat dalam menerapkan atraumatic care pada anak
Berdasarkan analisa data didapatkan ada 3 bagian manfaat dalam menerapkan atraumatic care pada anak yaitu 1 manfaat yang dirasakan anak, 2 manfaat yang
dirasakan perawat, 3 manfaat yang dirasakan keluarga. 1.
Manfaat bagi anak Partisipan dalam penelitian ini mengungkapkan bahwa manfaat dalam
menerapkan atraumatic care bagi anak meliputi mengurangi rasa nyeri dan trauma, mengurangi beban fisik dan psikologis, anak tidak menangis, anak nyaman dengan
perawat, anak semangat saat didampingi orangtua, rasa takut berkurang dan anak tenang dan rileks.
a. Mengurangi rasa nyeri dan trauma
Tiga dari delapan partisipan dalam penelitian ini mengatakan bahwa anak merasakan manfaat penerapan atraumatic care adalah nyeri dan trauma yang
dirasakan anak berkurang. Hal ini sesuai dengan pernyataan berikut : “AC itu cara perawat atau asuhan keperawatan kepada anak agar
mereka tidak trauma atau mengurangi nyeri selama dirawat di RS”
Partisipan 1 “Tapi memang kalo untuk anak ya kita lakukan cara supaya dia
tidak nyeri selama tinda kan”
Partisipan 4 “Itulah supaya ga trauma terhadap pelayanan kan”
Universitas Sumatera Utara
Partisipan 8 b.
Anak tidak menangis Dua dari delapan partisipan dalam penelitian ini mengatakan bahwa anak
tidak menangis lagi saat atraumatic care diterapkan dalam perawatan. Hal ini sejalan dengan pernyataan berikut :
“Mau masuk obatpun dia yang bilang “Masukkan obat saya suster.” Gitu. Gak menangis lagi.”
Partisipan 2 “Itulah yang kubilang jadi dia gak nangislah lagi.”
Partisipan 4 c.
Anak nyaman dengan perawat Dua partisipan dalam penelitian ini mengatakan bahwa anak nyaman dengan
perawat sebagai manfaat dalam menerapkan atraumatic care. Anakpun senang dan mau diarahkan oleh perawat sesuai dengan pernyataan berikut :
“Nyamanlah. Pasti mereka bilang “Bu aku boleh nangis sedikit kan bu?” “Iya boleh tapi jangan digoyang-goyangkan ya
tangannya.” “Udah bu, ini bu.” Partisipan 3
“Kekmana kita senang diapun ikut senang. Kek mana dia merasa nyaman gitu aja.”
Partisipan 6 d.
Anak semangat saat didampingi orangtua Kehadiran orangtua selama proses tindakan pada anak adalah faktor yang
membuat anak semangat dan tidak merasa takut lagi. Salah satu partisipan menyatakan hal tersebut sejalan dengan pernyataan partisipan berikut :
Universitas Sumatera Utara
“Kalo ada disitu orangtuanya mamaknya atau bapaknya salah satu kan semangat. Jadi diapun kalo kita melakukan tindakan
diapun tidak
merasa takut.
Karena selalu
didampingi orang
tuanya.” Partisipan 7
e. Rasa takut berkurang
Dua partisipan dalam penelitian ini mengatakan bahwa manfaat dalam menerapkan atraumatic care bagi adalah rasa takut yang dirasakan anak berkurang.
Hal ini sesuai dengan pernyataan berikut : “Nampak-nampak. Jadi, rasa takutnya itu berkurang.”
Partisipan 7 “Iya makanya jarang anak yang takut.”
Partisipan 8 f.
Anak tenang dan rileks Dua orang partisipan dalam penelitian ini mengatakan anak menjadi tenang
dan rileks ketika perawat menerapkan atraumatic care bagi mereka. Hal ini sejalan dengan pernyataan berikut :
“Ketenangan ada. Dia merasakan ketenangan.” Partisipan 5
“Dia agak tenang merasa rileks kadang-kadang dia gak sadar udah siap dikerjain.”
Partisipan 8
2. Manfaat bagi perawat
Partisipan dalam penelitian ini mengungkapkan bahwa manfaat dalam menerapkan atraumatic care bagi perawat yaitu: anak mencari perawat yang
Universitas Sumatera Utara
dikenalinya untuk melakukan prosedur, anak akrab dan lebih dekat dengan perawat, perawat puas dengan hasil pekerjaan, perawat senang, dan tindakan lebih
cepat selesai. a.
