sama dalam menanggulangi penyebaran malaria di wilayahnya dan tidak hanya tergantung pada petugas kesehatan.
2. Perilaku hidup bersih dan sehat Upaya pencegahan penyebaran malaria yang efektif harus dimulai dengan
memberikan kesadaran dan pemahaman terhadap masyarakat tentang malaria, pencegahan, pengobatan dan perawatan penderita yang baik dan benar. Malaria
ditularkan melalui gigitan nyamuk, maka perilaku penggunaan kelambu, obat nyamuk dan kebersihan lingkungan harus ditanamkan bagi masyarakat.
2.4. Landasan Teori
Konsep Blum menjelaskan bahwa derajat kesehatan di pengaruhi oleh 4 faktor utama, yakni : lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan dan herediter, sedangkan
Green mengatakan faktor perilaku tindakan seseorang atau masyarakat tentang kesehatan dipengaruhi oleh tiga faktor yaitu faktor predisposisi predisposing factors
mencakup pengetahuan individu, sikap, kepercayaan, tradisi, norma sosial dan unsur- unsur lain yang terdapat dalam diri individu atau masyarakat. Faktor pendukung
enabling factors adalah lingkungan fisik, tersedianya sarana pelayanan kesehatan dan kemudahan untuk mencapainya, sedangkan faktor pendorong reinforcing factors
adalah sikap dan perilaku petugas kesehatan. Konsep-konsep tersebut dapat diilustrasikan seperti pada bagan berikut Notoatmodjo, 2003b:
Rumanti Siahaan:Determinan Tindakan Masyarakat Dalam pemberantasan Malaria Di Kecamatan Tanjung Balai kabupaten Asahan, 2008.
USU e-Repository © 2008
Bagan 1 : Hubungan Status Kesehatan dan Perilaku Kesehatan Status Kesehatan
Lingkungan Pelayanan
Kesehatan H e r e d i t e r
Faktor Penguat : -Sikap petugas
-Perilaku petugas Faktor Predisposisi:
-Pengetahuan -Sikap
-Kepercayaan -Tradisi
-Nilai dll P e r i l a k u
Faktor Pemungkin: -Kondisi lingkungan
fisik -Sarana
-Prasarana
Rumanti Siahaan:Determinan Tindakan Masyarakat Dalam pemberantasan Malaria Di Kecamatan Tanjung Balai kabupaten Asahan, 2008.
USU e-Repository © 2008
2.5. Kerangka Konsep Penelitian
Berdasarkan beberapa kajian teori , maka kerangka konsep penelitian yang disusun adalah sebagai berikut :
Bagan 2. Kerangka Konsep Determinan Tindakan Masyarakat Dalam Pemberantasan Malaria di Kecamatan Tanjung Balai Kabupaten Asahan
.
Faktor Pemungkin: - Dukungan sarana
pelayanan kesehatan Faktor Predisposisi :
- Tingkat Pendidikan - Tingkat Penghasilan
- Status penduduk - Tingkat Pengetahuan
- Sikap
Tindakan Masyarakat Dalam
Pemberantasan Malaria
Faktor Penguat : - Upaya petugas
kesehatan
Variabel Dependen Variabel Independen
Rumanti Siahaan:Determinan Tindakan Masyarakat Dalam pemberantasan Malaria Di Kecamatan Tanjung Balai kabupaten Asahan, 2008.
USU e-Repository © 2008
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.8. Jenis Penelitian
Rancangan penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional menggunakan metode cross sectional. Observasi atau pengukuran variabel dilakukan
hanya satu kali dan dalam waktu yang bersamaan. Menurut Sastroasmoro 1995, rancangan penelitian cross sectional dapat menggunakan masyarakat umum sebagai
populasi.
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2.1.Lokasi penelitian
Lokasi penelitian adalah Kecamatan Tanjung Balai. Alasan pemilihan lokasi penelitian adalah Kecamatan Tanjung Balai merupakan daerah endemis malaria di
Kabupaten Asahan , dengan angka Annual clinical Malaria Incidence AMI tahun 2006 sangat tinggi yaitu 67‰ dan di kecamatan ini telah terjadi kejadian luar biasa KLB
malaria yang berulang.
3.2.2. Waktu penelitian
Penelitian ini dilakukan mulai dari bulan Maret sampai dengan bulan Desember tahun 2007.
3.3. Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh penduduk Kecamatan Tanjung Balai Kabupaten Asahan.
Rumanti Siahaan:Determinan Tindakan Masyarakat Dalam pemberantasan Malaria Di Kecamatan Tanjung Balai kabupaten Asahan, 2008.
USU e-Repository © 2008