Pelaksanaan Wawancara Karakteristik Informan

BAB IV PENYAJIAN DATA

Pada bab ini penulis akan menyajikan data yang telah diperoleh melalui penelitian di lapangan dengan teknik wawancara dan observasi untuk dideskripsikan sebagai jawaban dari permasalahan yang sedang diteliti. Data yang diperoleh tersebut terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer yaitu data yang diperoleh dari hasil wawancara dengan informan yang telah ditentukan sebelumnya, sedangkan data sekunder ialah data yang diperoleh dari sumber- sumber tertulis yang memperkuat data primer. Adapun permasalahan utama yang akan disajikan dalam bab ini yaitu efektifitas pelaksanaan program BPJS Kesehatan dalam pemberian pelayanan kepada masyarakat ekonomi lemah di Puskesmas Kecamatan Helvetia, Medan.

4.1 Pelaksanaan Wawancara

Wawancara dilaksanakan mulai tanggal 4 Oktober 2016 sampai dengan 10 Oktober 2016. Pelaksanaan wawancara dilakukan di Puskesmas Helvetia yang terletak di Jalan Kemuning Perumnas Helvetia, Kelurahan Helvetia, Kecamatan Medan Helvetia, yang merupakan tempat penelitian ini berlangsung. Wawancara ini dilakukan kepada pegawai kecamatan yang memahami secara mendalam terkait dengan permasalahan dalam penelitian ini. Dalam melakukan wawancara pada penelitian kali ini, ada beberapa tahap yang dilakukan peneliti yaitu antara lain, pertama-tama peneliti menguhubungi pihak tata usaha Puskesmas Helvetia untuk membuat perjanjian kapan wawancara Universitas Sumatera Utara tersebut akan dilakukan. Setelah mendapatkan waktu yang cocok peneliti mulai mengunjungi para informan untuk melakukan wawancara. Wawancara dengan Kepala Puskesmas, Kepala Sub Bagian Tata Usaha dan Kepala Bagian Loket Pendaftaran Berobat berlangsung selama 2 hari, sementara wawancara dengan masyarakat peserta BPJS Kesehatan yang menggunakan pelayanan kesehatan di Puskesmas dilakukan selama 5 hari. Dalam melakukan wawancara, peneliti menggunakan tipe wawancara berstruktur. Dimana sebelum memulai wawancara terlebih dahulu penulis menyusun daftar pertanyaan yang akan diajukan. Pertanyaan-pertanyaan yang disusun disesuaikan dengan variabel-variabel dalam penelitian ini. Namun dalam pelaksanaannya tidak menutup kemungkinan akan munculnya pertanyaan- pertanyaan baru yang dapat menggali informasi lebih dalam dari para informan.

