ada 93,3 responden berpendapat bahwa upaya petugas kesehatan di Kecamatan Tanjung Balai masih kurang dalam pemberantasan malaria. Sedangkan dilihat dari
tindakan responden dalam upaya pemberantasan malaria, 67,4 responden mempunyai tindakan kurang baik dalam pemberantasan malaria.
4.4.2. Hubungan Variabel Independen dengan Variabel Dependen
Dari analisa univariat telah diketahui karakteristik variabel-variabel penelitian. Untuk mengetahui hubungan antara variabel-variabel independen dengan variabel
dependen dilakukan uji bivariat dengan menggunakan Chi Square Test.
1. Hubungan Tingkat Pendidikan dengan Tindakan Pemberantasan Malaria
Hubungan antara tingkat pendidikan dengan tindakan pemberantasan malaria pada tabel 4.9 menunjukkan bahwa 81,1 responden yang mempunyai tingkat
pendidikan rendah melakukan tindakan pemberantasan malaria yang kurang baik, kelompok responden tingkat pendidikan sedang sebesar 28,2, sedangkan kelompok
responden tingkat pendidikan tinggi sebesar 28,6. Tabel 4.9
Distribusi Responden Menurut Tingkat Pendidikan dan Tindakan Pemberantasan Malaria di Kecamatan Tanjung Balai
Tindakan Pemberantasan
Kurang Baik Total
No. Tingkat
pendidikan n n n
p value
1. Rendah 107
81,1 25
18,9 132
100 2. Sedang
11 28,2
28 71,8
39 100
3. Tinggi 2
28,6 5
71,4 7
100 0,000
Jumlah 120
67,4 58
32,6 178
100
Rumanti Siahaan:Determinan Tindakan Masyarakat Dalam pemberantasan Malaria Di Kecamatan Tanjung Balai kabupaten Asahan, 2008.
USU e-Repository © 2008
Hasil uji Chi Square Test diperoleh nilai p value = 0,000, berarti dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara tingkat pendidikan dengan
tindakan pemberantasan malaria.
2. Hubungan Tingkat Penghasilan dengan Tindakan Pemberantasan Malaria
Hasil uji bivariat antara tingkat penghasilan keluarga responden dengan tindakan pemberantasan malaria dapat dilihat pada tabel 4.10.
Tabel 4.10 Distribusi Responden Menurut Tingkat Penghasilan
dan Tindakan Pemberantasan Malaria di Kecamatan Tanjung Balai Tindakan Masyarakat
Kurang Baik Total
No. Tingkat penghasilan
n n n p value
1. Rendah 97
81,5 22
18,5 119
100 2. Tinggi
23 39,0
36 61,0
59 100
0,000
Jumlah 120
67,4 58
32,6 178
100 Berdasarkan tabel 4.10 diatas, dari 119 responden yang memiliki tingkat
penghasilan rendah, 81,5 melakukan tindakan pemberantasan malaria yang kurang baik dan 18,5 melakukan tindakan pemberantasan yang baik. Hasil Chi Square Test
didapatkan p value = 0,000, berarti dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan atau yang bermakna secara statistik antara tingkat penghasilan dengan
tindakan pemberantasan malaria.
3. Hubungan Status Penduduk dengan Tindakan Pemberantasan Malaria
Hasil uji bivariat antara status penduduk dengan tindakan pemberantasan malaria dapat dilihat pada tabel 4.11 dibawah ini.
Rumanti Siahaan:Determinan Tindakan Masyarakat Dalam pemberantasan Malaria Di Kecamatan Tanjung Balai kabupaten Asahan, 2008.
USU e-Repository © 2008
Tabel 4.11 Distribusi Responden Menurut Status Penduduk
dan Tindakan Pemberantasan Malaria di Kecamatan Tanjung Balai Tindakan Masyarakat
Kurang Baik Total
No. Status
penduduk n n n
p value 1. Baru
12 66,7
6 33,3
18 100
2. Lama 108
67,5 52
32,5 160
100 1,000
Jumlah 120
67,4 58
32,6 178
100
Tabel 4.11 menunjukkan bahwa dari 18 responden yang masih penduduk baru di Kecamatan Tanjung Balai, 66,7 responden melakukan tindakan pemberantasan
malaria yang kurang baik, sedangkan dari 160 responden yang sudah tinggal lama di Kecamatan Tanjung Balai terdapat 67,5 melakukan tindakan pemberantasan malaria
yang kurang baik. Hasil uji Chi Square diperoleh p value = 1,000, berarti dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara status penduduk dengan
tindakan pemberantasan malaria.
4. Hubungan Tingkat Pengetahuan dengan Tindakan Pemberantasan Malaria
Tingkat pengetahuan masyarakat Kecamatan Tanjung Balai tentang malaria dapat dilihat dalam tabel 4.12.
Rumanti Siahaan:Determinan Tindakan Masyarakat Dalam pemberantasan Malaria Di Kecamatan Tanjung Balai kabupaten Asahan, 2008.
