mengalami  peningkatan,  sedangkan untuk laba ditahannya  mengalami penurunan pada tahun 2008, sehingga ketergantungan perusahaan terhadap sumber eksternal
guna mendanai aktivanya yang berasal dari kreditur tinggi. Perusahaan  dengan
X  tertinngi  adalah  Delta  Djakarta  Tbk  pada  tahun 2010  sebesar  5.1496.  Hal  ini  berarti  perusahaan  tersebut  pada  tahun  2010
mengakumulasikan  hutang  terhadap  modal  sendiri  lebih  dibandingkan  dengan perusahaan lainnya.
4.1.5 Sales to Total Assets
Rasio  ini  menunjukkan  apakah  perusahaan  menghasilkan  volume  bisnis yang  cukup  dibandingkan  investasi  dalam  total  aktivanya.  Rasio  ini
mencerminkan  efisiensi  manajemen  dalam  menggunakan  keseluruhan  aktiva perusahaan  untuk  menghasilkan  penjualan  dan  mendapatkan  laba.  Berikut  tabel
perhitungan Sales to Total Assets
Tabel 4.5 Sales to Total Assets
Tahun 2007 – 2011
No Nama  Perusahaan
Kode Sales to Total Assets X5
2007 2008
2009 2010
2011
1
Cahaya Kalbar Tbk CEKA
1.3242
3.2428 2.1017
0.8445 1.5038
2
Delta Djakarta Tbk DLTA
0.7425
0.9649 0.9740
0.7731 0.8102
3
Indofood Sukses Makmur INDF
0.9378
0.9800 0.9261
0.8123 0.8460
4
Mayora Indah Tbk MYOR
1.494
1.3369 1.4715
1.6422 1.4324
5
Multi Bintang Indonesia Tbk MLBI
1.5747
1.4082 1.6269
1.5743 1.5226
Universitas Sumatera Utara
6
Siantar Top Tbk STTP
1.1602
0.9963 1.1429
1.1746 1.0994
7
Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk AISA
0.6102
0.4810 0.3958
0.3641 0.4882
8
Ultra Jaya Milk Tbk ULTJ
0.8268
0.7927 0.9315
0.9371 0.9648
Perusahaan dengan X  terendah adalah Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk pada
tahun  2009  sebesar  0,3641  hal  ini  berarti  kurang  efektinya  perusahaan  dalam penggunaan  aktivanya  untuk  meningkatkan  penjualan  dibandingkan  dengan
perusahaan lainnya selama tahun 2007 – 2009.
Perusahaan  dengan X  selama  tahun  2007  –  2009  adalah  Cahaya  Kalbar
Tbk.  Hal  ini  menunjukkan  bahwa  perusahaan  tersebut  mempunyai  tingkat efektivitas  tertinggi  dalam  penggunaan  aktivanya  untuk  menghasilkan  penjualan
bila dibandingkan dengan perusahaan lain.
4.2  Tingkat  Kebangkrutan  Perusahaan  Makanan  dan  Minuman  yang Terdaftar di Bursa efek Indonesia Tahun 2008
– 2011 Metode Altman
Populasi yang diteliti dalam penelitian ini adalah perusahaan makanan dan minuman  yang  terdaftar  di  bursa  Efek  Indonesia  selama  tahun  2008  sampai
dengan  2011.  Berdasarkan  kriteria  yang  ditetapkan,  didapat  8  perusahaan  yang memenuhi syarat untuk dijadikan sampel dalam penelitian ini.
