menjelaskan firman Tuhan. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Astaria 2010 bahwa mayoritas lansia mendapatkan pemenuhan kebutuhan spiritual cukup baik,
sehingga sangat diharapkan bagi semua pihak baik keluarga maupun pelayan kesehatan memahami kebutuhan spiritual lansia berupa mengajak lansia untuk
bergabung dengan teman sebaya, menghimbau lansia untuk menyediakan waktu menenangkan diri ketika memiliki masalah, dan mengarahkan lansia untuk taat
kepada kepercayaannya di masa tuanya. Partisipan mengatakan bahwa keluarga melayani lansia tentang kerohanian
yaitu dengan cara keluarga memberikan penghiburan kepada lansia supaya tidak khawatir akan kematiaannya. Partisipan juga mengatakan bahwa keluarga
melayani lansia tentang kerohanian yaitu dengan cara keluarga mengingatkan lansia untuk berdoa. Partisipan mengatakan bahwa keluarga melayani lansia
tentang kerohanian yaitu dengan cara keluarga mengingatkan lansia untuk mengikuti kegiatan rohani di lingkungannya. Hal ini sejalan dengan Nugroho
2008 bahwa pelayan kesehatan dan keluarga dapat memberi kesempatan pada klien lanjut usia untuk melaksanakan ibadahnya, atau secara langsung memberi
bimbingan rohani, menganjurkan melaksanakan ibadahnya seperti membaca kitab, dan membantu lanjut usia dalam menunaikan kewajiban terhadap agama
yang dianutnya.
4.4.4 Memberikan perawatan dan pengobatan kepada lansia yang menjelang ajal
Berdasarkan hasil analisa data yang telah dilakukan, peneliti menemukan bahwa perawatan menjelang ajal pada pasien lansia menurut perspektif budaya
Nias adalah memberikan perawatan dan pengobatan kepada lansia yang
Universitas Sumatera Utara
menjelang ajal. Adapun contoh tindakan yang telah diterapkan partisipan adalah 1 memberikan perawatan medis memanggil tenaga medis ke rumah jika lansia
sakit dan membawa lansia ke rumah sakit, 2 memberikan pengobatan tradisional mengundang dukun atau ahli untuk mengusuk dan memberikan obat
tradisional dari dedaunan tertentu, 3 keluarga merawat lansia di rumah merawat lansia dengan sabar, memberikan kebutuhan hidup lansia sehari-hari,
keluarga membatasi orang tua atau lansia untuk bekerja, dan mengatur posisi tempat tidur lansia yang menjelang ajal.
1. Memberikan perawatan medis
Memberikan perawatan medis merupakan salah satu bentuk memberikan perawatan dan pengobatan kepada lansia yang menjelang ajal. Dari hasil
penelitian, partisipan menyatakan bahwa mereka memberikan perawatan medis kepada lansia dengan cara memanggil tenaga medis ke rumah jika lansia sakit.
Hal ini sejalan dengan sesuai dengan pernyataan bahwa pelayanan perawatan di rumah lebih menguatkan fungsi keluarga dan kedekatan antar anggota keluarga,
dan membantu secara efisiensi dalam mengurangi beban rawat inap di rumah sakit yang semakin mahal Fick, 1993 dalam Priyantari 2011.
Partisipan juga menyatakan bahwa mereka memberikan perawatan medis kepada lansia dengan cara membawa lansia ke rumah sakit jika lansia
membutuhkan penanganan segera. Hal ini sejalan dengan Suharyati 2004 bahwa penanganan pasien segera harus dilakukan di pelayanan kesehatan karena
fasilitas-fasilitas yang tidak terdapat di rumah dan komunitas.
Universitas Sumatera Utara
2. Memberikan pengobatan tradisional
Memberikan pengobatan medis merupakan salah satu bentuk memberikan perawatan dan pengobatan kepada lansia yang menjelang ajal. Dari hasil
penelitian, partisipan menyatakan bahwa mereka memberikan pengobatan tradisional kepada lansia dengan cara mengundang dukun atau ahli untuk
mengusuk. Partisipan juga menyatakan bahwa mereka memberikan pengobatan tradisional kepada lansia dengan cara memberi obat tradisional dari dedaunan
tertentu. Pengobatan pada lansia secara tradisional merupakan pilihan yang sering digunakan oleh masyarakat dan menjadi kesembuhan bagi lansia. Hal ini
dikemukakan oleh penelitian Syaifuddin 2013 bahwa banyak penggunaan tanaman herbal pada lansia penderita hipertensi.
3. Keluarga merawat lansia di rumah
Merawat lansia di rumah merupakan salah satu bentuk memberikan perawatan dan pengobatan kepada lansia yang menjelang ajal. Dari hasil
penelitian, partisipan menyatakan bahwa mereka merawat lansia dengan cara merawat lansia dengan sabar. Hal ini sejalan dengan pernyataan bahwa semua
pihak, pelayan kesehatan dan juga keluarga harus sabar, selalu menciptakan suasana yang aman dan memberi kesempatan kepada lansia melakukan kegiatan
yang sesuai hobinya Priyantari, 2011. Partisipan juga menyatakan bahwa mereka merawat lansia dengan cara
memberikan kebutuhan hidup lansia sehari-hari. Hal ini sejalan dengan pernyataan bahwa pemenuhan kebutuhan sehari-hari lansia sangat penting karena
terjadi peningkatan kerusakan sel sehingga lansia memerlukan asupan yang seimbang Depkes RI, 2000 dalam Bandiyah 2009.
Universitas Sumatera Utara
Dari hasil penelitian, partisipan menyatakan bahwa mereka merawat lansia dengan cara keluarga membatasi orang tua atau lansia untuk bekerja. Dan
partisipan juga menyatakan bahwa mereka merawat lansia dengan cara mengatur posisi tempat tidur lansia yang menjelang ajal.
4.4.5 Dampak pemenuhan kebutuhan budaya lansia menjelang ajal