Tenaga Pelayanan Kesehatan Kondisi Penyakit Malaria

Tabel diatas menunjukkan bahwa penduduk usia diatas sepuluh tahun di Kecamatan Tanjung Balai 21,01 tamat SD, sedangkan tamat SLTP 10,63, SLTA 8,02 dan untuk tingkat pendidikan AkademiDIII dan Universitas hanya 0,65. 4.2. Deskripsi Sarana Kesehatan, Tenaga Kesehatan dan Penyakit Malaria 4.2.1. Sarana Pelayanan Kesehatan Di wilayah Kecamatan Tanjung Balai terdapat 1 unit puskesmas, 6 unit puskesmas pembantu dan posyandu sebanyak 41 buah. Berdasarkan informasi dan data yang dikumpulkan, dari 6 unit puskesmas pembantu tersebut hanya 2 unit yang kondisinya baik dan 4 unit lainnya dalam keadaan rusak.

4.2.2. Tenaga Pelayanan Kesehatan

Ketersediaan tenaga kesehatan yang berkualitas, memadai dan merata mutlak diperlukan untuk pelayanan kesehatan dalam upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Jenis dan jumlah tenaga pelayanan kesehatan yang ada di Kecamatan Tanjung Balai dapat dilihat pada tabel 4.4. Tabel 4.4 Jenis dan Jumlah Tenaga Pelayanan Kesehatan di Puskesmas Sei Apung Kecamatan Tanjung Balai Tahun 2007 No. Jenis Tenaga Kesehatan J u m l a h 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Dokter Umum Perawat Akademi Bidan Bidan Desa Perawat Perawat Gigi Tenaga Sanitasi Pekarya Kesehatan 1 3 4 11 11 1 1 5 J u m l a h 37 Sumber : Puskesmas Sei Apung Kecamatan Tanjung Balai Tahun 2007 Rumanti Siahaan:Determinan Tindakan Masyarakat Dalam pemberantasan Malaria Di Kecamatan Tanjung Balai kabupaten Asahan, 2008. USU e-Repository © 2008 Tenaga kesehatan yang ada di desa adalah bidan desa, dari 11 bidan desa yang ada di Kecamatan Tanjung Balai, 2 orang berada di desa Sei Apung Jaya, 2 orang di desa Sei Apung, 2 orang di desa Kapias Batu VIII, 1 orang di desa Pematang Sei Baru, 1 orang di desa Bagan Asahan Induk, 1 orang di desa Bagan Asahan Pekan, 1 orang di desa Bagan Asahan Baru dan 1 orang di desa Asahan Mati. Petugas yang menangani masalah malaria di Kecamatan Tanjung Balai hanya ada 1 orang.

4.2.3. Kondisi Penyakit Malaria

Distribusi penyakit malaria yang dikumpulkan selama 12 bulan 1 tahun dari hasil kunjungan pasien ke puskesmas dan puskesmas pembantu di Kecamatan Tanjung Balai, apabila dilihat berdasarkan bulan penemuannya sangat berfluktuasi. Berikut ini distribusi penderita malaria menurut waktu penemuannya untuk tahun 2006. Tabel 4.5 Distribusi Penderita Malaria Di Kecamatan Tanjung Balai Menurut Waktu Penemuan Kasus Tahun 2006 Jumlah Penderita Malaria No. D e s a Jumlah 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober Nopember Desember 21 44 76 225 311 1866 126 87 29 16 45 20 0,73 1,54 2,65 7,85 10,85 65,11 4,40 3,04 1,01 0,56 1,57 0,69 Jumlah 2.866 100,00 Sumber : Puskesmas Sei Apung Kecamatan Tanjung Balai tahun 2007 Rumanti Siahaan:Determinan Tindakan Masyarakat Dalam pemberantasan Malaria Di Kecamatan Tanjung Balai kabupaten Asahan, 2008. USU e-Repository © 2008 Tabel 4.5 diatas menunjukkan bahwa peningkatan jumlah penderita malaria terjadi pada bulan-bulan tertentu yaitu dimulai pada bulan April yaitu sebesar 225 kasus 7,85, bulan Mei sebesar 311 kasus 10,85 dan peningkatan yang cukup tajam dan mencapai puncak pada bulan Juni yaitu sebesar 1866 kasus 65,11 dan mengalami penurunan pada bulan berikutnya yaitu bulan Juli sebesar 126 kasus 4,40.

4.3. Deskripsi Karakteristik Responden Penelitian

Subyek penelitian ini adalah penduduk Kecamatan Tanjung Balai Kabupaten Asahan. Berdasarkan hasil pengumpulan data di lapangan, diperoleh gambaran karakteristik responden secara umum menurut kelompok umur, jenis pekerjaan dan tingkat pendidikan. Rumanti Siahaan:Determinan Tindakan Masyarakat Dalam pemberantasan Malaria Di Kecamatan Tanjung Balai kabupaten Asahan, 2008. USU e-Repository © 2008