Penyediaan dan Standardisasi Simplisia Sambiloto 1. Penyediaan simplisia

Umar Zein : Perbandingan Efikasi Antimalaria Ekstrak Herba Sambiloto Andrographis Paniculata Nees Tunggal Dan Kombinasi Masing-Masing Dengan Artesunat Dan Klorokuin Pada Pasien Malaria Falsiparum Tanpa Komplikasi, 2009 USU Repository © 2008 Pemeliharaan lainnya: dilakukan penyiraman minimal dua hari sekali pada saat musim kemarau panjang. 4.1.1.5.Pemanenan Produk hasil panen sambiloto berupa daun, tangkai daun, dan batang. Waktu panen yang tepat yaitu pada saat tanaman mencapai umur antara 3-4 bulan atau saat pertumbuhan tanaman belum maksimal, yang dicirikan dengan belum tampaknya bunga atau biji sambiloto. 4.1.2. Penyediaan dan Standardisasi Simplisia Sambiloto 4.1.2.1. Penyediaan simplisia Simplisia diperoleh dalam bentuk serbuk dari Badan Pusat Riset Obat dan Makanan Jakarta pada tanggal 4 Maret 2005. Gambar 8 menunjukkan daun sambiloto, gambar 9 serbuk herba sambiloto dan gambar 10 mikroskopik serbuk herba sambiloto. Gambar 8. Daun Herba Sambiloto Gambar 9. Serbuk Herba Sambiloto Umar Zein : Perbandingan Efikasi Antimalaria Ekstrak Herba Sambiloto Andrographis Paniculata Nees Tunggal Dan Kombinasi Masing-Masing Dengan Artesunat Dan Klorokuin Pada Pasien Malaria Falsiparum Tanpa Komplikasi, 2009 USU Repository © 2008 Gambar 10. Mikroskopik Serbuk Herba Sambiloto Keterangan : 1. Rambut penutup 2. Mulut daun 3. Sistolit

4.1.2.2. Standarisasi serbuk simplisia

Standarisasi simplisia dilakukan sesuai dengan Materia Medika Indonesia dan Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat Departemen Kesehatan RI tahun 2000. Hasil standarisasi serbuk simplisia dapat dilihat pada tabel 4. 4.1.2.2.1.Pemerian Dilakukan pemeriksaan makroskopik dan mikroskopik dari serbuk herba sambiloto. 4.1.2.2.2.Uji Kemurnian Uji kemurnian terhadap serbuk simplisia meliputi: penetapan kadar abu total abu tidak larut dalam asam, kadar zat terekstraksi dalam air dan etanol, cemaran mikroba, cemaran aflatoksin, cemaran logam berat dan pemeriksaan kadar air 4.1.2.2.3.Penetapan Kadar Abu Total Umar Zein : Perbandingan Efikasi Antimalaria Ekstrak Herba Sambiloto Andrographis Paniculata Nees Tunggal Dan Kombinasi Masing-Masing Dengan Artesunat Dan Klorokuin Pada Pasien Malaria Falsiparum Tanpa Komplikasi, 2009 USU Repository © 2008 Lebih kurang 2-3 gram serbuk simplisia yang telah digerus dan ditimbang dengan seksama, dimasukkan ke dalam krus porselin yang telah dipijarkan dan ditara, kemudian diratakan. Dipijar perlahan-lahan hingga arang habis lalu didinginkan, dan kemudian ditimbang. Percobaan diulangi hingga bobot konstan. Dihitung kadar abu terhadap bahan yang telah dikeringkan di udara. 4.1.2.2.4.Penetapan Kadar Abu tidak larut dalam Asam Abu yang diperoleh dari penetapan kadar abu total, dididihkan dengan 25 ml HCl encer selama lima menit, dikumpulkan bagian larut dalam asam, disaring melalui kertas saring bebas abu, dicuci dengan air panas lalu dipijarkan hingga bobot konstan, dan ditimbang. Hitung kabar abu yang dilarut dalam asam terhadap bahan yang dikeringkan di udara. 4.1.2.2.5.Kadar Zat Terekstraksi dalam Air Maserasi sejumlah 5,0 gram ekstrak selama 24 jam dengan 100 ml air kloroform LP Larutan Percobaan menggunakan labu bersumbat sambil berkali-kali dikocok selama 6 jam pertama dan kemudian didiamkan selama 18 jam. Setelah disaring, diuapkan 20 ml filtrat hingga kering dalam cawan dangkal berdasar rata yang telah ditara, dipanaskan residu pada suhu 105 °C hingga bobot tetap. Kemudian dihitung kadar dalam persen senyawa yang larut dalam air. 4.1.2.2.6.Kadar Zat Terekstraksi Etanol Maserasi sejumlah 5,0 gram serbuk selama 24 jam dengan 100 ml etanol 95, menggunakan labu bersumbat sambil berkali-kali dikocok selama enam jam pertama dan kemudian dibiarkan selama 18 jam. Disaring cepat untuk menghindarkan penguapan etanol, kemudian diuapkan 20 ml filtrat hingga kering dalam cawan dangkal Umar Zein : Perbandingan Efikasi Antimalaria Ekstrak Herba Sambiloto Andrographis Paniculata Nees Tunggal Dan Kombinasi Masing-Masing Dengan Artesunat Dan Klorokuin Pada Pasien Malaria Falsiparum Tanpa Komplikasi, 2009 USU Repository © 2008 berdasar rata yang telah ditara, residu dipanaskan pada suhu 105 °C hingga bobot tetap. Kemudian dihitung kadar dalam persen senyawa yang terekstraksi dalam etanol 95.

