salah satu penyakit atau gangguan umum pada lanjut usia adalah demensia atau menjadi pelupa.
3. Mengenal lansia menjelang ajal dengan asumsi
Pandangan masyarakat Nias terhadap lansia tentang tanda-tanda menjelang ajal ditentukan oleh karena asumsi. Dari hasil penelitian, diperoleh bahwa
masyarakat mengenal lansia menjelang ajal dengan acara melakukan asumsi sendiri. Hal ini bertentangan dengan pernyataan Nugroho 2008 yaitu tanda atau
ciri klien lanjut usia menjelang ajal adalah denyut nadi tidak jelas teraba, tidak bernafas secara berangsur dalam beberapa menit, tidak menunjukkan segala
refleks, dan kegiatan mulai lemah.
4.4.3 Memenuhi kebutuhan spiritual lansia
Berdasarkan hasil analisa data yang telah dilakukan, peneliti menemukan bahwa perawatan menjelang ajal pada pasien lansia menurut perspektif budaya
Nias adalah melakukan pemenuhan kebutuhan spiritual lansia. Adapun contoh tindakan yang telah diterapkan partisipan adalah 1 mengundang tokoh
kerohanian untuk melayani lansia tokoh kerohanian mendoakan lansia saat acara fangotome’o dan pendeta atau hamba Tuhan memberikan arahan persiapan
kematian pada lansia, dan 2 keluarga melayani lansia tentang kerohanian keluarga mengarahkan lansia dengan menjelaskan firman Tuhan, keluarga
memberi penghiburan kepada lansia supaya tidak khawatir akan kematiannya, keluarga
mengingatkan lansia
untuk mengikuti
kegiatan kerohanian
dilingkungannya dan keluarga melakukan pelayanan rohani kepada lansia yang menjelang ajal.
Universitas Sumatera Utara
1. Mengundang tokoh kerohanian untuk melayani lansia
Salah satu perubahan-perubahan psikososial yang dialami oleh lanjut usia adalah merasakan atau sadar akan kematiannya atau sense of awareness of
mortality Ismayadi, USU 2004. Pada umumnya lansia sering mengalami masalah spiritual yaitu mulai takut mengalami kematiannya dan sering
mempertanyakan tentang kehidupan setelah kematiannya. Pemenuhan kebutuhan spiritual seorang lansia sangat penting pada saat menjelang kematiannya.
Dari hasil penelitian, partisipan menyatakan bahwa masyarakat Nias memenuhi kebutuhan spiritual lansia dengan cara tokoh kerohanian mendoakan
lansia saat acara ritual fangotome’o. Partisipan juga menyatakan bahwa
masyarakat Nias mengundang pendeta atau hamba Tuhan untuk memberikan arahan persiapan kematian kepada lansia. hal ini dikemukakan oleh Nugroho
2008 bahwa jika ada rasa bersalah yang menghantui pikiran lanjut usia, sebaiknya keluarga segera menghubungi rohaniawan untuk dapat mendampingi
lanjut usia, mendengarkan keluhan dan pengakuan lansia. Pemenuhan kebutuhan lansia menjelang ajal dilakukan dengan pemenuhan kebutuhan emosi yaitu
memfasilitasi lansia dengan mengundang orang terdekat atau ahli agama untuk memberi dukungan secara rohani.
2. Keluarga melayani lansia tentang kerohanian
Keluarga melayani lansia tentang kerohanian merupakan satu hal yang sangat penting bagi seorang lansia menjalani proses kematiaannya. Dalam hal ini,
peran keluarga dalam memenuhi kebutuhan spiritual lansia sangat dibutuhkan oleh lansia. Dari hasil penelitian, partisipan mengatakan bahwa keluarga melayani
lansia tentang kerohanian yaitu dengan cara keluarga mengarahkan lansia dengan
Universitas Sumatera Utara
menjelaskan firman Tuhan. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Astaria 2010 bahwa mayoritas lansia mendapatkan pemenuhan kebutuhan spiritual cukup baik,
sehingga sangat diharapkan bagi semua pihak baik keluarga maupun pelayan kesehatan memahami kebutuhan spiritual lansia berupa mengajak lansia untuk
bergabung dengan teman sebaya, menghimbau lansia untuk menyediakan waktu menenangkan diri ketika memiliki masalah, dan mengarahkan lansia untuk taat
kepada kepercayaannya di masa tuanya. Partisipan mengatakan bahwa keluarga melayani lansia tentang kerohanian
yaitu dengan cara keluarga memberikan penghiburan kepada lansia supaya tidak khawatir akan kematiaannya. Partisipan juga mengatakan bahwa keluarga
melayani lansia tentang kerohanian yaitu dengan cara keluarga mengingatkan lansia untuk berdoa. Partisipan mengatakan bahwa keluarga melayani lansia
tentang kerohanian yaitu dengan cara keluarga mengingatkan lansia untuk mengikuti kegiatan rohani di lingkungannya. Hal ini sejalan dengan Nugroho
2008 bahwa pelayan kesehatan dan keluarga dapat memberi kesempatan pada klien lanjut usia untuk melaksanakan ibadahnya, atau secara langsung memberi
bimbingan rohani, menganjurkan melaksanakan ibadahnya seperti membaca kitab, dan membantu lanjut usia dalam menunaikan kewajiban terhadap agama
yang dianutnya.
4.4.4 Memberikan perawatan dan pengobatan kepada lansia yang menjelang ajal