Umar Zein : Perbandingan Efikasi Antimalaria Ekstrak Herba Sambiloto Andrographis Paniculata Nees Tunggal Dan Kombinasi Masing-Masing Dengan Artesunat Dan Klorokuin Pada Pasien Malaria Falsiparum Tanpa Komplikasi, 2009
USU Repository © 2008
monositmakrofag serta natural killer NK sel sehingga mengoptimalkan kerja sel-sel tersebut dalam proses ADCC antibody-dependent cell-mediated cytotoxicity terhadap
skizon dalam eritrosit Grau et al, 1989; Torre et al, 2002. Jika TNF- berada dalam konsentrasi sangat tinggi, misalnya pada konsentrasi
serum 100 – 500 ugml atau lebih, akan menghambat kontraktilitas otot jantung dan otot polos vaskular sehingga terjadi penurunan tekanan darah atau shock Abbas et al, 2000.
Respon imun akibat infeksi malaria sangat kompleks dan spesifik. Seperti pada stadium hepatik, yang berperan penting adalah CD8
+
. Efek protektif CD8
+
mungkin diperantarai oleh lisisnya sporozoit atau sekresi IFN- dan aktivasi hepatosit
memeroduksi nitrik oksida dan zat-zat lain yang dapat membunuh parasit. Kebanyakan manifestasi patologi infeksi malaria disebabkan aktivasi sel T, makrofag dan produksi
TNF Fried et al, 1998; Abbas et al, 2000. Penelitian di India menunjukkan bahwa kadar IL-1 yang tinggi berasosiasi dengan kejadian malaria serebral, sedangkan kadar
IL-12 dan IFN- yang tinggi berasosiasi dengan malaria berat yang non serebral Prakash et al, 2006.
2.6. Obat antimalaria
Sejak tahun 1638 malaria telah diatasi dengan getah dari batang pohon cinchona, yang lebih dikenal dengan nama kina, yang sebenarnya beracun tetapi dapat menekan
pertumbuhan protozoa dalam jaringan darah. Pada tahun 1930, ahli obat-obatan Jerman berhasil menemukan atabrin quinacrine hydrocloride yang pada saat itu lebih efektiv
daripada kinin dan toksisitasnya lebih ringan. Sejak akhir perang dunia kedua, klorokuin
Umar Zein : Perbandingan Efikasi Antimalaria Ekstrak Herba Sambiloto Andrographis Paniculata Nees Tunggal Dan Kombinasi Masing-Masing Dengan Artesunat Dan Klorokuin Pada Pasien Malaria Falsiparum Tanpa Komplikasi, 2009
USU Repository © 2008
dianggap lebih mampu menangkal dan menyembuhkan demam rimba secara total, juga lebih efektiv dalam menekan jenis-jenis malaria dibandingkan dengan atabrin atau
kinin. Obat tersebut juga mengandung kadar racun paling rendah dibandingkan obat- obat lain yang terdahulu dan terbukti efektiv tanpa perlu digunakan secara terus
menerus. Namun baru-baru ini strain Plasmodium falciparum, yang menyebabkan malaria tropika memperlihatkan adanya daya tahan terhadap klorokuin serta obat anti
malaria sintetik lain. Strain jenis ini ditemukan terutama di Indonesia, Vietnam, Thailand dan juga di semenanjung Malaysia, Afrika dan Amerika Selatan. Kina juga
semakin kurang efektif terhadap strain Plasmodium falciparum. Seiring dengan munculnya strain parasit yang kebal terhadap obat-obatan tersebut, serta fakta bahwa
jenis nyamuk pembawa anopheles telah memiliki daya tahan terhadap insektisida seperti DDT telah mengakibatkan peningkatan jumlah kasus penyakit malaria di
berbagai negara tropis. Sebagai akibatnya, kasus penyakit malaria mengalami peningkatan pada para turis Amerika dan Eropa Barat yang berkunjung ke Asia, Afrika
dan Amerika Tengah dan juga di antara para pengungsi dari daerah itu sendiri www.infeksi.com.
Sampai tahun 2003, obat antimalaria yang tersedia di Indonesia terbatas pada klorokuin, pirimetamin- sulfadoksin, kina dan primaquin Tjitra, 2000. Antibiotika
yang bersifat antimalaria adalah tetrasiklin, doksisiklin, klindamisin, kloramfenikol, sulfametoksazol-trimetropim dan kuinolon.
Obat-obat ini pada umumnya bersifat skizontosida darah untuk Plasmodium falciparum, kerjanya sangat lambat dan kurang
efektiv. Oleh sebab itu, obat ini digunakan bersama obat antimalaria lain yang kerjanya cepat dan menghasilkan efek potensiasi yaitu misalnya dengan kina Tjitra, 1996.