4.1.2.3. Pemeriksaan Cemaran Mikroba

Pemeriksaan cemaran mikroba memberikan jaminan bahwa simplisia tidak mengandung mikroba patogen dan tidak mengandung mikroba non patogen melebihi batas yang ditetapkan. Pemeriksaan ini dilakukan di Balai Laboratorium Kesehatan Daerah Dinas Kesehatan Propinsi Sumatera Utara. Pemeriksaan meliputi: 4.1.2.3.1. Uji Angka Lempang Total Disiapkan lima buah tabung atau lebih yang masing-masing telah diisi dengan 9 ml pengencer pepton dilution fluid PDF. Dipipet sebanyak 1 ml pengenceran sample 10 -1 ke dalam tabung pertama hingga diperoleh pengenceran 10 -2 dan dikocok hingga homogen. Dibuat pengenceran selanjutnya hingga 10 -6 atau sesuai dengan yang diperlukan. Dari setiap pengenceran dipipet 1 ml ke dalam cawan petri dan dibuat sediaan duplo. Ke dalam tiap cawan petri dituangkan 15-20 ml media PCA Plate Count Agar dengan temperatur 45 ±1 C. Segera cawan petri digoyang dan diputar sedemikian rupa hingga suspensi tersebar merata. Buat uji kontrol blanko. Setelah media memadat, cawan petri diinkubasi pada suhu 35-37 °C selama 24-48 jam dengan posisi terbalik. Jumlah koloni yang tumbuh diamati dan dihitung. 4.1.2.3.2. Uji Angka Kapang dan Khamir AKK Disiapkan tiga buah tabung yang masing-masing telah diisi 9 ml air suling agar ASA. Dari hasil homogenisasi pada penyiapan contoh dipipet 1 ml pengenceran 10 -1 ke dalam tabung ASA pertama hingga diperoleh pengenceran 10 -2 dan dikocok sampai Umar Zein : Perbandingan Efikasi Antimalaria Ekstrak Herba Sambiloto Andrographis Paniculata Nees Tunggal Dan Kombinasi Masing-Masing Dengan Artesunat Dan Klorokuin Pada Pasien Malaria Falsiparum Tanpa Komplikasi, 2009 USU Repository © 2008 homogen. Dibuat pengenceran selanjutnya hingga 10 -4 . Dari masing-masing pengenceran dipipet 0,5 ml, dituangkan pada permukaan PDA Potato Dextrose Agar, segera digoyang sambil diputar agar suspensi tersebar merata dan dibuat duplo. Untuk mengetahui sterilitas media dan pengenceran, dilakukan uji blangko. Ke dalam satu cawan petri dituangkan media dan dibiarkan memadat. Ke dalam cawan petri lainnya dituangkan media dan pengenceran kemudian dibiarkan memadat. Seluruh cawan petri diinkubasi pada suhu 20-25 C selama 5-7 hari. Sesudah lima hari inkubasi, dicatat jumlah koloni jamur yang tumbuh, pengamatan yang terakhir di laboratorium pada inkubasi tujuh hari. Koloni ragi dibedakan karena bentuknya bulat kecil-kecil putih hampir menyerupai bakteri. Lempeng agar yang diamati adalah lempeng dimana terdapat 40-60 koloni kapangkhamir. 4.1.2.4.Pemeriksaan Cemaran Aflatoksin Dilakukan pemeriksaan aflatoksin secara kromatografi lapis tipis dengan lempeng silika gel dengan larutan pengelusi campuran kloroform, aseton, n-heksana 80:15:20 dari kultur Aspergilus flavus hasil isolat ekstrak yang telah diinokulasikan pada media Yeast Extract Sucrose Broth YES. Terjadinya noda berwarna biru atau biru kehijauan di bawah lampu ultra violet pada panjang gelombang 366 nm menunjukkan aflatoksin positif. 