BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada penelitian ini, maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut :
1. Penilaian terhadap delapan perusahaan makanan dan minuman periode
2007 s.d 2011 dengan menggunakan metode Altman menunjukkan 12,5 atau 1 perusahaan dikategorikan bangkrut, sedangkan yang masuk katagori
rawan bangkrut sebanyak 87,5 atau 7 perusahaan dan katagori sehat 12,5 atau 1 perusahaan .
2. Secara parsial working capital to total assets, retained earning to total assets,
earning before interest and tax to total assets, book value of equity to total liability, sales to total assets memiliki hubungan dengan tingkat kebangkrutan
perusahaan makanan dan minuman yang ditunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,000 0,05 setelah dilakukan uji t. Informasi dari hasil perhitungan dengan
metode Altman Z-Score dapat digunakan oleh pihak manajemen perusahaan untuk menentukan kebijakan yang akan diambil untuk kebaikan perusahaan.
3. Perbandingan working capital to total assets, retained earning to total assets,
earning before interest and tax to total assets, book value of equity to total liability, sales to total assets secara simultan juga mempunyai hubungan yang
signifikan dengan tingkat kebangkrutan perusahaan, yang ditunjukkan dengan
Universitas Sumatera Utara
nilai signifikansi sebesar 0,000 yang lebih kecil dari 0,05 setelah dilakukan uji F.
5.2 Keterbatasan
Keterbatasan ā keterbatasan yang terdapat pada penelitian ini sebagai
berikut 1.
Faktor-faktor diluar rasio keuangan seperti kondisi ekonomi, politik dan lain- lain tidak dapat digunakan dalam penelitian ini karena kesulitan
pengukurannya. 2.
Periodisasi data yang terbatas hanya lima tahun , kemampuan memprediksi akan lebih baik apabila digunakan periodisasi data yang panjang.
5.3 Saran
1. Prediksi kebangkrutan perusahaan tidak
hanya dilakukan
dengan menggunakan rasio keuangan model Altman Z-Score, tetapi juga harus
memperhatikan faktor lain, baik yang berasal dari dalam perusahaan maupun luar perusahaan seperti kondisi ekonomi, politik dan lain lain.Bila faktor-
faktor dapat diukur dengan baik, maka akan diperoleh tingkat prediksi kebangkrutan yang lebih akurat.
2. Sehubungan dengan kondisi keuangan perusahaan, manajemen perlu tetap
berhati ā hati dalam mengelola dan menjalankan operasi perusahaan dengan
melakukan perbaikan kinerja perusahaan guna menghindari terjadinya gangguan terhadap kelangsungan usaha.
Universitas Sumatera Utara
3. Bagi peneliti selanjutnya disarankan untuk menambah periodisasi data yang
lebih panjang untuk melakukan prediksi.
Universitas Sumatera Utara
BAB II TINJAUAN PUSTAKA