Resistensi Terhadap Obat Malaria

Umar Zein : Perbandingan Efikasi Antimalaria Ekstrak Herba Sambiloto Andrographis Paniculata Nees Tunggal Dan Kombinasi Masing-Masing Dengan Artesunat Dan Klorokuin Pada Pasien Malaria Falsiparum Tanpa Komplikasi, 2009 USU Repository © 2008 mghari, sekali sehari selama 3 hari. Tablet pediatrik berisi 62,5 mg Atovakon dan 25 mg Proguanil.

2.7. Resistensi Terhadap Obat Malaria

Pada saat ini telah terjadi peningkatan insiden malaria disebabkan oleh berbagai macam faktor, salah satu di antaranya berupa kasus malaria yang resisten terhadap obat- obat antimalaria. Resistensi parasit malaria terhadap klorokuin muncul pertama kali di Thailand pada tahun 1961 dan di Amerika Serikat pada tahun 1962. Dari kedua fokus ini, resistensi meluas keseluruh dunia. Di Indonesia resistensi Plasmodium falciparum terhadap klorokuin ditemukan pertama kali di daerah Kalimantan Timur pada tahun 1974, kemudian resistensi ini terus meluas dan pada tahun 1996 kasus-kasus malaria yang resisten klorokuin sudah ditemukan di seluruh propinsi di Indonesia Depkes RI, 1995; Laihad dkk., 2000; Acang, 2002. Salah satu daerah di Indonesia yang dinyatakan sebagai daerah resisten klorokuin yang bersifat sporadis pada tahun 1994 adalah Kecamatan Siabu, Kabupaten Mandailing Natal, Propinsi Sumatera Utara Depkes. RI, 1995. Untuk mengatasi kasus resistensi parasit malaria terhadap obat klorokuin pemerintah telah menyediakan obat alternatif yang sudah tersedia di Indonesia seperti pirimetamin-sulfadoksin dan kina, namun terhadap kedua obat tersebut Plasmodium falciparum juga telah menunjukkan resistensi. Beberapa penelitian yang telah dilakukan, melaporkan pertama kali resistensi Plasmodium falciparum terhadap pirimetamin-sulfadoksin pada sembilan kasus di Papua, dimana sebelumnya pada tahun Umar Zein : Perbandingan Efikasi Antimalaria Ekstrak Herba Sambiloto Andrographis Paniculata Nees Tunggal Dan Kombinasi Masing-Masing Dengan Artesunat Dan Klorokuin Pada Pasien Malaria Falsiparum Tanpa Komplikasi, 2009 USU Repository © 2008 1981 daerah itu telah dinyatakan resisten terhadap klorokuin Sungkar Pribadi, 1992. Ginting dkk, pada tahun 2001 telah melakukan penelitian di Kecamatan Siabu Kabupaten Mandailing Natal dan melaporkan resistensi terhadap klorokuin sebesar 47,5 dan terhadap pirimetamin-sulfadoksin 50 secara in-vivo. Kombinasi terapi kina dan tetrasiklin sebagai obat alternatif terhadap malaria falsiparum, mempunyai efek terapi yang baik, namun ditemukan efek samping dari kina yang serius berupa mual, muntah, gangguan keseimbangan, telinga berdenging dan hilangnya nafsu makan Bunnag et al, 1996. Daerah yang mengalami resistensi terhadap obat antimalaria semakin luas dan pada tahun 2000 tercatat 77 kabupaten meliputi 158 kecamatan. Berdasarkan laporan dari Subdit Malaria Depkes RI, masalah resistensi terhadap obat antimalaria telah dilaporkan hampir diseluruh propinsi dengan derajat resistensi yang berbeda Konsensus PAPDI, 2003. Beberapa kabupaten yang dikenal sudah mengalami resistensi antara lain Kab. Simeulue NAD, Kab. Lampung Selatan Lampung, Banjarnegara dan Purworejo Jateng, Kab. Kulonprogo DIY, Kabupaten Pasir Kaltim, Kab. Minahasa Sulut, Kab. Landak Kalbar, masing-masing Kab.Alor, Kab. Sumba Barat dan Sumba Timur NTT, Kab.dan Kota Jaya Pura serta Timika Papua, Maluku, Kab. Halmahera Maluku Utara dan DKI Jakarta Depkes, 2004. Kecepatan penyebaran resistensi plasmodium terhadap obat malaria tidak sama pada setiap daerah atau negara. Menurut White ada tiga faktor yang menimbulkan resistensi, yaitu 1. faktor operasional, seperti dosis subterapeutik, kepatuhan penderita yang kurang, 2. faktor farmakologik, dan 3. faktor transmisi malaria, termasuk intensitas, drug pressure dan imunitas. Untuk mencegah atau memperlambat laju Umar Zein : Perbandingan Efikasi Antimalaria Ekstrak Herba Sambiloto Andrographis Paniculata Nees Tunggal Dan Kombinasi Masing-Masing Dengan Artesunat Dan Klorokuin Pada Pasien Malaria Falsiparum Tanpa Komplikasi, 2009 USU Repository © 2008 resistensi, maka terapi kombinasi antimalaria yang rasional sangat dianjurkan. Salah satu cara untuk meningkatkan mutu pengobatan dan menekan penyebaran resistensi obat yaitu dengan pemberian obat kombinasi Radlofi et al, 1990. Di daerah endemis malaria yang resisten terhadap klorokuin, WHO pada tahun 2001 menganjurkan kombinasi antimalaria dengan basis artemisin WHO, 2001. Mengingat permasalahan tersebut di atas dan ancaman terhadap makin meningkatnya resistensi obat-obat antimalaria terhadap Plasmodium falciparum, maka perlu dicari obat alternatif untuk mengatasi infeksi malaria yang telah resisten terhadap obat. Di negara berkembang pemakaian obat alternatif lainnya harus memperhitungkan segi biaya dimana harganya perlu murah. Jadi dalam penanganan kasus resistensi plasmodium terhadap obat antimalaria perlu dilakukan dengan obat kombinasi yang murah, mudah didapat, dan tersedia di seluruh daerah endemis malaria Bloland et al, 2000. 2.8.Mekanisme Terjadinya Resistensi Secara umum resistensi terjadi sebagai akibat seleksi dan mutasi genetik pada parasit malaria. Hal ini disebabkan oleh pemakaian obat malaria tertentu dalam waktu yang lama. Resistensi terhadap obat malaria yang bekerja lemah dan lambat terhadap fase skizogoni darah secara relatif timbul lebih cepat dibandingkan dengan resistensi terhadap obat yang bekerja kuat dan cepat terhadap skizogoni tersebut Sutisna, 2004. Resistensi plasmodium terhadap suatu obat antimalaria adalah kemampuan plasmodium tersebut untuk dapat hidup dan berkembang biak setelah diberi obat dalam dosis yang optimal atau lebih tinggi dari pada dosis yang biasa diberikan, tetapi yang Umar Zein : Perbandingan Efikasi Antimalaria Ekstrak Herba Sambiloto Andrographis Paniculata Nees Tunggal Dan Kombinasi Masing-Masing Dengan Artesunat Dan Klorokuin Pada Pasien Malaria Falsiparum Tanpa Komplikasi, 2009 USU Repository © 2008 masih dalam batas toleransi penderita. Teori Clyde menyebutkan kemungkinan adanya mekanisme defensif parasit. Pirimetamin bekerja sebagai inhibitor enzim dihidrofolat reduktase yang menyebabkan parasit tidak mampu membentuk asam tetrahidrofolat, yang menyebabkan parasit tidak mampu melanjutkan siklus hidupnya, tetapi Plasmodium falciparum yang telah menjadi resisten terhadap pirimetamin ternyata mampu membentuk enzim dihidrofolat reduktase yang abnormal dalam jumlah banyak. Sulfadoksin bekerja sebagai kompetitor inhibisi PABA dengan menggunakan enzim dihidropteroat sintetase sehingga pembentukan asam dihidropteroat terganggu dan asam folat yang diperlukan parasit tidak terbentuk. Penyebab resistensi terhadap sulfadoksin karena parasit mampu menggunakan jalan pintas sehingga terhindar dari pengaruh sulfadoksin. Klorokuin bekerja dengan mengikat feriprotoporfirin IX yang merupakan suatu hematin hasil metabolisme hemoglobin di dalam parasit. Laktan feriprotoporfirin IX-klorokuin ini mampu melisiskan membran parasit. Resistensi terhadap klorokuin terjadi karena tempat ikatan klorokuin dalam eritrosit berkurang sehingga parasit dalam eritrosit tidak dapat dibunuh. Menurut Cowman pada umumnya resistensi terjadi oleh mutasi gen karena pemakaian obat secara terus-menerus dalam waktu lama dan bersifat massal. Mutasi ini menyebabkan parasit mengambil jalur metabolisme lain sehingga terhindar dari pengaruh obat. Pada anti folat terjadi mutasi pada gen tunggal dan pada klorokuin terjadi mutasi yang multigenik sehingga timbul secara perlahan-lahan Sungkar dkk, 1992.