4.1.2.5.Pemeriksaan Cemaran Logam Berat Umar Zein : Perbandingan Efikasi Antimalaria Ekstrak Herba Sambiloto Andrographis Paniculata Nees Tunggal Dan Kombinasi Masing-Masing Dengan Artesunat Dan Klorokuin Pada Pasien Malaria Falsiparum Tanpa Komplikasi, 2009 USU Repository © 2008 Pemeriksaan cemaran logam berat dilakukan di Laboratorium Lingkungan Bapedalda Propinsi. Sumatera Utara. Pemeriksaan dilakukan secara spektrometer serapan atom SSA. Diperiksa kandungan logam berat tertentu, yaitu: Hg, Pb, As. Prosedur: Sejumlah 3,0 g sampel ditambahkan air suling kemudian ditambahkan 10 ml HNO 3p . , Larutan sampel tersebut dipanaskan di atas hot plate selama 30 menit ± 120 C. Dinginkan sampel dan tambahkan 5 ml HNO 3 P, dilanjutkan dengan penambahan 3 ml HClO 4 dan dibiarkan sampai timbul asap putih atau filtrat jernih, Setelah asap putih timbul pemanasan diteruskan ± 30 menit, sampel di dinginkan kemudian disaring untuk di masukkan ke dalam labu takar 50 ml sampai tanda, dan kemudian diukur dengan alat SSA. 4.1.2.6.Pemeriksaan Kadar Air Penetapan kadar air dilakukan dengan metode azeotropi destilasi toluena. Alat terdiri dari labu alas bulat 500 ml, alat penampung, tabung penerima 5 ml berskala 0,05 ml, pendingin, tabung penyambung dan pemanas. Cara : Ke dalam labu alas bulat dimasukkan 200 ml toluena dan 2 ml air suling, didestilasi selama dua jam Setelah itu toluena didinginkan dan volume air pada tabung penerima dibaca. Kemudian ke dalam labu dimasukkan 5 g serbuk simplisia yang telah ditimbang seksama, lalu dipanaskan hati-hati selama 15 menit. Setelah toluena mulai mendidih, kecepatan tetesan diatur ± 2 tetes tiap detik, hingga sebagian besar air tersuling. Kemudian kecepatan penyulingan dinaikkan hingga empat tetes tiap detik. Umar Zein : Perbandingan Efikasi Antimalaria Ekstrak Herba Sambiloto Andrographis Paniculata Nees Tunggal Dan Kombinasi Masing-Masing Dengan Artesunat Dan Klorokuin Pada Pasien Malaria Falsiparum Tanpa Komplikasi, 2009 USU Repository © 2008 Setelah semua air tersuling, bagian dalam pendingin dibilas dengan toluena. Destilasi dilanjutkan selama lima menit, kemudian tabung penerima dibiarkan mendingin sampai suhu kamar. Setelah air dan toluena memisah sempurna, volume air dibaca dengan ketelitian 0,05 ml. Selisih kedua volume air dibaca sesuai dengan kandungan air yang terdapat dalam bahan yang diperiksa. Kadar air dihitung dalam persen. Tabel 4. Data Standarisasi Serbuk Simplisia No Pemeriksaan Hasil 1. Organoleptis 1. Bentuk 2. Warna 3. Bau 4. Rasa Serbuk Hijau Spesifik Sangat pahit 2. Penentuan Kadar Air 7,99 3. Kadar sari yang larut 1. Larut dalam air 2. Larut dalam etanol 16,23 19,86 4. Penentuan Kadar Abu 1. Total 2. Larut dalam asam 6,13 1,42 5 Cemaran Logam Berat 1. Pb 2. Hg 3. As 7,69 ppm 0,05 ppm 0,04 ppm 6 Cemaran Mikroba : 1. ALT 2. AKK 97 x 10 kolonig 10 kolonig 7 Cemaran Aflatoksin Negatif 4.1.3.Pembuatan Ekstrak Sambiloto Bahan : Serbuk Herba Sambiloto Umar Zein : Perbandingan Efikasi Antimalaria Ekstrak Herba Sambiloto Andrographis Paniculata Nees Tunggal Dan Kombinasi Masing-Masing Dengan Artesunat Dan Klorokuin Pada Pasien Malaria Falsiparum Tanpa Komplikasi, 2009 USU Repository © 2008 Metode : Ekstraksi secara Perkolasi. Pelarut : Etanol Air 50 Cara: Sebanyak 8,4 kg serbuk simplisia dimasukkan ke dalam bejana bertutup dan dibasahi dengan sejumlah cairan penyari etanol 50, dimaserasi selama tiga jam. Massa dipindahkan sedikit demi sedikit ke dalam perkolator, kemudian cairan penyari dituangkan secukupnya sampai di atas simplisia masih terdapat selapis cairan penyari, perkolator ditutup dan dibiarkan selama 24 jam. Cairan dibiarkan menetes dengan kecepatan 1 ml tiap menit, cairan penyari ditambahkan berulang-ulang sehingga selalu terdapat selapis cairan penyari di atas simplisia, perkolasi dihentikan sampai perkolat terakhir yang keluar tidak berasa pahit. Perkolat diuapkan menggunakan alat penguap vakum putar