Mengundang tokoh kerohanian untuk melayani lansia.

medis dilihat itu, tapi dari kebiasaan orang Nias aja itu, bukan.” partisipan 2 “Menurut pemikiran kita yang masih sehat bahwa tidak lama lagi waktu orang tua kita ini makanya kita harus melakukan fangotome’o.” partisipan 3 “Iaa,, kalau serius sakit.. baru dilaksanakan fotome’o itu tadi.... itu juga, ada orang yang kalau bukan orang tuanya tidak sakit tapi karena anaknya mau,, ya bisa dilaksanakan.” partisipan 4

4.3.3 Memenuhi kebutuhan spiritual lansia.

Berdasarkan analisa data didapatkan bahwa partisipan melakukan pemenuhan kebutuhan spiritual lansia, yaitu 1 Mengundang tokoh kerohanian untuk melayani lansia, dan 2 Keluarga melayani lansia tentang kerohanian.

4.3.3.1 Mengundang tokoh kerohanian untuk melayani lansia.

Partisipan dalam penelitian ini menyatakan bahwa salah satu bentuk mereka memenuhi kebutuhan spiritual lansia adalah mengundang tokoh kerohanian untuk melayani lansia. Mengundang tokoh kerohanian untuk melayani lansia, seperti tokoh kerohanian mendoakan lansia saat acara fangotome’o dan pendeta atau hamba Tuhan memberikan arahan persiapan kematian pada lansia. a. Tokoh kerohanian mendoakan lansia saat acara fangotome’o. Partisipan dalam penelitian ini menjelaskan bahwa tokoh kerohanian mendoakan lansia saat acara fangotome’o. Hal ini sejalan dengan pernyataan partisipan: “Jika kita sudah melakukan fangotome’o, jika orang tua kita sudah mendekati ajal, maka sebelum ajalnya itu, maka kita mengundang para tokoh kerohanian, pendeta, untuk Universitas Sumatera Utara melaksanakan pelayanan pribadi, supaya segala dosa-dosa yang dia buat selama hidupnya ucapannya, pemikirannya, tingkah-lakunya kepada semua orang supaya dimaafkan. ” “Kalau diundang rohaniawan, maka diberikan suatu sosialisasi kepada orang tua, supaya apa yang pendeta tanyakan nanti, ia mampu mengungkapkan semua dosa-dosanya, maka pendeta akan menuntun dia agar meminta ampun kepada Tuhan Yesus bagi orang kristen supaya di ampuni oleh Tuhan.” partisipan 3 “Pendeta membawa renungan singkat tentang nasehat kepada lansia dan anak- anaknya pada saat fangotome’o.” partisipan 4 “Kalau ada tokoh agama disitu, berdoa dulu.. jadi sesudah berdoa baru anaknya itu, menyuap dengan tangan ga usah sendok, langsung... langsung dikasih sama orang tua itu tadi,,” partisipan 5 “Ya,, di undang pendeta, jadi selain saudara-saudara siapa lagi yang dihadirkan juga dari kerohanian.” partisipan 6 b. Pendeta atau hamba Tuhan memberikan arahan persiapan kematian pada lansia. Partisipan menjelaskan bahwa pendeta atau hamba Tuhan memberikan arahan persiapan kematian pada lansia yang menjelang ajal. Hal ini sesuai dengan pernyataan berikut: “... hamba Tuhan memberikan arahan, sehingga dia itu sadar segala dosa yang telah diperbuatnya, dan dia minta maaf dan minta tolong kepada Tuhan, supaya dia diterima di sisi Tuhan. Itu makna dari pelaksanaan PA- PA itu kepada lansia itu.” partisipan 1 “Pendeta membawa renungan singkat tentang nasehat kepada lansia dan anak-anaknya pa da saat fangotome’o.” partisipan 4 Universitas Sumatera Utara “Pendeta ini memberikan bimbingan, yaaaaa..” partisipan 6

4.3.3.2 Keluarga melayani lansia tentang kerohanian.