Mengurangi rasa nyeri pada anak

Selain pengalaman tersebut, penelitian ini juga mengungkapkan manfaat dan kendala dalam menerapkan atraumatic care pada anak.

3.2. Mengurangi rasa nyeri pada anak

Berdasarkan analisa data didapatkan ada 4 cara dalam mengurangi rasa nyeri pada anak menurut partisipan yaitu 1 berkolaborasi dengan dokter dalam penatalaksanaan farmakologi, 2 melakukan intervensi mandiri 1. Berkolaborasi dengan dokter dalam penatalaksanaan farmakologi Partisipan dalam penelitian ini menyatakan bahwa salah satu cara mengatasi nyeri pada anak adalah berkolaborasi dengan dokter dalam penatalaksanaan farmakologi. Analgesik yang diberikan sebagai hasil kolaborasi dengan dokter berupa ketorolac toradol, paracetamol, dan kodein. a. Memberikan ketorolac toradol atas intruksi dokter Beberapa partisipan dalam penelitian ini menyatakan mereka berkolaborasi dengan dokter dalam memberikan ketorolac toradol pada anak saat mengalami nyeri berat. Hal ini sesuai dengan pernyataan berikut : “Biasanya ketorolac, tergantung intruksi dokter. Bisa ketorolac bisa toradol yang sering” Partisipan 1 “Kalo udah tingkat nyeri berat dikasih obat sama dokter. Umpamanya kalo udah nyeri kan udah dikasih ama dokter ketorolaclah kita kasih” Partisipan2 Universitas Sumatera Utara b. Memberikan paracetamol atas intruksi dokter Tiga dari delapan partisipan dalam penelitian ini juga mengatakan mereka memberikan paracetamol atas intruksi dokter untuk diberikan pada anak yang mengalami nyeri ringan sampai sedang seperti peryataan partisipan berikut : “Kalok nyerinya masih menengah ke bawah masih pake paracetamol” Partisipan 1 “Kalo kira-kira susah mendapatkannya, kita kasih paracetamol. Biar jangan terasa nyeri kali dia. Partisipan 7 “Melaporlah sama dokter kalau terlalu kesakitan. Dikasih paracetamol untuk nyeri ringan” Partisipan 8 c. Memberikan kodein atas intruksi dokter Beberapa partisipan lainnya dalam penelitian ini juga mengatakan bahwa mereka memberikan kodein sesuai petunjuk dokter yang diberikan jika anak mengalami nyeri berat. Hal tersebut dinyatakan mereka seperti : “Hmm biasanya dikasih obat kalo pasien nyeri berat kodein sesuai petunjuk dokter” Partisipan 2 “Tapi kalo udah nyeri hebat dikasih analgesik diberi pemberian paling sedikit kodein” Partisipan 3 2. Melakukan intervensi mandiri Partisipan dalam penelitian ini menyatakan bahwa dalam mengurangi rasa nyeri pada anak dengan melakukan beberapa intervensi mandiri seperti mengajarkan Universitas Sumatera Utara teknik relaksasi napas dalam, memfasilitasi anak menonton TV, melakukan kompres air hangat untuk meredakan nyeri pemasangan infus dan mengajak anak untuk bermain. a. Mengajarkan teknik relaksasi napas dalam Tiga dari delapan partisipan dalam penelitian ini mengatakan bahwa mereka mengajarkan pada anak teknik napas dalam untuk mengatasi nyeri saat perawat melakukan tindakan pada anak. Hal ini sejalan dengan pernyataan berikut : “Tapi kalo udah besar kita bilang “Gak sakit ya nak sebentar. Tenang tenang. Tarik nafas tenang udah ya jangan meronta.” Partisipan 3 “Sakit ya nak sakit sedikit sebentar.Tahan napas ya? Tarik napas sebentar.” Gitulah kubilang.” Partisipan 5 “Makanya sebelum tindakan kita lakukan kita apa dulu ajari dulu. “Nanti sakit dulu ya nak,tahan sedikit ya nak. Tarik napas dek. Biar cepat dapat.” Gitu.” Partisipan 7 b. Memfasilitasi anak menonton TV Salah satu dari delapan partisipan menyatakan satu dari empat intervensi mandiri yang dilakukan untuk mengatasi nyeri anak yaitu dengan memfasilitasi anak menonton TV seperti pernyataan partisipan berikut : “Kalo nggak yang ada di ruangan khusus kayak nomor 39 itu ada TV itu. Bisa kita kasih nonton TV.” Partisipan 6 Universitas Sumatera Utara c. Melakukan kompres air hangat untuk meredakan nyeri pemasangan infus Dua dari delapan partisipan dalam penelitian ini juga mengatakan bahwa mereka pernah melakukan kompres air hangat untuk meredakan nyeri pemasangan infus yang dirasakan anak. Hal ini sejalan dengan pernyataan partisipan berikut : “Kalo yang ringan diapa ajalah kan biasa nyeri pas dibuka infusnya, dikompres hangat ajalah tangannya itu” Partisipan 4 “Kalo udah terjadi bengkak ya dikompres karena terlalu diinfus mungkin.” Partisipan 8 d. Mengajak anak untuk bermain Empat dari delapan partisipan dalam penelitian ini menyatakan bahwa bentuk lain intervensi mandiri yang dilakukan dalam mengurangi rasa nyeri pada anak adalah dengan mengajak anak bermain. Hal ini dilakukan untuk menghibur anak dengan permainan yang dibawa sendiri atau bermain bersama perawat sesuai dengan pernyataan partisipan berikut : “Diperbolehkan kok banyak pasien yang bawa boneka bawa mobil-mobilan ke dalam ruangan” Partisipan 1 “Perawat juga bisa kasih hiburan bagi dia karna nanti ada terapi bermain dan perawat berkomunikasi yang apapun dia inginkan bisa disesuaikan.” Partisipan 3 “Saya emang bisa bermain mengajak bermain dengan anak-anak pada saat tertentu” Partisipan 5 Universitas Sumatera Utara “Ya menghiburnya kayak apa yang dia sukalah. Mau ngapain mau bermain ya itu aja sih yang bisa kami lakukan disini” Partisipan 6

3.4. Manfaat dalam menerapkan atraumatic care pada anak