hingga diperoleh ekstrak kental. Umar Zein : Perbandingan Efikasi Antimalaria Ekstrak Herba Sambiloto Andrographis Paniculata Nees Tunggal Dan Kombinasi Masing-Masing Dengan Artesunat Dan Klorokuin Pada Pasien Malaria Falsiparum Tanpa Komplikasi, 2009 USU Repository © 2008 Gambar 11. Bagan Pembuatan Ekstrak Serbuk Simplisia Herba Sambiloto Secara Perkolasi 4.1.4.Standarisasi Ekstrak Sambiloto Extractum Andrographidis 4.1.4.1. Nama ekstrak : Ekstrak Sambiloto 4.1.4.2. Tanaman sumber : Sambiloto Andrographis paniculata Nees suku Acanthaceae 4.1.4.3. Konsistensi : Ekstrak kental 4.1.4.4. Organoleptis : Tidak berbau, berwarna coklat kehitaman dengan rasa sangat pahit 4.1.4.5. Pemeriksaan Parameter lainnya Serbuk Herba Sambiloto Andrographis paniculata Nees Ampas Ekstrak Etanol 50 Diperkolasi dengan penyari etanol 50 sampai perkolat tidak berasa pahit Ekstrak Kental Diuapkan menggunakan rotary- evaporator kemudian di freeze dryer Umar Zein : Perbandingan Efikasi Antimalaria Ekstrak Herba Sambiloto Andrographis Paniculata Nees Tunggal Dan Kombinasi Masing-Masing Dengan Artesunat Dan Klorokuin Pada Pasien Malaria Falsiparum Tanpa Komplikasi, 2009 USU Repository © 2008 Standarisasi ekstrak dilakukan sesuai dengan Materia Medika Indonesia dan Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat, Departemen Kesehatan RI tahun 2000. 4.1.4.6. Pemeriksaan Cemaran Mikroba, meliputi : Uji angka lempeng total, Uji angka kapang dan khamir dan cara seperti pada standarisasi simplisia, dan Uji Most Probable Number MPN Coliform, dengan cara: Disiapkan lima tabung reaksi masing-masing berisi 9 ml PDF. Dipipet 1 ml larutan pengenceran sample 10 -1 ke dalam tabung pertama hingga diperoleh suspensi dengan pengenceran 10 -2 dan dikocok sampai homogen. Dibuat pengenceran selanjutnya hingga 10 -6 . 4.1.4.7. Pemeriksaan Cemaran Logam Berat cara seperti pada standarisasi simplisia 4.1.4.8. Pemeriksaan Kadar Air cara seperti pada standarisasi simplisia 4.1.4.9. Pemeriksaan Zat Identitas Pemeriksaan zat identitas dilakukan dengan cara kromatografi lapis tipis KLT sebagai fase diam adalah plat pra lapis silika gel GF 254 dan sebagai larutan pengembang adalah campuran kloroform : etanol 85:15. Penampak bercak yang digunakan adalah lampu UV 254 nm. Cara: Ke dalam bejana kromatografi dimasukkan larutan pengembang sebanyak 10 ml. Bejana ditutup rapat dan dibiarkan sampai jenuh dengan uap pengembang. Ekstrak herba sambiloto yang akan diperiksa ditotolkan pada plat yang telah disiapkan, kemudian plat dimasukkan ke dalam bejana dan ditutup rapat, biarkan pelarut naik Umar Zein : Perbandingan Efikasi Antimalaria Ekstrak Herba Sambiloto Andrographis Paniculata Nees Tunggal Dan Kombinasi Masing-Masing Dengan Artesunat Dan Klorokuin Pada Pasien Malaria Falsiparum Tanpa Komplikasi, 2009 USU Repository © 2008 membawa komponen sampai batas pengembang. Plat dikeluarkan dan dikeringkan, lalu dilihat dengan lampu UV 254 nm. Gambar 12. Hasil Kromatografi Lapis Tipis Crude Ekstrak Keterangan : Fase diam plat pra-lapis silika gel GF 254 Merck , pengembang kloroform : etanol 85:15, penampak bercak lampu UV 254 nm. 1.Rf1 : 0,70 ; .Rf2 ; 0,51 ; 3.Rf3 : 0,39 1 1 1 3 2 Umar Zein : Perbandingan Efikasi Antimalaria Ekstrak Herba Sambiloto Andrographis Paniculata Nees Tunggal Dan Kombinasi Masing-Masing Dengan Artesunat Dan Klorokuin Pada Pasien Malaria Falsiparum Tanpa Komplikasi, 2009 USU Repository © 2008 Gambar 13. Granul kapsul Andrographidis

