33 adanya steroida, sedangkan warna merah, merah muda atau ungu menunjukkan
adanya triterpenoid Harborne, 1987.
3.4.2.7 Pemeriksaan Glikosida Antrakuinon
Sebanyak 0,2 gram serbuk simplisia dicampur dengan 5 ml asam sulfat 2N, didihkan sebentar, setelah dingin ditambahkan 10 ml benzen, dikocok dan
didiamkan. Lapisan benzen dipisahkan dan disaring. Lapisan benzen kemudian dikocok dengan 2 ml NaOH 2N dan didiamkan. Lapisan air berwarna merah
menunjukkan adanya glikosida antrakuinon Depkes RI, 1995.
3.4.3 Pembuatan Ekstrak Etanol Kulit Buah Nanas EEKBN
Sebanyak 400 gram serbuk simplisia dimasukkan ke dalam wadah gelas bewarna gelap, dituangi 75 bagian cairan penyari etanol 96, ditutup, dibiarkan
selama 5 hari dan terlindung dari cahaya sambil sering diaduk, lalu disaring. Ampas dicuci dengan cairan penyari secukupnya hingga diperoleh 100 bagian.
Dibiarkan selama 2 hari, dienap tuangkan atau saring Ditjen POM, 1979. Maserat yang diperoleh dipekatkan dengan menggunakan rotary evaporator pada
suhu ±40
o
C sampai diperoleh ekstrak kental.
3.4.4 Penyiapan Hewan Uji
Mencit dengan berat 20-35 gram dibagi dalam 6 kelompok, setiap
kelompok terdiri dari 5 ekor mencit yang diberi perlakuan berbeda-beda yaitu:
Kelompok I : Mencit normal tanpa perlakuan
Kelompok II : suspensi Na-CMC 0,5 bv Kelompok III : suspensi EEKBN dosis 125 mgkg bb
Kelompok IV : suspensi EEKBN dosis 250 mgkg bb Kelompok V : suspensi EEKBN dosis 500 mgkg bb
34 Kelompok VI : suspensi Metformin dosis 65 mgkg bb
Sebelum dijadikan hewan coba, semua mencit diadaptasikan dengan lingkungannya selama 7 hari dan diberikan perlakuan normal. Masing-masing
kandang diberikan beddingsekam dan diberi makan secara teratur.
3.4.5 Pembuatan Larutan Uji 3.4.5.1 Pembuatan Suspensi Na-CMC 0,5
Sebanyak 0,5 g Na-CMC ditaburkan dalam lumpang yang berisi ± 10 ml air suling panas. Didiamkan selama 15 menit lalu digerus hingga diperoleh massa
yang transparan, lalu digerus sampai homogen, diencerkan dengan air suling, dihomogenkan dan dimasukkan ke labu tentukur 100 ml, dicukupkan volumenya
dengan air suling hingga garis tanda.
3.4.5.2 Pembuatan Aloksan
Aloksan monohidrat 160 mg dilarutan dalam larutan fisiologis NaCl 0,9 dalam labu tentukur 10 ml. Larutan selalu dibuat baru setiap pengujian. Dosis
yang diberikan 160 mgkg bb 1 bb Chougale, et al., 2007.
3.4.5.3 Pembuatan Suspensi Glibenklamid Dosis 0,65 mgkg bb
Dosis glibenklamid untuk manusia 5 mg per hari, maka dosis untuk mencit berat 20-35 g dikonfersikan = 0,0026 x 5 mg = 0,13 mg. Dosis per kg berat
badan= 100020 x 0,13 mg = 0,65 mgkg bb. Timbang tablet glibenklamid generik setara 0,65 mg masukkan dalam lumpang ditambahkan Na-CMC 0,5 gerus
sampai homogen kemudian cukupkan volumenya 10 ml Lampiran 10.
3.4.5.4 Pembuatan Suspensi Metformin Dosis 65 mgkg bb
Dosis metformin untuk manusia 500 mg per hari, maka dosis untuk mencit berat 20-35 g dikonfersikan = 0,0026 x 500 mg = 13 mg. Dosis per kg berat
35 badan= 100020 x 13 mg = 65 mgkg bb. Timbang tablet metformin generik setara
65 mg masukkan dalam lumpang ditambahkan Na-CMC 0,5 gerus sampai homogen kemudian cukupkan volumenya 10 ml Lampiran 10.