USU e-Repository © 2008
Tabel 4.12 Distribusi Responden Menurut Tingkat Pengetahuan
dan Tindakan Pemberantasan Malaria di Kecamatan Tanjung Balai Tindakan Masyarakat
Kurang Baik Total
No. Pengetahuan
n n n p value
1. Kurang 103
81,7 23
18,3 126 100
2. Baik 19
32,7 33
67,3 52 100
0,0001
Jumlah 120
67,4 58
32,6 178
100
Tabel 4.12 menggambarkan bahwa dari 52 responden yang berpengetahuan baik terdapat 32,75 melakukan tindakan pemberantasan malaria yang kurang baik. Dari
126 responden dengan pengetahuan kurang terdapat 81,7 melakukan tindakan pemberantasan malaria yang kurang baik. Hasil uji Chi Square diperoleh p value =
0,0001, berarti dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang bermakna secara statistik antara tingkat pengetahuan dengan tindakan pemberantasan malaria.
5. Hubungan Sikap dengan Tindakan Pemberantasan Malaria
Pada tabel 4.13 dijelaskan bahwa dari 135 responden yang bersikap negatif terdapat 77,0 yang melakukan tindakan pemberantasan malaria kurang baik,
sedangkan dari 43 responden yang bersikap positif terdapat 37,2 yang melakukan tindakan pemberantasan malaria kurang baik.
Rumanti Siahaan:Determinan Tindakan Masyarakat Dalam pemberantasan Malaria Di Kecamatan Tanjung Balai kabupaten Asahan, 2008.
USU e-Repository © 2008
Tabel 4.13 Distribusi Responden Menurut Sikap
dan Tindakan Pemberantasan Malaria di Kecamatan Tanjung Balai Tindakan Masyarakat
Kurang Baik Total
No. S i k a p
n n n p value
1. Negatif 104
77,0 31
23,0 135 100 0,000
2. Positif 16
37,2 27
62,8 43 100
Jumlah 120
67,4 58
32,6 178
100 Hasil Chi Square Test diperoleh p value = 0,00, berarti dapat disimpulkan bahwa
ada hubungan yang bermakna secara statistik antara sikap dengan tindakan pemberantasan malaria.
6. Hubungan Dukungan Sarana Pelayanan Kesehatan dengan Tindakan Pemberantasan Malaria
Tabel 4.14 menggambarkan bahwa ada 153 responden yang berpendapat bahwa dukungan sarana pelayanan kesehatan di Kecamatan Tanjung Balai baik dan 64,7
diantaranya melakukan tindakan pemberantasan malaria yang kurang baik, sedangkan dari 25 responden yang berpendapat bahwa dukungan sarana pelayanan kesehatan
kurang baik terdapat 84,0 yang melakukan tindakan pemberantasan malaria yang kurang baik.
Rumanti Siahaan:Determinan Tindakan Masyarakat Dalam pemberantasan Malaria Di Kecamatan Tanjung Balai kabupaten Asahan, 2008.
USU e-Repository © 2008
Tabel 4.14 Distribusi Responden Menurut Pendapat Tentang Dukungan Sarana Pelayanan
Kesehatan dan Tindakan Pemberantasan Malaria di Kecamatan Tanjung Balai Tindakan Masyarakat
Kurang Baik Total
No. Kondisi sarana
pelayanan kesehatan
n n n p value
1. Kurang 21
84,0 4
16,0 25 100 0,093
2. Baik 99
64,7 54
35,3 153 100
Jumlah 120
67,4 58
32,6 178
100 Hasil uji Chi Square diperoleh p value = 0,093, berarti dapat disimpulkan bahwa
tidak ada hubungan yang signifikan antara dukungan sarana pelayanan kesehatan dengan tindakan pemberantasan malaria.
7. Hubungan Upaya Petugas Kesehatan dengan Tindakan Pemberantasan Malaria
Tabel 4.15 menggambarkan bahwa dari 166 responden yang berpendapat bahwa upaya petugas kesehatan kurang dalam pemberantasan malaria terdapat 69,9 yang
melakukan tindakan pemberantasan malaria kurang baik, sedangkan dari 12 responden yang berpendapat bahwa upaya petugas kesehatan baik dalam pemberantasan malaria
terdapat 33,3 yang melakukan tindakan pemberantasan malaria yang kurang baik. Tabel 4.15
Distribusi Responden Menurut Pendapat Tentang Upaya Petugas Kesehatan dan Tindakan Pemberantasan Malaria di Kecamatan Tanjung Balai
Tindakan Masyarakat
Kurang Baik Total
No. Upaya petugas
kesehatan n n n
p value 1. Kurang
116 69,9
50 30,1
166 100 0,021
2. Baik 4
33,3 8
66,7 12
100 Jumlah
120 67,4
58 32,6
178 100
Rumanti Siahaan:Determinan Tindakan Masyarakat Dalam pemberantasan Malaria Di Kecamatan Tanjung Balai kabupaten Asahan, 2008.
USU e-Repository © 2008
Hasil uji Chi Square diperoleh p value = 0,021, berarti dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara upaya petugas kesehatan dengan tindakan
pemberantasan malaria.
4.4.3. Pengaruh Variabel Independen Terhadap Variabel Dependen