Dampak terhadap kesiapan lansia menghadapi kematian

“Ada manfaatnya, kadang ada manfaatnya seperti yang saya katakan tadi oo.. orang tua itu panjang umur,,, juga kadang lebih cepat 1 atau 2 hari atau 5 hari meninggal.” partisipan 4 “Jika saatnya kalau sudah dilaksanakan itu, kebanyakan itu menjadi kesehatannya, menjadi penyembuhannya, kadang nanti menjadi......., kadang entah besoknya entah lusanya, tak bisa dipastikan,, oleh sebab itu nanti panjang umurnya.” “Ya bisa menjadi penyembuhan biar sembuh, bisa menjadi panjang umur.” partisipan 5 “Ya... manfaatnya ada juga keberhasilan karena dipenuhi oleh doa orang tua mereka kepada anak-anaknya tadi, ada juga penyakitnya sembuh, ada juga meninggal, tapi walaupun demikian dia tetap bahagia di sisa hidupnya.” partisipan 6

4.3.5.2 Dampak terhadap kesiapan lansia menghadapi kematian

Salah satu dampak pemenuhan budaya lansia yang menjelang ajal adalah dampak terhadap kesiapan lansia menghadapi kematian. Dampak terhadap kesiapan lansia menghadapi kematian, meliputi lansia merasakan kebahagiaan atau kesenangan, lansia bangga ketika meninggalkan dunia, dan lansia tidak merasa khawatir dan takut menghadapi kematian. a. Lansia merasakan kebahagiaankesenangan, bangga, tidak merasa khawatir dan takut menghadapi kematian. Partisipan pada penelitian ini menjelaskan bahwa lansia merasakan kebahagiaankesenangan, bangga, tidak merasa khawatir dan takut menghadapi kematian.. Hal ini sejalan dengan pernyataan partisipan: “... lansia itu akan bahagia, senang walaupun dia meninggal nanti dia senang, kenapa? Karna sudah menyampaikan beberapa arahan dan bimbingan kepada cucunya dan anaknya semua.” Universitas Sumatera Utara “Yah,, dia sudah merasa baik, bahagia, senang juga dia setelah meninggalkan dunia ini, kenapa? Karna bebannya semua kepada anak-anaknya, kepada cucunya semua sudah selesai, diberikan nasehat dan dia senang secara adat dan budaya Nias, dan tidak ada beban lagi, sudah selesai semuanya. Jadi, fotome’o ini suatu kebutuhan bagi lansia, harus itu, harus kepada pasien lansia itu.” “Kalau manfaatnya itu, kalau sudah dilakukan budaya ini semua, tadi telah saya jelaskan bahwa itu sudah menjadi budaya Nias, bahwa lansia itu nanti, senang dia, karna sudah lepas semua bebannya kepada keluarganya, kepada anak- anaknya dan cucu- cucunya.” “Dia senang, sekali dilaksanakan itu semua, dia senang, itu, mengakhiri hayat hidupnya, tapi kalau itu tidak dilaksanakan, banyak sekali yang dia minta-minta yang tidak masuk-masuk akal, jadinya lama sekali dia menderita, jadi kalau udah di buat ini, dia sudah siap untuk mengakhiri hidupnya.” partisipan 1 “Iya, dia senang, dia tidak takut lagi dan dia senang, dan bebannya sudah hilang, ya sudah hilang.” partisipan 3 “Ada manfaatnya, walaupun dia meninggal, dia meninggal dengan tenang dan bahagia, hanya, sebagai kewajiban anak yaa.. kewajiban anak kepada orang tua dikasih fotome’o itu.” “Ya,, senanglah dia meninggalkan dunia karena udah anaknya melakukan fangotome’o dan juga orang tua itu sudah berdoa kepada Tuhan supaya anak-anak saya oooo... dapat berkat, segala rencana berhasil.” “Ya merasa bahagia, tidak akan mengalami ketakutan lagi dalam hal menjelang kematian.” partisipan 4 “Yaa.. senang dia lah, karena tanggungan anak-anak, tanggungannya sama anak-anaknya sudah selesai, dan anaknya sudah senang menghadapi masa tuanya itu, kematiannya itu, segala beban anak- anak sama dia, sudah selesai lah,,” Universitas Sumatera Utara “Terus dalam menghadapi kematian bisa bangga dia, ya bangga dia, dan beban-bebannya juga selesai ya pada anak- anaknya.” partisipan 5 “Sudah merasa senang, kebutuhan psikisnya sudah plong, yah senang, bahagia dia menerima kematian itu.” “Iyaaa, dia senang, tidak khawatir kalau dia mau meninggal.” partisipan 6

4.3.5.3 Lansia mengerjakan tugas dan tanggung jawabnya kepada anaknya