3.4.5.5 Pembuatan Suspensi Ekstrak Etanol Kulit Buah Nanas EEKBN
Masing-masing ekstrak dibuat suspensi dengan Na-CMC 0,5 dengan dosis yang berbeda, dosis 125 mgkg bb, 250 mgkg bb dan 500 mgkg bb.
Masing-masing dosis ditimbang dan dicampurkan dengan Na-CMC 0,5 sampai homogen hingga volume 10 ml.
3.5 Pengujian Efek Antidiabetes Ekstrak Etanol Kulit Buah Nanas 3.5.1 Penggunaan Blood Gluco Test Meter GlucoDr
TM
Kadar glukosa darah diukur dengan alat glucometer GlucoDr
TM
menggunakan tes strip yang bekerja secara enzimatis. Tes strip menggunakan enzim glukosa oksidase dan didasarkan pada teknologi biosensor yang spesifik
untuk pengukuran glukosa, tes strip mempunyai bagian yang dapat menarik darah utuh dari lokasi pengambilantetesan darah kedalam zona reaksi. Glukosa
oksidase dalam zona reaksi kemudian mengoksidasi glukosa didalam darah. Intensitas arus electron terukur oleh alat dan terbaca sebagai konsentrasi glukosa
didalam sampel darah. GlucoDr
TM
test stripdimasukkan ke alat GlucoDr
TM
sehingga glukometer ini akan hidup secara otomatis, kemudian dicocokkan kode nomor yang muncul
pada layar dengan yang ada pada vial GlucoDr
TM
test strip. Test strip yang dimasukkan pada glukometer pada bagian layar akan tertera angka yang sesuai
dengan kode vial GlucoDr
TM
test strip, kemudian pada layar monitor glukometer
36 muncul tanda siap untuk diteteskan darah. Caranya dengan menyentuh 1 tetes
darah yang keluar ke tes strip dan ditarik sendirinya melalui aksi kapiler. Ketika wadah terisi penuh oleh darah, alat mulai mengukur kadar glukosa darah. Hasil
pengukuran diperoleh setelah 10 detik.
3.5.2 Pengukuran Kadar Glukosa Darah KGD
Kadar glukosa darah mencit yang dipuasakan tidak diberi makan tetapi tetap diberi minum selama 18 jam sebelum percobaan diukur menggunakan
glukometer GlucoDr
TM
. Masing-masing mencit diukur dengan diambil darah mencit melalui pembuluh darah vena, setelah ekor mencit didesinfektan dengan
etanol 70, ujung ekor disayat secara aseptik, tetesan darah pertama dibuang, tetesan berikutnya diserapkan pada test strip yang terselip pada alat. Sejumlah
darah tertentu akan terserap sesuai dengan kapasitas serap test strip, setelah itu pendarahan ekor mencit dihentikan, dalam waktu 10 detik pada layar tertera kadar
glukosa darah dalam satuan mgdL.
3.5.3 Uji Pendahuluan
Uji pendahuluan dilakukan dengan metode tes toleransi glukosa oral TTGO yaitu pemberian glukosa 50 dengan dosis 3 gkg bb. Mencit sehat yang
sudah diaklimatisasi dipuasakan selama 18 jam kemudian ditimbang berat badan dan diukur kadar glukosa darahnya. Mencit dibagi lima kelompok masing–
masing kelompok lima ekor. Kelompok I
: suspensi Na-CMC 0,5 bv Kelompok II : suspensi EEKBN dosis 125 mgkg bb
Kelompok III : suspensi EEKBN dosis 250 mgkg bb Kelompok IV : suspensi EEKBN dosis 500 mgkg bb
37 Kelompok V : suspensi glibenklamid dosis 0,65 mgkg bb
Tiga puluh menit kemudian masing–masing kelompok diberi glukosa 50 dosis 3 gkg bb sebagai loading dose, lalu pada menit ke 30, 60, 90, dan 120
diukur KGD. Kemudian dari hasil KGD dianalisis.
3.5.4 Pengujian Efek Antidiabetes Ekstrak Etanol Kulit Buah Nanas EEKBN Induksi Aloksan