BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Rasio Keuangan Metode Altman
Objek  penelitian  ini  adalah  perusahaan  makanan  dan  minuman  yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia,  dimana jumlah seluruh perusahaan tersebut 15
perusahaan.  Dari  keseluruhan  perusahaan  kemudian  diambil  sampel  dengan ketentuan tertentu  maka didapat 8 perusahaan.  Berikut tabel data rasio keuangan
menurut Altman untuk tahun 2007 sampai dengan 2011 :
4.1.1 Working Capital to Total Asset
Rasio  ini  menunjukkan  modal  kerja  bersih  dari  keseluruhan  aktiva  yang dimiliki.  Modal  kerja  bersih  yang  negatif  kemungkinan  besar  akan  menghadapi
masalah  dalam  menutupi  kewajiban  jangka  pendeknya  karena  tidak  tersedianya aktiva  lancar  yang  cukup  untuk  menutupi  kewajiban  tersebut.  Sebaliknya,
perusahaan  dengan  modal  kerja  bersih  yang  positif  jarang  menghadapi  kesulitan keuangan. Hasil  perhitungan  Working Capital to Total Assets disajikan pad tabel
4.1
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.1 Working Capital to Total Assets
Tahun 2007 ā 2011
No Nama  Perusahaan
Kode Working Capital to Total Assets X1
2007 2008
2009 2010
2011
1
Cahaya Kalbar Tbk CEKA
0.1964
0.5806 0.5241
0.3044 0.3062
2
Delta Djakarta Tbk DLTA
0.5552
0.5737 0.6347
0.6725 0.6917
3
Indofood Sukses Makmur INDF
-0.0363
-0.0490 0.0448
0.2162 0.2178
4
Mayora Indah Tbk MYOR
0.1881
0.2634 0.2354
0.2365 0.2797
5
Multi Bintang Indonesia Tbk MLBI
-0.2545
-0.0386 -0.2926
-0.0306 -0.0031
6
Siantar Top Tbk STTP
0.1718
0.0800 0.1380
0.1859 0.0113
7
Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk AISA
-0.0354
-0.0454 0.0475
0.0763 0.2269
8
Ultra Jaya Milk Tbk ULTJ
0.4199
0.2264 0.2428
0.2382 0.1452
Multi  Bintang  Indonesia  Tbk  merupakan  perusahaan  dengan  rasio X
terendah  yang  mengindentifikasikasikan  bahwa  perusahaan  tersebut  tingkat likuidasinya  paling  rendah  diantara  perusahaan-perusahaan  lainnya  dalam
kelompok  kemungkinan  karena  adanya  kerugian  usaha  yang  dilakukan perusahaan.
Dan selama tahun 2007 sampai 2011 Multi Bintang Indonesia Tbk tercatat sebagai  perusahaan  yang  ilikuid  karena  jumlah  hutang  lebih  besar  dibandingkan
dengan jumlah aktivanya. Selama  lima  tahun  berturut-turut  mean  Working  Capital  to  Total  Assets
Ratio X   bernilai  rendah,  hal  tersebut  menunjukkan  rata-rata  perusahaan
Makanan dan Minuman mengalami kesulitan keuangan.
Universitas Sumatera Utara
4.1.2 Retained Earning to Total Assets
Rasio  ini  mengukur  akumulasi  laba  selama  perusahaan  beroperasi  Umur perusahaan  berpengaruh  terhadap  rasio  ini  karena  semakin  lama  perusahaan
beroperasi  maka  memungkinkan  untuk  mempelancar  akumulasi  laba  ditahan. Berikut  ini  hasil  perhitungan  Retained  earning  to  Total  Assets    Ratio
X
disajikan pada tabel 4.2 Tabel 4.2
Retained Earnings to Total Asets Tahun 2007 - 2011
No Nama  Perusahaan
Kode Retained Earning to Total Assets X2
2007 2008
2009 2010
2011
1
Cahaya Kalbar Tbk CEKA
0.0563
-0.0111 0.0753
0.0538 0.1726
2
Delta Djakarta Tbk DLTA
0.8183
0.7951 0.6375
0.7658 0.7463
3
Indofood Sukses Makmur INDF
0.1683
0.1346 0.1731
0.1912 0.2043
4
Mayora Indah Tbk MYOR
0.3363
0.2745 0.3422
0.3447 0.2858
5
Multi Bintang Indonesia Tbk MLBI
0.2814
0.3413 0.0829
0.3943 0.4155
6
Siantar Top Tbk STTP
0.3601
0.4231 0.4979
0.4865 0.3835
7
Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk AISA
0.2018
-0.1291 -0.0694
-0.0093 0.0303
8
Ultra Jaya Milk Tbk ULTJ
0.1286
0.2950 0.3175
0.3245 0.3402
Bila  dibandingkan  dengan  perusahaan  Makanan  dan  Minuman  yang lainnya,  Tiga  Pilar  Sejahtera  Food  Tbk    merupakan  perusahaan  yang  sering
memiliki  rasio X  bernilai  negatif,  hal  ini  berarti  bahwa  perusahaan  tersebut
tidak  membukukan laba  ditahan  melainkan mengakumulasikan  rugi  ditahan. Hal ini  mengindentifikasikan  bahwa  kemampuan  aktiva  untuk  menghasilkan  laba
Universitas Sumatera Utara
ditahan  sangatlah  rendah  bila  dibandingakan  dengan  perusahaan  lain.  Rugi ditahan yang rendah kemungkinan  disebabkan  penghasilan  yang  diterima rendah
dan tidak mampu menutupi biaya yang menjadi tanggungannya. Indofood Sukses Makmur Tbk dan Ultra Jaya Milk Tbk selama lima tahun
berturut-turut mengalami kenaikan pada rasio X .  Hal ini mengindentifikasikan
bahwa selama lima tahun tersebut selalu mengalami kenaikan laba ditahan.
4.1.3 Earnings Before Interest and Tax to Total Assets