Jenis Kelamin berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang Pekerjaan berdasarkan Klasifikasi Gagal Jantung Penyakit Penyerta berdasarkan Klasifikasi Gagal Jantung Penyakit Penyerta berdasarkan Rujukan

5.2.5 Jenis Kelamin berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang

Berdasarkan tabel 4.15 dapat diketahui bahwa baik penderita yang berjenis kelamin laki-laki maupun perempuan paling banyak pulang dengan berobat jalan. Penderita biasanya pulang setelah kondisi sudah membaik namun tetap berkunjung ke rumah sakit dengan teratur karena penderita yang sudah mengalami gagal jantung harus mengkonsumsi obat seumur hidupnya mengingat penderita tidak akan kembali ke kondisi sehat sebelum menderita. Hasil uji chi-square juga menunjukkan bahwa baik penderita laki-laki maupun perempuan tidak ada perbedaan proporsi menurut keadaannya sewaktu pulang.

5.2.6 Pekerjaan berdasarkan Klasifikasi Gagal Jantung

Berdasarkan tabel 4.16 dapat diketahui bahwa dari seluruh kelas penderita gagal jantung, penderita kebanyakan bekerja sebagai petaniburuh. Hasil uji chi- square didapat p0,05 yang menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan proporsi antara jenis pekerjaan dengan klasifikasi gagal jantung. Hal ini dapat disebabkan karena proporsi penderita yang datang berobat mayoritas bekerja sebagai petaniburuh. Jika ditinjau dari kecenderungan melakukan aktivitas fisik, kelompok yang memiliki risiko tertinggi mengalami gagal jantung adalah pensiunan. Namun berdasarkan data yang diperoleh, kelompok ini memiliki jumlah yang cenderung sedikit dibandingkan penderita dengan jenis pekerjaan yang lain.

5.2.7 Penyakit Penyerta berdasarkan Klasifikasi Gagal Jantung

Hasil analisis statistik dengan uji chi-square diperoleh p0,05 yang berarti secara statistik tidak ada perbedaan proporsi antara penyakit penyerta berdasarkan klasifikasi gagal jantung. Dengan kata lain, penyakit penyerta dapat saja muncul pada kelas gagal jantung manapun tergantung dari kondisi tubuh penderita.

5.2.8 Penyakit Penyerta berdasarkan Rujukan

Dari tabel 4.18 dapat diketahui bahwa penderita yang paling banyak dirujuk adalah penderita dengan 1 penyakit penyerta 50. Meskipun hasil uji chi square menunjukkan hasil yang tidak signifikan p0,05, namun dari data dapat dilihat bahwa semakin banyak penyakit penyerta, jumlah rujukan semakin banyak. Meningkatnya jumlah rujukan pada penderita dengan 1 penyakit penyerta dapat disebabkan karena ketidakpuasan penderita terhadap pelayanan rumah sakit atau keterbatasan rumah sakit dalam melakukan tindakan lebih lanjut sehingga penderita dirujuk ke rumah sakit yang memiliki fasilitas yang lebih memadai.

5.2.9 Lama Rawatan berdasarkan Rujukan

Dokumen yang terkait

Karakteristik Penderita Tuberkulosis Paru yang Dirawat Inap Di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Hadrianus Sinaga Pangururan Kabupaten Samosir Tahun 2014

0 47 115

Karakteristik Penderita Gagal Jantung yang Dirawat Inap di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Hadrianus Sinaga Pangururan Kabupaten Samosir Tahun 2014

0 5 140

Karakteristik Penderita Gagal Jantung yang Dirawat Inap di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Hadrianus Sinaga Pangururan Kabupaten Samosir Tahun 2014

0 0 15

Karakteristik Penderita Gagal Jantung yang Dirawat Inap di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Hadrianus Sinaga Pangururan Kabupaten Samosir Tahun 2014

0 0 2

Karakteristik Penderita Gagal Jantung yang Dirawat Inap di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Hadrianus Sinaga Pangururan Kabupaten Samosir Tahun 2014

0 0 8

Karakteristik Penderita Gagal Jantung yang Dirawat Inap di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Hadrianus Sinaga Pangururan Kabupaten Samosir Tahun 2014

0 0 4

Karakteristik Penderita Gagal Jantung yang Dirawat Inap di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Hadrianus Sinaga Pangururan Kabupaten Samosir Tahun 2014

0 0 25

Cover Karakteristik Penderita Tuberkulosis Paru yang Dirawat Inap Di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Hadrianus Sinaga Pangururan Kabupaten Samosir Tahun 2014

0 0 16

Abstract Karakteristik Penderita Tuberkulosis Paru yang Dirawat Inap Di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Hadrianus Sinaga Pangururan Kabupaten Samosir Tahun 2014

0 0 2

Reference Karakteristik Penderita Tuberkulosis Paru yang Dirawat Inap Di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Hadrianus Sinaga Pangururan Kabupaten Samosir Tahun 2014

0 0 3