Anak mencari perawat yang dikenalinya untuk melakukan tindakan keperawatan
Beberapa partisipan dalam penelitian ini mengatakan bahwa manfaat yang dirasakan mereka dalam menerapkan atraumatic care adalah anak mencari perawat
yang diketahuinya tidak sakit dalam memasang infus untuk melakukan tindakan keperawatan pada dirinya. Hal ini sejalan dengan pernyataan partisipan berikut :
“Pasti kalo kita bagus buat anak itu dalam menginfus umpamanya selanjutnya kita dicari dia pas menginfus”
Partisipan 1 “Yang jualan parfum itulah yang infus aku.” Jadi gak suka dia
sama perawat-perawat lain jadi dicari- carinya aku.”
Partisipan 4 “Kadang-kadang kalo dia gak merasakan sakit sama perawat A,
dia besoknya cari perawat si A juga.Ditandainya siapa yang gak sakit menginfus.”
Partisipan 6 “Mau sama ibulah. Sama ibu ajalah ya infus dululah bu baru ibu
pulang.” “Kenapa?Kan ada dinas malam.” “Sama ibu ajalah.” Partisipan 8
b. Anak akrab dan lebih dekat dengan perawat
Lima dari delapan partisipan dalam penelitian ini menyatakan bahwa manfaat dalam menerapkan atraumatic care bagi perawat juga membuat hubungan anak
Universitas Sumatera Utara
semakin dekat dan lebih akrab dengan perawat. Hal ini sesuai dengan pernyataan berikut :
“Anaknya jadi dekat dengan perawat dan dokter. Mau masuk obatpun dia bilang sendiri.”
Partisipan 2 “…buktinya asal kita jumpa misalnyakan “Salam ya.”
Disalamnya kita diciumnya. Berarti emang dia mendapat respon yang baik juga terhadap hubungan yang kita lakukan tadi.”
Partisipan 3 “Dia mau dekat dengan saya. Dia mau saya salam. Dia diciumpun
mau.” Partisipan 5
“Setiap ketemu pasti disapa. “Ibu Fatma Ibu Fatma.” Kalau dia tidak terpasang infus dia datang ke tempat perawat.”
Partisipan 6 “Dia kan suka warna-warni. Udah berterima kasih kali dia
dikasih pulpen sayanglah dia jadi dekat sama ku.”
Partisipan 8
c. Perawat puas dengan hasil pekerjaan
Beberapa partisipan dalam penelitian ini juga mengungkapkan bahwa mereka puas dengan hasil pekerjaan yang dilakukan saat perawat menerapkan atraumatic
care pada anak. Kepuasan tersebut dirasakan setelah tindakan keperawatan tuntas dikerjakan dan anak juga tidak merasakan takut terhadap tindakan yang dilakukan.
Hal ini sejalan dengan pernyataan partisipan berikut : “Kalo manfaatnya ke perawatnya namanya gini kalo kita kerja
bagus pasti kita puas pulang gada beban” Partisipan 1
Universitas Sumatera Utara
“Diapun capeknya kan nangis tapi akhirnya puaslah sama kerjaan kita, kitapun puas juga”
Partisipan 4 “Saya puas. Kalo saya mengerjakan pasien itu tidak tuntas. Saya
kecewa pulang. Kesitu aja pikiran kita.”
Partisipan 7 “Karena pekerjaan kita tuntas anak gak takut itulah buat senang
dan ada kepuasan sendiri.” Partisipan 8
d. Perawat senang
Tiga dari delapan partisipan dari penelitian ini mengungkapkan bahwa perawat senang dalam menerapkan atraumatic care pada anak karena anak dapat
lebih diam dan tenang saat perawat melakukan tindakan keperawatan. Hal ini sejalan dengan pernyataan partisipan berikut :
“Ya kalo dia bisa berhasil kita diamkan kita senanglah. Jadi apa yang kita rasakan kalo anak itu bisa kita pengaruhi ya kita merasa
senang.” Partisipan 3
“Manfaatnya istilahnya ya karena saya sudah senang di anak ini saya senanglah gitu pokoknya.”