4.2. Karakteristik Informan

Pada penelitian ini, peneliti mewawancarai 13 tiga belas informan yang terdiri dari informan kunci key informan, informan utama dan informan tambahan yang antara lain sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara Tabel 4.1. Informan Penelitian No Jenis Informan Jabatan Jumlah 1 Informan Kunci Key Informan Kepala Puskesmas Helvetia 1 2 Informan Utama Kepala Sub Bagian Tata Usaha 1 Kepala Bagian Loket 1 3 Informan Tambahan Masyarakat 10 Jumlah 13 Sumber: Penelitian, 2016 Adapun karakteristik para informan berdasarkan jenis kelamin antara lain sebagai berikut : Tabel 4.2. Karakteristik Informan Berdasarkan Jenis Kelamin No Jenis Kelamin Jumlah Presentase 1 Laki-Laki 3 23,07 2 Perempuan 10 76,93 Jumlah 13 100 Sumber: Penelitian, 2016 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan tabel diatas, maka informan dalam penelitian ini lebih didominasi oleh perempuan, yaitu sebanyak 76,93 , akan tetapi dalam penelitian ini penentuan informan penelitian tidak ditentukan oleh jenis kelamin tetapi informan yang dimaksud adalah informan yang dianggap memahami terkait judul yang diangkat dalam penelitian ini. Pemahaman terkait dengan masalah yang diangkat dalam penelitian ini juga dipengaruhi oleh tingkat pendidikan dari informan dalam memberikan keterangan kepada penulis. Adapun klasifikasi informan penelitian berdasarkan pendidikan antara lain: Tabel 4.3. Karakteristik Informan Berdasarkan Pendidikan No Pendidikan Jumlah Presentase 1 S1 2 15,4 2 D3 1 7,7 3 SMA 9 69,2 4 SMP 1 7,7 Jumlah 13 100 Sumber: Penelitian, 2016 Berdasarkan data yang diperoleh diatas, dapat dilihat bahwa informan dalam penelitian ini baik informan kunci maupun informan utama dalam penelitian ini tingkat pendidikan informan terdiri dari beragam tingkatan. pendidikan diantaranya S1 sebanyak 15,4, pendidikan D3 sebanyak 7,7, Universitas Sumatera Utara tingkat pendidikan SMA sebanyak 69,2, dan tingkat pendidikan SMP sebanyak 7,7. Selanjutnya penulis akan menyajikan tabel terkait dengan pemahaman informan sesuai dengan klasifikasi golongan, dalam hal ini penulis menerima keterangan dari para informan sesuai dengan bidang atau jabatan mereka masing- masing. Adapun klasifikasi informan penelitian berdasarkan jabatan dapat dilihat di tabel dibawah ini: Tabel 4.4. Karakteristik Informan Berdasarkan Jabatan No Jabatan Jumlah Presentase 1 Kepala Puskesmas 1 7,7 2 Kepala Sub Bagian Tata Usaha 1 7,7 3 Kepala Bagian Loket Pendaftaran Berobat 1 7,7 4 Masyarakat 10 76,9 Jumlah 13 100 Sumber: Penelitian, 2016 Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa informan dalam penelitian ini berasal dari berbagai kalangan yang dianggap memahami secara jelas terkait dengan judul yang diangkat dalam penelitian ini. Berdasarkan klasifikasi informan dalam Universitas Sumatera Utara penelitian ini, maka informan dengan presentase terbanyak berasal dari kalangan masyarakat sebanyak76,9, hal ini dikarenakan masyarakat sebagai objek yang menerima pelayanan kesehatan di Puskesmas Helvetia. Dalam menentukan informan masyarakat, penulis menunjuk secara langsung masyarakat yang terlibat dalam program tersebut dan masyarakat yang menjadi informan dalam penelitian ini adalah masyarakat peserta BPJS Kesehatan yang datang ke Puskesamas Helvetia untuk berobat dan mendapatkan pelayanan kesehatan.

4.3 Deskripsi Hasil Wawancara

Dokumen yang terkait

Efektifitas Pelaksanaan Program Kartu Indonesia Sehat Dalam Pelayanan Kesehatan di Pusat Kesehatan masyarakat (PUSKESMAS) (Studi pada Puskesmas Sei Agul Kec. Medan Barat Kota Medan)

76 293 129

Efektifitas Pelaksanaan Program BPJS Kesehatan Dalam Pemberian Pelayanan Kepada Masyarakat Ekonomi Lemah (Studi Pada Puskesmas Kecamatan Helvetia, Medan)

0 0 10

Efektifitas Pelaksanaan Program BPJS Kesehatan Dalam Pemberian Pelayanan Kepada Masyarakat Ekonomi Lemah (Studi Pada Puskesmas Kecamatan Helvetia, Medan)

0 1 1

Efektifitas Pelaksanaan Program BPJS Kesehatan Dalam Pemberian Pelayanan Kepada Masyarakat Ekonomi Lemah (Studi Pada Puskesmas Kecamatan Helvetia, Medan)

0 1 50

Efektifitas Pelaksanaan Program BPJS Kesehatan Dalam Pemberian Pelayanan Kepada Masyarakat Ekonomi Lemah (Studi Pada Puskesmas Kecamatan Helvetia, Medan)

0 0 5

Efektifitas Pelaksanaan Program BPJS Kesehatan Dalam Pemberian Pelayanan Kepada Masyarakat Ekonomi Lemah (Studi Pada Puskesmas Kecamatan Helvetia, Medan)

0 0 4

Efektifitas Pelaksanaan Program Kartu Indonesia Sehat Dalam Pelayanan Kesehatan di Pusat Kesehatan masyarakat (PUSKESMAS) (Studi pada Puskesmas Sei Agul Kec. Medan Barat Kota Medan)

0 0 10

Efektifitas Pelaksanaan Program Kartu Indonesia Sehat Dalam Pelayanan Kesehatan di Pusat Kesehatan masyarakat (PUSKESMAS) (Studi pada Puskesmas Sei Agul Kec. Medan Barat Kota Medan)

0 0 1

Efektifitas Pelaksanaan Program Kartu Indonesia Sehat Dalam Pelayanan Kesehatan di Pusat Kesehatan masyarakat (PUSKESMAS) (Studi pada Puskesmas Sei Agul Kec. Medan Barat Kota Medan)

0 1 50

Efektifitas Pelaksanaan Program Kartu Indonesia Sehat Dalam Pelayanan Kesehatan di Pusat Kesehatan masyarakat (PUSKESMAS) (Studi pada Puskesmas Sei Agul Kec. Medan Barat Kota Medan)

0 0 4