Sampel  sebanyak  8  perusahaan  tersebut  terlebih  dahulu  dihitung  nilai  Z- Score Altman dengan rumus :
Z-Score = 0,717 �  + 0,847 �  + 3,107 �  + 0,420 �  + 0,998 �
Dimana :
Universitas Sumatera Utara
X1 =
X2 =
�
X3 =
� �
X4 =
� �
�
X5 = Setelah  nilai  Z-Score  masing-masing  perusahaan  diketahui  kemudian
perusahaan tersebut dikelompokkan kepada katagori financial bankcruption, gray area, atau non financial bankcruption, dengan interval :
 Z’  2,90
: termasuk perusahaan sehat 
Z’  1,23 : termasuk perusahaan bangkrut
 1,23   Z’  2,90  : termasuk rawan bangkrut
Berdasarkan perhitungan diperoleh hasil seperti dalam Tabel 4.6 sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
47
Tabel 4.6 Nilai Z-Score Altman
Nama Perusahaan 2007
2008 2009
2010 2011
Nilai Z Prediksi
Nilai Z Prediksi
Nilai Z Prediksi
Nilai Z Prediksi
Nilai Z Prediksi
Cahaya Kalbar Tbk 1.926
Rawan Bangkrut
4.1274 Sehat
3.3948 Sehat
1.4934 Rawan
bangkrut 2.7647
Rawan bangkrut
Delta Djakarta Tbk 3.645
Sehat 3.8239
Sehat 4.2360
Sehat 4.9114
Sehat 4.8037
Sehat Indofood Sukses Makmur
1.427 Rawan
Bangkrut 1.3971
Rawan bangkrut
1.6771 Rawan
bangkrut 1.9502
Rawan bangkrut
2.1459 Rawan
bangkrut Mayora Indah Tbk
2.834 Rawan
Bangkrut 2.3645
Rawan bangkrut
2.8294 Rawan
bangkrut 2.9286
Sehat 2.4110
Rawan bangkrut
Multi Bintang Indonesia Tbk 2.479
Rawan Bangkrut
2.9451 Sehat
3.0115 Sehat
3.8041 Sehat
3.9235 Sehat
Siantar Top Tbk 2.674
Rawan Bangkrut
2.0079 Rawan
bangkrut 3.0649
Sehat 2.8689
Rawan bangkrut
2.0937 Rawan
bangkrut Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk
1.236 Rawan
Bangkrut 0.7622
Bangkrut 0.6873
Bangkrut 0.7452
Bangkrut 1.2739
Rawan bangkrut
Ultra Jaya Milk Tbk 1.982
Rawan Bangkrut
2.5079 Rawan
bangkrut 2.4791
Rawan bangkrut
2.4697 Rawan
bangkrut 2.3370
Rawan bangkrut
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan tabel 4.6 dapat dijelaskan sebagai berikut :
1.  Katagori Perusahaan Bangkrut
Berdasarkan  Tabel  4.6,  pada  tahun  2007,  dan  tahun  2011  tidak  terdapat perusahaan  yang  diprediksi  mengalami  kebangkrutan.  Tetap  pada  tahun  2008,
2009  dan  2010  PT.  Tiga  Pilar  Sejahtera  Food  Tbk  diprediksi  bangkrut  dengan nilai  Z-Score 0,7622 pada tahun 2008, 0,6873 pada tahun 2009 dan 0,7452 pada
tahun 2010.
2.  Katagori Perusahaan rawan Bangkrut
Berdasarkan  tabel  4.6  sebanyak  60  perusahaan  makanan  dan  minuman yang  terdaftar  di  Bursa  Efek  Indonesia  rata-rata  termasuk  perusahaan  rawan
bangkrut,  dimana  setiap tahun  selalu ada  perusahaan yang terkatagorikan  kepada perusahaan  rawan  bangkrut,  dan  ada  satu  perusahaan  pada  empat  tahun  berturut
mulai  tahun  2007  sampai  dengan  2011  selalu  masuk  dalam  wilayah  gray  area yaitu Ultra Jaya Milk Tbk.
