telah dicapai, serta ukuran berhasil tidaknya suatu organisasi mencapai tujuannya dan mencapai target-targetnya.
1.5.2.2. Pendekatan Efektifitas
Efektivitas merupakan konsep yang sangat penting dalam teori organisasi karena konsep tersebut mampu memberikan gambaran mengenai keberhasilan
organisasi dalam mencapai sasarannya Lubis dan Huseini, 1987: 55. Terdapat tiga pendekatan untuk mengukur efektivitas Lubis Ibrahim, 1984 : 59-62.
Pertama, pendekatan sasaran goal approach. Pendekatan ini mencoba mengukur sejauh mana suatu organisasi berhasil merealisasikan sasaran yang hendak
dicapai. Oleh karena itu identifikasi sasaran organisasi dilakukan untuk mengukur keberhasilan organisasi dalam mencapai sasaran tersebut. Pendekatan sasaran
memusatkan perhatian pada aspek output, yaitu dengan mengukur keberhasilan organisasi dalam mencapai tingkatan output yang direncanakan.
Menurut Lubis dan Huseini 1989 : 104, terdapat dua jenis sasaran yaitu operative goals sasaran aktual dan official goals sasaran resmi. Sasaran resmi
bukanlah salah satu tujuan atau sasaran yang digunakan sebagai acuan dalam menentukan arah tindakan dan pengukuran kinerja. Sasaran aktual dianggap
sebagai sasaran yang menunjukkan apa yang sebenarnya diinginkan dari tujuan yang ingin dicapai Lubis dan Huseini, 1989: 104-105. Sasaran aktual dapat
diartikan sebagai keadaan yang ingin dicapai dalam jangka waktu yang lebih pendek dari tujuan Lubis dan Huseini, 1989: 105.
Universitas Sumatera Utara
Indikator pencapaian efektivitas dalam pendekatan sasaran diantaranya efisiensi
organisasi, produktifitas
tinggi, keuntungan
yang maksimal,
pertumbuhan organisasi, stabilitas organisasi, dan kesejahteraan karyawan. Wijaya 2006 : 24 mendefinisikan efisiensi sebagai ketepatan cara usaha dan
kerja dalam menjalankan sesuatu dengan tidak membuang-buang waktu dan dana. Kemudian, Manuaba 1992 dalam Tarwaka 2004 : 138 berpendapat
bahwa produktivitas dapat dicapai dengan menekan sekecil-kecilnya segala macam biaya termasuk dalam memanfaatkan sumber daya manusia do the right
thing dan meningkatkan keluaran sebesar-besarnya do the thing right. Sementara stabilitas sendiri merupakan keadaan yang tetap dan dapat
dikendalikan setelah dihasilkan keluaran yang berasal dari proses perubahan input menjadi output yang diharapkan.
Kedua, pendekatan sumber system resource approach. Pendekatan sumber mengukur efektivitas melalui keberhasilan organisasi dalam mendapatkan
berbagai macam sumber yang dibutuhkan. Pendekatan sumber mengukur efektivitas dari sisi input, yaitu dengan mengukur keberhasilan organisasi
dalam usaha memperoleh berbagai sumber yang dibutuhkan guna mencapai kinerja yang baik. Secara sederhana dalam teori sistem, input diartikan sebagai
bagian awal berupa masukan dan bermanfaat untuk menyediakan kebutuhan operasi atau kegiatan proses Schoderbek dkk, 1985:13. Sementara itu, Azwar
1996 : 23 mendefinisikan input sebagai perangkat administrasi berupa tenaga kerja, dana, sarana dan metoda atau dikenal dengan istilah sumber, tata cara dan
kesanggupan.
Universitas Sumatera Utara
Pendekatan sumber yang menitikberatkan pada input yang didapat memandang bahwa organisasi mempunyai hubungan yang merata dengan
lingkungan karena dari lingkungan diperoleh sumber-sumber yang merupakan input bagi organisasi, sedangkan output yang dihasilkan juga akan dilemparkan ke
lingkungan. Sejumlah faktor yang dapat digunakan untuk mengukur efektivitas dengan pendekatan sumber adalah:
a. kemampuan organisasi untuk memanfaatkan lingkungan untuk
memperoleh berbagai jenis sumber yang bersifat langka dan nilainya tinggi.
b. kemampuan para pengambil keputusan dalam organisasi untuk
meninterpretasikan sifat-sifat lingkungan yang tepat. c.
kemampuan organisasi untuk menghasilkan output tertentu dengan menggunakan sumber sumber yang berhasil diperoleh.
d. kemampuan organisasi dalam memelihara kegiatan operasionalnya sehari-
hari. e.
kemampuan organisasi untuk bereaksi dan menyesuaikan diri terhadap perubahan lingkungan.
