61 baik dari pada dosis 500 mgkg bb. Hal ini sering terjadi pada obat bahan alam,
karena komponen senyawa yang dikandungnya tidak tunggal melainkan terdiri dari berbagai macam senyawa kimia, boleh jadi komponen-komponen tersebut
saling berinteraksi untuk menimbulkan efek. Namun dengan peningkatan dosis, jumlah senyawa kimia yang dikandung semakin banyak, sehingga terjadi interaksi
yang menyebabkan penurunan efek Pasaribu,et al., 2012.Data kadar glukosa
darah dari hewan coba selama perlakuan dapat dilihat pada Gambar 4.1.
Gambar 4.1 Grafik KGD rata-rata mencit setelah perlakuan induksi aloksan n=
30; Mean± SEM
4.5 Pemeriksaan Histopatologi Pankreas Mencit
Pemeriksaan histologi jaringan pankreas mencit dilakukan dengan pewarnaan Hematoxylin Eosin HE.Hematoxylin bersifat basa akan mewarnai
unsur jaringan yang bersifat asam basofilik, yaitu inti sel. Sedangkan eosin bersifat asam akan mewarnai sitoplasma yang bersifat basa asidofilik
Djajakirana, 2009. Hasil pemeriksaan histologi pankreas dapat dilihat pada
Gambar 4.2.
100 200
300 400
500 600
700
Hari ke-1
Hari ke-3
Hari ke-5
Hari ke-7
Hari ke-9
Hari ke-11
Hari ke-13
Hari ke-15
KGD Awal
KGD setelah perlakuan mgdL
K G
D mg
d L
Hari Perlakuan
Kontrol Na-CMC 0,5
EEKBN dosis 125 mgkg BB
EEKBN dosis 250 mgkg BB
EEKBN dosis 500 mgkg BB
Metformin dosis 65 mgKg BB
62 a
b
c d
e
e f
Gambar 4.2Gambaran histologi pulau langerhans mencit dengan pewarnaan
Hematoxylindan Eosin pada berbagai perlakuan Perbesaran 100x. a kelompok perlakuan normal, b kelompok pemberian Na-CMC 0,5,
c kelompok pemberian EEKBN dosis 125 mgkg bb, d kelompok pemberian EEKBN dosis 250 mgkg bb, e kelompok pemberian
EEKBN dosis 500 mgkg bb, f kelompok pemberian Metformin dosis 65 mgkg bb. N: Normal. NK: Nekrosis. R: Radang. PL: pulau
langerhans
N R
NK
R NK
NK R
R NK
NK
PL
63
Berdasarkan Gambar 4.2 dapat dilihat perbedaan pulau langerhans dari masing-masing kelompok perlakuan. Pada kelompok normal Gambar 4.2a
terlihat pulau langerhans tidak terdapat nekrosis ataupun radang, sedangkan pada
kelompok pemberian Na-CMC Gambar 4.2b terdapat radang. Infiltrasi sel
radang menunjukkan adanya peningkatan aliran darah dalam pulau langerhans akibat pemberiaan aloksan yang bekerja pada sel β Jerry, et al., 1983.
Kerusakan oksidatif yang disebabkan oleh aloksan menyebabkan
penurunan diameter pulau langerhans Qadori, 2011. Pada gambar Gambar 4.2b luas pulau langerhans tidak dapat diamati karena tidak terdapat batas pulau
langerhans yang jelas karena telah mengalami nekrosis. Nekrosis yaitu kematian sel akibat kerusakan yang fatal ditandai dengan kerusakan struktur dan fungsi sel
secara menyeluruh yang diikuti lisisnya sel dan peradangan jaringan. Pada kelompok diabetes yang diberikan EEKBN dosis 125 mgkg bb, 250
mgkg bb, dan 500 mgkg bb menunjukkan perubahan morfologi pankreas yang lebih baik dibanding kelompok diabetes yang hanya diberikan Na-CMC 0,5.
Hal ini terlihat secara kualitatif bahwa luas pulau langerhans lebih lebar dibandingkan kelompok Na-CMC, selain itu jumlah nekrosis dan radang yang
terbentuk berkurang.Perbaikan sel beta pankreas terkait dengan senyawa bioaktif yang terkandung dalam ekstrak etanol kulit buah nanas yakni flavonoid yang
termasukgolongan senyawa polifenol yang selama ini terbukti memiliki aktivitas antioksidan. Sedangkan pada kelompok pemberian metformin, secara kualitatif
tidak terlihat perubahan dengan kelompok pemberian Na-CMC, dapat dilihat dengan terdapatnya nekrosis dan radang yang parah. Hal ini dapat disebabkan
karena mekanisme kerja metformin bukan melalui stimulasi sel-sel beta pankreas
64 melainkanberpengaruh terhadap kerja insulin dan menurunkan produksi glukosa
hati Andayani, 2003.
3.6 Pemeriksaan Kadar SOD pada Pankreas Mencit