2.9. Peranan Tumbuhan Obat di Indonesia

Dokumen yang terkait

Perbandingan Efikasi Kombinasi Artesunat- Klindamisin dengan Kinin-Klindamisin pada pengobatan Malaria Falsiparum tanpa komplikasi pada anak

0 60 80

Perbandingan Efikasi Kombinasi Artesunat-Klindamisin Dengan Kinin-Klindamisin Pada Pengobatan Malaria Fasiparum Tanpa Komplikasi Pada Anak

0 43 82

Efikasi Gabungan Artemeter-Lumefantrin dan Artesunat-Amodiakuin sebagai Pengobatan Malaria Falsiparum Tanpa Komplikasi pada Anak

0 26 67

Perbandingan efikasi Kombinasi Artesunat-Amodiakuin Dengan Kinin-Klindamisin Pada Pengobatan Malaria Falsiparum Tanpa Komplikasi pada Anak

0 37 70

Perbandingan Efikasi Kombinasi Artesunat-Sulfadioksin Pirimetamin Dengan Artesunat-Amodiakuin Pada Penderita Malaria Falciparum Tanpa Komplikasi

1 41 65

Perbandingan Efikasi Terapi Kombinasi Artesunat + Sulfadoksin-Pirimetamin Dengan Artesunat + Doksisiklin Pada Penderita Malaria Falciparum Tanpa Komplikasi

1 34 66

Uji Aktivitas Ekstrak Etanol 96% Daun Sambiloto (Andrographis paniculata (Burm.f.) Nees) Terhadap Kualitas Sperma Pada Tikus Jantan Galur Sprague- Dawley Secara In Vivo dan Aktivitas Spermisidal Secara In Vitro

0 15 104

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA - Perbandingan Efikasi Kombinasi Artesunat- Klindamisin dengan Kinin-Klindamisin pada pengobatan Malaria Falsiparum tanpa komplikasi pada anak

0 0 16

Perbandingan Efikasi Kombinasi Artesunat- Klindamisin dengan Kinin-Klindamisin pada pengobatan Malaria Falsiparum tanpa komplikasi pada anak

0 0 16

Perbandingan Efikasi Kombinasi Artesunat-Klindamisin Dengan Kinin-Klindamisin Pada Pengobatan Malaria Fasiparum Tanpa Komplikasi Pada Anak

0 0 16