Secara sederhana dalam pendekatan sumber, faktor yang dapat mengukur efektivitas dilihat dari interaksi sumber daya yang dimiliki dengan lingkungan.
Sumber daya memiliki peranan yang penting dalam pendekatan sumber. Jenis sumber daya dapat berupa sumber daya manusia, sumber daya keuangan dan
sarana yang tersedia. Sumber daya manusia merupakan salah satu sumber daya yang terpenting dalam keberlangsungan suatu kegiatan. Semakin tinggi kualitas
Universitas Sumatera Utara
sumber daya manusia, maka semakin meningkat pula efektivitas, efisiensi dan produktivitas kegiatan Atmanti, 2005 : 31. Oleh karena itu, sumber daya
manusia memiliki peranan yang mendasar dan utama sebagai pengelola input, memproses segala sumber daya masukan menjadi output yang dihasilkan.
“Tanpa adanya sumber daya manusia yang berkualitas maka sulit bagi organisasi untuk mencapai tujuannya” Praningrum, 2002 : 158.
Sementara itu, sumber daya sarana merupakan segala jenis peralatan, perlengkapan kerja dan fasilitas yang berfungsi sebagai alat utama danatau
pembantu dalam pelaksanaan pekerjaan, serta dalam rangka kepentingan yang sedang berhubungan dengan organisasi kerja Moenir, 1992 : 119. Jika sarana
dikaitkan dengan prasarana dapat dimaknai sebagai seperangkat alat yang dapat digunakan dalam suatu proses kegiatan baik sebagai alat pembantu maupun alat
utama yang digunakan untuk mencapai tujuan. Ketiga, pendekatan proses internal process approach. Pendekatan proses
menganggap efektivitas sebagai efisien dan kondisi organisasi internal yang sehat. Proses merupakan operasi atau perkembangan alami yang berlangsung secara
berkelanjutan yang ditandai oleh sederetan perubahan kecil yang berurutan dengan cara yang relatif tetap dan menuju ke sesuatu hasil atau keadaan tertentu
Hedwig, 2004 : 1. Berbagai komponen yang dapat menunjukkan efektivitas organisasi berdasarkan pendekatan ini adalah :
a. perhatian atasan terhadap karyawan.
b. kerja sama, dan loyalitas kelompok kerja.
Universitas Sumatera Utara
c. saling percaya dan komunikasi antara karyawan dengan pimpinan.
d. desentralisasi dalam pengambilan keputusan.
e. adanya komunikasi vertikal dan horizontal yang lancar dalam organisasi.
f. adanya usaha dari setiap individu atau keseluruhan organisasi untuk
mencapai tujuan yang telah direncanakan. g.
bagian-bagian organisasi bekerja sama dengan baik dan konflik yang terjadi selalu diselesaikan dengan acuan kepentingan organisasi.
Gambar 1.5. Pengukuran Efektivitas dan Pendekatan Efektivitas
Sumber : Lubis dan Huseini 1987 : 99 Berdasarkan gambar di atas, efektivitas sebagai penggambaran seluruh
siklus input, proses dan output yang mengacu pada efektivitas dari suatu PROSES
Mengubah input menjadioutput
melaluikegiatan dan proses internal
OUTPUT
PRODUKJASA
INPUT
SUMBER
Pendekatan Sasaran
Pendekatan Proses
Pendekatan Sumber
Universitas Sumatera Utara
organisasi, program atau kegiatan. Efektivitas menyatakan sejauh mana tujuan telah dicapai, ukuran berhasil atau tidaknya suatu organisasi mencapai tujuannya
dan mencapai target-targetnya. Berdasarkan beberapa pendapat ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa efektivitas diukur jika sudah terdapat hasil atau pencapaian
dari berbagai kegiatan atau program yang dilakukan. Selain itu, efektivitas juga diukur melalui kemampuan seseorang atau
kelompok danatau organisasi dalam mewujudkan tujuan yang telah ditetapkan dengan melewati proses pekerjaan yang benar dan tepat waktu sebagaimana yang
telah ditargetkan. Simpulan lain yang didapatkan bahwa suatu hal dikatakan efektif apabila hal tersebut sesuai dengan yang dikehendaki. Pencapaian hal yang
dikehendaki merupakan pencapaian tujuan. Efektivitas dapat diartikan sebagai suatu proses pencapaian suatu tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Suatu
usaha atau kegiatan dapat dikatakan efektif apabila usaha atau kegiatan tersebut telah mencapai tujuannya.
1.5.3. Pelaksanaan 1.5.3.1. Pengertian Pelaksanaan