Melibatkan orangtua dalam perawatan anak

3.1. Melibatkan orangtua dalam perawatan anak

Berdasarkan analisa data didapatkan bahwa terdapat 2 cara dalam melibatkan orangtua dalam perawatan anak yaitu 1 melakukan metode rooming in, 2 berkomunikasi dengan orangtua untuk memberikan informasi. 1. Melakukan metode rooming in Partisipan dalam penelitian ini menyatakan bahwa salah satu cara melibatkan orangtua dalam perawatan anak adalah dengan melakukan metode rooming in. Metode ini dilakukan dengan mengizinkan orangtua selalu mendampingi anak selama di ruangan, mengarahkan orangtua memegang anak dalam tindakan, mengarahkan orangtua untuk menjelaskan kepada anak alasan mereka dirawat di rumah sakit, dan mengizinkan orangtua membawa anak jalan-jalan ke luar ruangan. a. Mengizinkan orangtua selalu mendampingi anak di ruangan Lima dari delapan partisipan dari penelitian ini menjelaskan bahwa mereka tidak membatasi kehadiran orangtua namun mengizinkan orangtua mendampingi anak di ruangan selama 24 jam. Hal ini sesuai dengan pernyataan berikut : “Jadi kalo yang anaknya dirawat itu pastinya orangtuanya diwajibkan ikut ke ruangan untuk menemani anaknya itu.” Partisipan 1 “Iya disini orangtua tetap bersama anaknya 24 jam” Partisipan 3 “Iya karena disini terutama lagi kita kan gak bisa mendampingi anak 24 jam jadi dia 1 orang keluarga harus menunggu pasien jangan meninggalkan pasien.” Partisipan 5 Universitas Sumatera Utara “Kalo orangtua selama ini gak pernah dibatasi. Pokoknya setiap seluruh pasien ada yang menjaga.” Partisipan 6 “Orangtua gak dibatasi di dalam ruangan.” Partisipan 7 b. Mengarahkan orangtua memegang anak dalam tindakan Beberapa partisipan mengatakan bahwa orangtua juga dilibatkan dengan mengarahkan mereka untuk memegang anak dalam tindakan yang dilakukan oleh partisipan. Upaya ini dilakukan agar anak tetap aman dan orangtua dapat memberikan pengertian kepada anaknya. Hal ini sesuai dengan pernyataan berikut : “Pendekatan dibujuk, enggak juga dipaksa. Namun dengan ketentuan dipegangi orangtua dipegangi petugas supaya bisa masuk obat.” Partisipan 3 “Itu ya kita libatkanlah orangtuanya memegang anaknya. Biar aman” Partisipan 5 “Dibantunya dipegangi tangannya mereka juga kasih pengertian ke anaknya.” Partisipan 8 c. Mengarahkan orangtua untuk menjelaskan kepada anak alasan mereka dirawat di rumah sakit Salah satu partisipan mengatakan bahwa orangtua juga perlu dilibatkan untuk menjelaskan kepada anak alasan mereka dirawat di rumah sakit sesuai dengan pernyataan partisipan berikut : “Orangtua dikasih pengarahan bahwa orangtua harus memberi pemahaman bagi anaknya dia harus singgah di rumah sakit tinggal di rumah sakit. ” Universitas Sumatera Utara Partisipan 8 d. Mengizinkan orangtua menggendong anak untuk dibawa jalan-jalan ke luar ruangan Empat dari delapan partisipan dalam penelitian ini mengizinkan orangtua menggendong anak untuk dibawa jalan-jalan ke luar ruangan saat anak sudah mulai gelisah. Hal ini sejalan dengan pernyataan berikut : “Kalo umpamanya anaknya udah gelisah di ruangan itu kita suruh gendong aja ama orangtuanya “Gendong aja ya bu tengok-tengok ya bu”. Nanti digendong mamaknyalah itu jalan-jalan.” Partisipan 1 “Paling dikasih izin permisi jalan-jalan itu pasiennya beberapa jam kemudian masuk RS lagi.” Partisipan 2 “Ya dibawa keluar sama keluarganya sekitar rumah sakit bisa aja. Ada kursi roda jalan-jalan digendong orangtuanya sekitar taman itu ajalah.” Partisipan 3 “Boleh kok dibawa jalan-jalan sama orangtuanya kita suruh kalo kita kan gada waktu bawa mereka jalan.” Partisipan 7 2. Berkomunikasi dengan orangtua untuk memberikan informasi Partisipan dalam penelitian ini mengatakan bahwa selain melakukan metode rooming in, melibatkan orangtua dalam perawatan anak dapat dilakukan dengan cara lain yakni berkomunikasi dengan orangtua untuk memberikan informasi. Informasi yang diberikan adalah tindakan yang akan dilakukan pada anak, penyakit, dan pengobatan anak, serta penkes dalam merawat anak di ruangan. Universitas Sumatera Utara a. Memberitahu tindakan yang dilakukan pada anak Salah satu partisipan dalam penelitian ini mengatakan bahwa berkomunikasi dengan orangtua untuk mmberikan informasi adalah dengan memberitahu mereka tindakan apa yang akan dilakukan oleh perawat pada anak. Hal ini sesuai dengan pernyataan berikut : “Kalo ke orangtuanya dikasitaulah, “Anak ibu mau diinfus ya mau kita pasang infus.” Partisipan 8 b. Memberikan informasi pada orangtua tentang penyakit dan pengobatan anak Dua dari delapan partisipan dalam penelitian ini menyatakan bahwa memberikan informasi pada orangtua tentang penyakit dan pengobatan anak agar orangtua mengetahui dan mengerti tentang masalah anaknya. Hal ini sejalan dengan pernyataan berikut : “Kalo ada agak-agak itu kita informed consentlah keluarganya dijelaskan penyakit anaknya terapinya apa yang mau dikasih” Partisipan 1 “Saya tanya itu masalah datang ke rumah sakit kenapa baru saya terangkan bagaimana perjalanan penyakit itu dan penanganannya bagaimana. Kita punya proses awal pengobatan sampai nanti kita akhir. Itu kujelaskan semua dari awal sampai akhir kujelaskan semua supaya dia ngerti” Partisipan 5 c. Memberikan penkes pada orangtua dalam merawat anak di ruangan Tiga dari delapan partisipan dalam penelitian ini menyatakan bahwa dalam proses perawatan perlu memberikan penkes pada orangtua dalam merawat anak di Universitas Sumatera Utara ruangan. Penkes yang diberikan tersebut adalah bagaimana hidup sehat, menjaga infus dan NGT, mobilitas dan hygienis pasien dan lainnya. Hal ini sejalan dengan pernyataan partisipan berikut: “Kita sambil edukasi bagaimana hidup sehat. Bagaimana hidup selanjutnya. Bagaimana kalo diinfus gaboleh tangannya digoyang- goyang” Partisipan 3 “Itu wajib kasih edukasi sama keluarga pasien. “Bu jaga infusnya ya. Payah mencari uratnya kan kecil-kecil. Posisi anaknya begini posisinya harus bagus ya bu.” Partisipan 4 “Iya semuanya sekalian mobilisasinya hygienisnya dikasih tau. Dan pergantianpun dikasih tau. Infus kalo udah tiga hari harus diganti. NGT juga tujuh hari harus diganti.” Partisipan 5

3.2. Mengatasi kecemasan ketakutan pada anak