4.1.5. Pembuatan Sediaan Kapsul Ekstrak Sambiloto

Dokumen yang terkait

Perbandingan Efikasi Kombinasi Artesunat- Klindamisin dengan Kinin-Klindamisin pada pengobatan Malaria Falsiparum tanpa komplikasi pada anak

0 60 80

Perbandingan Efikasi Kombinasi Artesunat-Klindamisin Dengan Kinin-Klindamisin Pada Pengobatan Malaria Fasiparum Tanpa Komplikasi Pada Anak

0 43 82

Efikasi Gabungan Artemeter-Lumefantrin dan Artesunat-Amodiakuin sebagai Pengobatan Malaria Falsiparum Tanpa Komplikasi pada Anak

0 26 67

Perbandingan efikasi Kombinasi Artesunat-Amodiakuin Dengan Kinin-Klindamisin Pada Pengobatan Malaria Falsiparum Tanpa Komplikasi pada Anak

0 37 70

Perbandingan Efikasi Kombinasi Artesunat-Sulfadioksin Pirimetamin Dengan Artesunat-Amodiakuin Pada Penderita Malaria Falciparum Tanpa Komplikasi

1 41 65

Perbandingan Efikasi Terapi Kombinasi Artesunat + Sulfadoksin-Pirimetamin Dengan Artesunat + Doksisiklin Pada Penderita Malaria Falciparum Tanpa Komplikasi

1 34 66

Uji Aktivitas Ekstrak Etanol 96% Daun Sambiloto (Andrographis paniculata (Burm.f.) Nees) Terhadap Kualitas Sperma Pada Tikus Jantan Galur Sprague- Dawley Secara In Vivo dan Aktivitas Spermisidal Secara In Vitro

0 15 104

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA - Perbandingan Efikasi Kombinasi Artesunat- Klindamisin dengan Kinin-Klindamisin pada pengobatan Malaria Falsiparum tanpa komplikasi pada anak

0 0 16

Perbandingan Efikasi Kombinasi Artesunat- Klindamisin dengan Kinin-Klindamisin pada pengobatan Malaria Falsiparum tanpa komplikasi pada anak

0 0 16

Perbandingan Efikasi Kombinasi Artesunat-Klindamisin Dengan Kinin-Klindamisin Pada Pengobatan Malaria Fasiparum Tanpa Komplikasi Pada Anak

0 0 16