5.1.2 Keluhan Utama
Proporsi penderita gagal jantung berdasarkan keluhan utama di RSUD dr. Hadrianus Sinaga Pangururan tahun 2014 dapat dilihat pada gambar berikut.
Gambar 5.4 Diagram Bar Proporsi Keluhan Utama Penderita Gagal Jantung di RSUD dr. Hadrianus Sinaga Pangururan tahun 2014
Berdasarkan gambar 5.4 di atas, dapat diketahui bahwa proporsi jenis keluhan utama tertinggi adalah sesak napas 54,5. Keluhan utama ini adalah
keluhan yang mewakili keluhan-keluhan yang dirasakan penderita. Banyak di antara penderita ini mengalami lebih dari satu keluhan. Misalnya seorang
penderita mengalami keluhan sesak napas, batuk, dan jantung berdebar sekaligus. Namun berdasarkan hasil pencatatan rekam medik, keluhan utama adalah keluhan
yang dirasakan paling mengganggu penderita. Hal ini sesuai dengan penelitian Gusrida 2001 di Rumah Sakit Haji
Medan tahun 1997-2000 yang mengatakan bahwa seluruh penderita gagal jantung memiliki keluhan sesak napas. Sesak napas terjadi karena jantung tidak dapat
1 2.9
4.9 6.8
6.8 7.8
15.5 54.5
10 20
30 40
50 60
Edema Nyeri dada
Jantung berdebar Sakit kepala
Batuk Nyeri ulu hati
Penurunan kesadaran Sesak napas
Proporsi Keluhan Utama Penderita Gagal Jantung
memompa darah ke seluruh tubuh secara adekuat sehingga tubuh kekurangan oksigen.
5.1.3 Klasifikasi Gagal Jantung
Proporsi penderita gagal jantung berdasarkan klasifikasi gagal jantung di RSUD dr. Hadrianus Sinaga Pangururan tahun 2014 dapat dilihat pada gambar
berikut.
Gambar 5.5 Diagram Pie Proporsi Klasifikasi Gagal Jantung pada Penderita Gagal Jantung di RSUD dr. Hadrianus Sinaga Pangururan
tahun 2014
Berdasarkan gambar 5.5 di atas, dapat diketahui bahwa proporsi tertinggi klasifikasi gagal jantung adalah gagal jantung kelas II dan III dengan masing-
masing proporsi 38,8. Tingginya proporsi penderita gagal jantung kelas II dan III yang dirawat
inap menunjukkan bahwa pada umumnya penderita gagal jantung datang berobat ke rumah sakit karena telah merasakan keluhangejala. Pada penderita gagal
jantung kelas II keluhan sudah terasa pada saat melakukan aktivitas fisik yang
38,8
38,8 22,4
Klasifikasi Gagal Jantung
Kelas II Kelas III
Kelas IV
berat. Pada penderita gagal jantung kelas III sudah disertai pembatasan aktivitas fisik yang bermakna, dimana keluhan akan timbul pada saat melakukan aktivitas
fisik yang ringan. Hal ini tentunya menganggu kegiatan sehari-hari. Proporsi terendah terjadi pada gagal jantung kelas IV, kemungkinan disebabkan karena
gagal jantung kelas IV sudah mengakibatkan kematian sehingga pasien tersebut tidak datang lagi berobat ke rumah sakit. Sementara itu, penderita gagal jantung
kelas I tidak dijumpai karena biasanya penderita pada kelas ini belum datang berobat ke rumah sakit karena gejala yang dirasakan belum berat dan mengganggu
aktivitas sehari-hari atau bahkan tidak dirasakan sama sekali.
5.1.4 Penyakit Penyerta