ditahan sangatlah rendah bila dibandingakan dengan perusahaan lain. Rugi ditahan yang rendah kemungkinan disebabkan penghasilan yang diterima rendah
dan tidak mampu menutupi biaya yang menjadi tanggungannya. Indofood Sukses Makmur Tbk dan Ultra Jaya Milk Tbk selama lima tahun
berturut-turut mengalami kenaikan pada rasio X . Hal ini mengindentifikasikan
bahwa selama lima tahun tersebut selalu mengalami kenaikan laba ditahan.
4.1.3 Earnings Before Interest and Tax to Total Assets
Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan mengahasilkan laba dari aktiva perusahaan, sebelum pembayaran bungan dan pajak. Rasio ini dapat
digunakan untuk mengukur produktivitas sebenarnya dari aktiva perusahaan. Semakin besar tingkat profitabilitas berarti semakin besar pula tingkat efisien dan
efektif perusahaan dalam menggunakan aktivanya, begitu juga sebaliknya.Berikut ini hasil perhitungan Earnings Before Interest and Taxes to Total Assets
� disajikan dalam tabel 4.3
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.3 Earning Before Interest and Tax to Total Assets
Tahun 2007 – 2011
No Nama Perusahaan
Kode EBIT to Total Assets X3
2007 2008
2009 2010
2011
1
Cahaya Kalbar Tbk CEKA
0,0589
0,0701 0,1233
0,0474 0,1582
2
Delta Djakarta Tbk DLTA
0,1125
0,1686 0,2341
0,2723 0,2943
3
Indofood Sukses Makmur INDF
0,0687
0,0657 0,1006
0,1149 0,1185
4
Mayora Indah Tbk MYOR
0,1108
0,0938 0,1552
0,1497 0,0949
5
Multi Bintang Indonesia Tbk MLBI
0,211
0,3335 0,4756
0,5225 0,5574
6
Siantar Top Tbk STTP
0,0449
0,0059 0,0726
0,0711 0,0646
7
Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk AISA
0,048
0,0521 0,0389
0,0486 0,0516
8
Ultra Jaya Milk Tbk ULTJ
0,0287
0,1564 0,0567
0,1011 0,0720
Perusahaan dengan X terendah adalah Siantar Top Tbk pada tahun 2008,
hal ini menunjukkan bahwa pihak manajemen tidak dapat mengelola aktivanya secara efektif.
Perusahaan dengan X tertinggi adalah Multi Bintang Indonesia Tbk. Hal
ini mengindentifikasikan bahwa perusahaan tersebut lebih tinggi tingkat produktivitasnya dibandingkan dengan perusahaan lain dalam sektor perusahaan
Makanan dan Minuman. Rata-rata perusahaan Makanan dan Minuman, produktivitas aktiva yang digunakannnya untuk menghasilkan laba usaha
mengalami kenaikan tiap tahun.
Universitas Sumatera Utara
4.1.4 Book Value of Equity to Total Debt
Rasio ini digunakan untuk mengukur seberapa banyak aktiva perusahaan dapat turun nilainya sebelum jumlah hutang lebih besar daripada aktivanya dan
perusahaan menjadi pailit. Modal yang dimaksud adalah gabungan nilai pasar dari modal biasa dan saham prefer, sedangkan hutang mencakup hutang lancar dan
hutang jangka panjang. Berikut ini adalah perhitungan Book value of Equity to Total Debt
Tabel 4.4 Book Value of Equity to Total Liability
Tahun 2007 – 2011
No Nama Perusahaan
Kode Book Value of Equity to Total Liability X4
2007 2008
2009 2010
2011
1
Cahaya Kalbar Tbk CEKA
0.555
0.6343 1.1298
0.5700 0.9683
2
Delta Djakarta Tbk DLTA
3.485
2.9818 3.6704
5.1496 4.6493
3
Indofood Sukses Makmur INDF
0.3827
0.3243 0.6227
1.1084 1.4384
4
Mayora Indah Tbk MYOR
1.378
0.7563 0.9998
0.8648 0.5807
5
Multi Bintang Indonesia Tbk MLBI
0.4663
0.5764 0.1185
0.7081 0.7679
6
Siantar Top Tbk STTP
2.2579
1.3802 2.8050
2.2153 1.1020
7
Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk AISA
0.7922
0.6241 0.4666
0.4381 1.0429
8
Ultra Jaya Milk Tbk ULTJ
1.5668
1.9496 2.2142
1.8443 1.8056
Perusahaan dengan X terendah adalah Multi Bintang Indonesia Tbk pada
tahun 2009,
yang memeliki
indikasi bahwa
perusahaan tersebut
mengakumulasikan lebih banyak hutang dari pada modal sendiri. Bila dilihat dari modal sendiri perusahaan yang berasal dari modal disetor pada sahamnya tidak
Universitas Sumatera Utara
mengalami peningkatan, sedangkan untuk laba ditahannya mengalami penurunan pada tahun 2008, sehingga ketergantungan perusahaan terhadap sumber eksternal
guna mendanai aktivanya yang berasal dari kreditur tinggi. Perusahaan dengan
X tertinngi adalah Delta Djakarta Tbk pada tahun 2010 sebesar 5.1496. Hal ini berarti perusahaan tersebut pada tahun 2010
mengakumulasikan hutang terhadap modal sendiri lebih dibandingkan dengan perusahaan lainnya.
4.1.5 Sales to Total Assets