Instrumen kedua merupakan panduan wawancara berisi 6 pertanyaan yang diajukan seputar pengalaman perawat dalam menerapkan atraumatic care pada
anak yang menjalani hospitalisasi Lampiran 4. Instrumen panduan wawancara ini telah divalidasi oleh salah satu dosen pakar Keperawatan Anak di Fakultas
Keperawatan Universitas Sumatera Utara yaitu Dewi Elizadiani Suza S.Kp., MNS., Ph. D Lampiran 5. Hasil dari validasi pertanyaan tersebut didapatkan
enam pertanyaan yang dibuat peneliti telah clear, credible, dan relevant dengan judul penelitian yang akan dilakukan.
6. Pengumpulan data
Setelah mendapatkan izin dari bagian pendidikan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara dan memperoleh ethical clearance dari Komisi Etik
Penelitian Kesehatan, Fakultas Keperawatan Sumatera Utara, peneliti meminta izin RSUP. H.Adam Malik Medan untuk melakukan penelitian. Selanjutnya
peneliti mengambil data perawat anak yang menerapkan atraumatic care pada anak yang menjalani hospitalisasi untuk memperoleh data calon partisipan.
Kemudian, peneliti melakukan pilot study. Pilot study adalah suatu cara untuk melakukan studi awal dalam skala kecil atau suatu tes yang digunakan sebagai
persiapan untuk penelitian kualitatif Polit Beck, 2012. Pilot study dilakukan dengan cara mewawancarai seorang perawat anak di RSUP H. Adam Malik
Medan yang dapat dijadikan subjek penelitian partisipan. Pilot study pada penelitian ini dilakukan untuk menguji apakah peneliti sebagai instrumen sudah
cukup baik dalam melakukan wawancara dan melakukan analisa data kualitatif.
Universitas Sumatera Utara
Setelah melakukan pilot study, hasil wawancara dari pilot study dibuat dalam bentuk transkrip. Selanjutnya dikonsultasikan dengan pembimbing. Setelah
mendapat persetujuan pembimbing, kemudian peneliti melanjutkan wawancara kepada partisipan berikutnya.
Setelah pilot study dilakukan, peneliti melakukan wawancara kepada partisipan. Proses wawancara dimulai dengan melakukan prolonged engagement
yaitu dengan cara mengadakan 2-3 kali pertemuan karena keterbatasan waktu yang dimiliki oleh partisipan. Akan tetapi, peneliti tetap memanfaatkan waktu
yang telah disediakan oleh partisipan untuk melakukan prolonged engagement. Dengan demikian, antara peneliti dan partisipan tumbuh hubungan saling percaya
dan memiliki keterkaitan yang lama sehingga akan semakin akrab, semakin terbuka dalam memberikan informasi dan informasi yang diperoleh akan lebih
lengkap. Pada tahap ini, peneliti memperkenalkan diri, menjelaskan maksud, tujuan dan pengumpulan data yang dilakukan terhadap partisipan.
Langkah selanjutnya, setelah partisipan bersedia untuk diwawancarai maka partisipan diminta membaca dan mengisi lembar persetujuan dan data demografi
untuk mendapatkan data dasar kemudian peneliti melakukan wawancara mendalam atau in-dept interview. In depth interview adalah salah satu cara
pengumpulan data melalui percakapan dan proses tanya jawab antara peneliti dengan partisipan yang bertujuan untuk memperoleh pengetahuan tentang makna-
makna subjektifitas yang dipahami oleh individu Polit Beck, 2012. Pada metode ini peneliti dan partisipan bertemu secara langsung untuk mendapatkan
informasi secara jelas dengan tujuan mendapatkan data yang dapat menjelaskan
Universitas Sumatera Utara
permasalahan penelitian. Dalam hal ini wawancara dilakukan di RSUP H.Adam Malik Medan.
Setelah peneliti melakukan wawancara dengan partisipan, peneliti membuat transkrip hasil wawancara setiap kali selesai wawancara. Peneliti
mengelompokan data dan menguraikan data kedalam bentuk narasi kedalam bentuk tema, sub tema dan kategori yang utama. Kemudian peneliti membahas
ulang hasil penelitian sesuai dengan analisa data yang telah dilakukan. Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan kepada delapan partisipan.
7. Analisa Data