Partisipan 4 “Merasa senang. Kalo anak-anak itu bisa dikerjain dapat terapi
rasanya dia gak terbeban dan bahagia kita pun ikut senang.” Partisipan 8
e. Tindakan lebih cepat selesai
Empat dari delapan partisipan juga mengatakan bahwa dengan menerapkan atruamtic care pada anak tindakan keperawatan lebih cepat selesai dilakukan. Hal ini
dikarenakan anak lebih dekat dan mau bekerja sama dengan perawat, sehingga
Universitas Sumatera Utara
perawat lebih mudah untuk melakukan tindakan keperawatan yang sejalan dengan pernyataan partisipan berikut :
“Pasti manfaatnya ya lebih mudah didapatkan. Lebih mudah jadinya dipasang lebih cepat selesai. Setiap anak yang kerja sama
lebih cepat didapatkan” Partisipan 3
“Ya lebih cepatlah memang kalo apa kita bisa dekat ama anak ama dia care cepatlah kerjaan selesai daripada yang susah diatur
gitu
Partisipan 4 “Memudahkan kami melakukan tindakan . Mempermudahkan kami
supaya cepat selesai pekerjaan” Partisipan 6
“Otomatislah kalo kita care sama mereka otomatis si anak itupun eceknya untuk pengobatan itu mereka gampang mendapatkan
informasi dari kita atau obatnya cepat masuk.” Partisipan 7
3. Manfaat bagi keluarga
Partisipan dalam penelitian ini menjelaskan bahwa manfaat dalam menerapkan atraumatic care bagi keluarga yaitu keluarga puas, keluarga senang atas
tindakan perawat, keluarga tenang bersama perawat dan keluarga lebih mudah berkomunikasi dengan perawat.
a. Keluarga puas
Dua partisipan dalam penelitian ini mengatakan bahwa keluarga puas atas implementasi yang dilakukan perawat yang dilakukan dengan menerapkan atraumatic
care. Hal ini sesuai dengan pernyataan berikut :
Universitas Sumatera Utara
“Kalo untuk keluarga ya pasti mereka puas kalo implementasi kita baik”
Partisipan 1 “Puas memang mereka dek.”
Partisipan 4 b.
Keluarga senang atas tindakan perawat Dua dari dalam peneliti delapan partisipan lainnya juga menyatakan bahwa
manfaat dalam menerapkan atraumatic care selain keluarga puas mereka juga senang atas implementasi yang dilakukan oleh perawat. Hal ini sejalan dengan pernyataan
berikut : “Kalo kita implementasikan dengan bagus kan keluarganya
senang juga.” Partisipan 1
“Senanglah dia. Beberapa orang saya liat ya. “Trimakasih ya bu. Saya sudah mengerti saya sudah paham.”Begitu”
Partisipan 5 c.
Keluarga tenang bersama perawat Beberapa partisipan lainnya dalam penelitian ini mengatakan bahwa manfaat
dalam menerapkan atraumatic care lainnya adalah keluarga tenang dan yakin untuk bekerjasama dengan perawat karena perawat dapat menerangkan tentang kondisi
yang dialami anaknya dengan jelas dan dapat dimengerti. Hal ini sesuai dari pernyataan berikut :
“Dan orangtuanya akan merasa tenang juga. Karena dia yakin kalo anak itu mau kerja sama mau menerima apa yang diucapkan
susternya gak payah masangnya.” Partisipan 3
Universitas Sumatera Utara
“Bu setelah ibu terangkan baru saya mengerti. Kalo gak ibu terangkan saya pikir kalo ga disembuhkan cepat mencretnya ntah
gimana anak saya. Berarti itu ya bu.” Jadi ada ketenangan sama dia saat saya terangkan.”
Partisipan 5 d.
Keluarga lebih mudah berkomunikasi dengan perawat Salah satu dari delapan partisipan juga menyatakan bahwa keluarga lebih
mudah mengenali dan berkomunikasi dengan perawat sebagai manfaat dalam menerapkan atraumatic care pada anak mereka. Hal ini sejalan dengan pernyataan
berikut : ……lebih mudah berkomunikasi. “Bu, ini anakku terlepas infusnya
dia mau terapi pasangin ya.” Kan diapun lebih mudah mencari perawatnya yang gimana gitu kan. Yang baiklah.
Partisipan 6
3.5 Kendala dalam menerapkan atraumatic care pada anak