Umar Zein : Perbandingan Efikasi Antimalaria Ekstrak Herba Sambiloto Andrographis Paniculata Nees Tunggal Dan Kombinasi Masing-Masing Dengan Artesunat Dan Klorokuin Pada Pasien Malaria Falsiparum Tanpa Komplikasi, 2009
USU Repository © 2008
Beberapa obat antimalaria yang ada dan kombinasinya terlihat pada Tabel berikut.
Tabel 1. Jenis Obat Antimalaria, Mekanisme Kerja dan Cara Pemakaian
No Nama Obat
Mekanisme Kerja Efek antimalaria
Dosis
1
2 3
4
Klorokuin
Pirimetamin-
Kina
Primakuin
Mengikat feriprotoporfirin IX
yaitu suatu cincin hematin yang
merupakan hasil metabolisme
hemoglobin didalam parasit. Ikatan
feriprotoporfirin IX- klorokuin ini bersifat
melisiskan membran parasit sehingga parasit
mati Taylor, 2000 Inhibitor enzim
tetrahidrofolat, akibatnya parasit tidak
mampu melanjutkan siklus hidupnya dan
akhirnya difagosit, sedangkan sulfadoksin
bekerja berkompetisi dengan PABA para
amino benzoic acid dalam memperebutkan
enzim dihidrofolat sintetase sehingga
pembentukan asam dihidropteroat
terganggu dan asam folat yang diperlukan
parasit tidak terbentuk Tjitra, 2000 ; Taylor,
2000.
Membentuk ikatan dengan DNA yang akan
menghambat sintesa sehingga pembelahan
dan perubahan menjadi Skizontosid darah
Skizontosida jaringan, darah dan
sporontosidal Tjitra, 2000
Skizontosida darah untuk semua jenis
plasmodium manusia dan
gametosida P. vivax dan P.
Malariae Skizontosida
jaringan, gametosida dan
sporontosida untuk plasmodium pada
manusia. 25 mg basa kg BB
diberi dalam 3 hari yaitu hari I dan II
masing-masing 10 mg basa kg BB dan
pada hari III 5 mg basakg BB
Sulfadoksin 25mg kg BB dan
pirimetamin 1,25 mgkg BB
Membentuk ikatan hidrogen dengan
DNA yang akan menghambat sintesa
protein sehingga pembelahan DNA
dan perubahan menjadi RNA tidak
terjadi Falciparum : 0,5 -
0,75 mg basakg BB, tunggal, vivax,
Umar Zein : Perbandingan Efikasi Antimalaria Ekstrak Herba Sambiloto Andrographis Paniculata Nees Tunggal Dan Kombinasi Masing-Masing Dengan Artesunat Dan Klorokuin Pada Pasien Malaria Falsiparum Tanpa Komplikasi, 2009
USU Repository © 2008
5
6
7
8
9 10
Meflokuin
Artemisinin
Artesunat
Lumefantrin
Atovakon
Proguanil
Menghambat proses respirasi mitochondrial
didalam parasit malaria melalui metabolitnya
bersifat sebagai Belum jelas
Menghambat calcium adenosine
Pase 6 Idem
Sama dengan kina
Menghambat ritrosit pada hati dan
t dalam tubuh nyamuk
Menghambat dihydrofolate reductase
plasmodium. Skizontosida
jaringan dan darah Skizontosid darah
Idem Skizontosid darah
Skizontosid darah dan jaringan
Skizontosid darah malariae dan ovale
adalah 0,25 mg kg BB, dosis tunggal
selama 5 – 14 hari atau 0,75 mg kg BB,
dosis tunggal tiap mgg selama 8 – 12
mgg 25 mg basa Kg
BBhari dibagi dalam 2 dosis selama 3 hari
200 mg sehari selama 3 hari dikombinasi
dengan antimalaria lain
Idem
Tablet berisi 20 mg artemeter dan a 120
mg lumefantrin.
Untuk pencegahan 250 mghari
dikombinasikan dengan proguanil 100
mghari.
Untuk pengobatan atovakon 1000
mghari dan proguanil 400
Umar Zein : Perbandingan Efikasi Antimalaria Ekstrak Herba Sambiloto Andrographis Paniculata Nees Tunggal Dan Kombinasi Masing-Masing Dengan Artesunat Dan Klorokuin Pada Pasien Malaria Falsiparum Tanpa Komplikasi, 2009
USU Repository © 2008
mghari, sekali sehari selama 3 hari. Tablet
pediatrik berisi 62,5 mg Atovakon dan 25
mg Proguanil.
2.7. Resistensi Terhadap Obat Malaria