Pada  tahun 2007, perusahaan  yang berada  dalam kondisi rawan  bangkrut adalah  sebesar 87,5 atau 7 perusahaan.  Perusahaan-perusahaan  yang  diprediksi
masuk  katagori  rawan  bangkrut  pada  tahun  2007  adalah  Delta  Djakarta  Tbk, Indofood  Sukses  Makmur  Tbk,  Mayora  Indah  Tbk,  Multi  Bintang  Tbk,  Siantar
Top Tbk, Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk dan Ultra Jaya Tbk. Pada  tahun  2008,  persentase  perusahaan  yang  ada  dala  kondisi  rawan
bangkrut  adalah  sebesar  50  atau  4  perusahaan.  Perusahaan-perusahaan  yang
Universitas Sumatera Utara
diprediksi  masuk  katagori  rawan  bangkrut  pada  tahun  2008  adalah  Indofood Sukses Makmur Tbk, Mayora Indah Tbk, Siantar Top Tbk, Ultra Jaya Milk Tbk.
Pada  tahun  2009,  persentase  perusahaan  yang  ada  dala  kondisi  rawan bangkrut  adalah  37,5  atau  3  perusahaan  yaitu  Indofood  Sukses  Makmur  Tbk,
Mayora Indah Tbk, Ultra Jaya Milk Tbk. Pada  tahun  2010,  persentase  perusahaan  yang  ada  dala  kondisi  rawan
bangkrut  adalah  sebesar  50  atau  4  perusahaan.  Perusahaan –  perusahaan  yang
diprediksi masuk dalam katagori rawan bangkrut pada tahun 2010 adalah Cahaya Kalbar Tbk, Indofood Sukses Makmur Tbk, Siantar Top Tbk, dan Ultra Jaya Milk
Tbk. Pada tahun 2011, persentase perusahaan yang ada dala kondisi rawan bangkrut
adalah  sebesar 75 atau 6 perusahaan. Perusahaan – perusahaan yang diprediksi
masuk  dalam  katagori  rawan  bangkrut  pada  tahun  2011  adalah  Cahaya  Kalbar Tbk,  Indofood  Sukses  Makmur  Tbk,  Mayora  Indah  Tbk,  Siantar  Top  Tbk,  Tiga
Pilar Sejahtera Food Tbk  dan Ultra Jaya Milk Tbk.
3.  Katagori Perusahaan Sehat
Berdasarkan  tabel  4.6  perhitungan  prediksi  Z-Score  tersebut  sebanyak 12,5 atau 4 perusahaan yang term
asuk dalam katagori “sehat” pada tahun 2007. Perusahaan yang terklarifikasi sehat yaitu Delta Djakarta.
Pada tahun 2008, persentase  perusahaan yang berada  dalam sehat  adalah sebesar 37,5 atau 3  perusahaan.  Perusahaan-perusahaan  yang  diprediksi  masuk
Universitas Sumatera Utara
katagori  sehat  pada tahun 2008 adalah Cahaya  Kalbar Tbk, Delta Djakarta Tbk, Multi Bintang Indonesia Tbk.
Pada tahun 2009, persentase  perusahaan yang berada  dalam sehat  adalah sebesar  50  atau  4  perusahaan.  Perusahaan-perusahaan  yang  diprediksi  masuk
katagori  sehat  pada tahun 2009 adalah Cahaya  Kalbar Tbk, Delta Djakarta Tbk, Multi Bintang Indonesia Tbk, Siantar Top Tbk.
Pada tahun 2010, persentase  perusahaan yang berada  dalam sehat  adalah sebesar 37,5 atau 3  perusahaan.  Perusahaan-perusahaan  yang  diprediksi  masuk
katagori  sehat    pada  tahun  2010  adalah  Delta  Djakarta  Tbk,  Mayora  Indah  Tbk, Multi Bintang Indonesia Tbk, Siantar Top Tbk.
Pada tahun 2011, persentase  perusahaan yang berada  dalam sehat  adalah sebesar  25  atau  2  perusahaan.  Perusahaan-perusahaan  yang  diprediksi  masuk
katagori  sehat    pada  tahun  2011  adalah  Delta  Djakarta  Tbk,  Multi  Bintang Indonesia Tbk,.
4.3  Hasil Penelitian 4.3.1 Analisis Statistik Deskriptif